HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/04/18 11:55 WIB
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Minggu, 2024/04/18 11:48 WIB
Ogah Disebut Nganggur, Ferry Irawan Ngaku Ada Proyek Film dan Dicalonkan Jadi Bupati
-
Sabtu, 2024/04/17 14:39 WIB
Melody Prima Baru Ungkap Alasan Bercerai Setelah Setahun Berlalu
-
Selasa, 2024/04/14 11:47 WIB
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Keluarga Lakukan Hal Ini
-
Jumat, 2024/04/16 14:20 WIB
Olivia Nathania, Anak Nia Daniaty Bebas dari Penjara Kasus CPNS Bodong
-
Selasa, 2024/04/14 11:42 WIB
Soal Kabar Adopsi Bayi Perempuan, Ini Kata Raffi Ahmad
|
Thread Tools |
2nd June 2017, 09:08 |
#1
|
Addict Member
|
Novel Etnogika, Mengikis Kehidupan dan Budaya Manusia Gunungkidul,Yogyakarta
Dalam bab 6, novel Etnogika membawa tokoh-tokoh ceritanya untuk mengunjungi Gunungkidul. Di salah satu kabupaten dari Yogyakarta yang terletak di sisi paling timur ini, Meswari dan Monita mencoba meneliti kehidupan orang Gunungkidul, mulai dari cara bertahan hidupnya, mengolah alamnya, budayanya, dan destinasi wisata yang menarik, bahkan belum pernah dikunjungi banyak orang. Berikut ini,kutipan di awal bab 6: Kini sampailah Meswari dan Monita di jalan masuk sebuah desa di daerah Gunungkidul. Jalan ini masih belum beraspal, tanah berwarna oranye dengan ditatai batu kapur yang ternyata digunakan untuk memperkeras jalan. Di Gunungkidul, Meswari dan Monita bertemu dengan para petani srikaya di daerah Semanu dan Tepus, khususnya dengan ketua paguyuban petani srikayanya,Pak Randiman. Di kediaman Pak Randiman, Meswari banyak belajar tentang arti dan makna kehidupan para petani srikaya ini. Berikut ini, pandangan pribadi Meswari tentang para petani srikaya tersebut. Bagiku, masyarakat Gunungkidul adalah masyarakat yang pintar. Di mataku, setelah pengamatan beberapa hari ini, orang Gunungkidul digambarkan sebagai orang yang rajin dan ulet, tidak ketagihan untuk makan dan minum enak, dan daya semangat perjuangan yang abadi. Kepintarannya adalah mampu melihat kesempatan dalam mengolah tanah yang tadinya tandus menjadi produktif, yaitu menghasilkan ketela dan Srikaya. Inilah bukti keunggulan manusia Gunungkidul yang kreatif dan tergembleng alam benar-benar. Maka benar kata banyak orang, sesungguhnya orang yang hidupnya selalu terhimpit oleh alam yang tidak menguntungkan akan bisa menghasilkan manusia-manusia cerdas. Di kawasan tanah batuan, seperti Kecamatan Tepus dan Semanu, masyarakat banyak menanam buah srikaya karena hanya sejenis tanaman inilah yang mampu bertahan dengan panasnya cuaca dan minimnya air. Selain mempelajari cara penduduknya bercocok tanam di kawasan tanah bebatuan, Meswari juga belajar tentang kebudayaan asli dari penduduk asli Gunungkidul. Banyak kegiatan budaya menarik yang tak pernah ditemui Meswari selama ini di bangku kuliahnya, tetapi bisa dijumpainya di Gunungkidul ini. Berikut ini, kutipan dari budaya Rasulan yang masih ada di Gunungkidul dari novel Etnogika: Dalam rangka perayaan Rasulan, ada berbagai kegiatan yang sudah direncanakan akan dilakukan oleh warga dusun. Prosesi budaya Rasulan diawali dengan kenduri komplit, dengan dihidangkannya nasi gurih, sayur, ayam ingkung dan lain-lainnya. Acaranya ini biasanya berlangsung beberapa hari. Salah satu kegiatannya adalah bersih-bersih fisik dusun, mulai dari lereng atas sampai lereng bawah. Selanjutnya, kutipan dari budaya Rinding Gumbeng yang masih ada di Gunungkidul dari novel Etnogika: Setelah aku dan Monita analisis dan amati dengan secuil diskusi, dapat disimpulkan bahwa komposisi budaya ini terdiri dari enam penabuh gumbeng, enam peniup rinding, serta tiga perempuan penyanyi yang dikenal dengan sebutan penyekar. Selain itu, kostum peniup Rinding Gumbeng mengenakan baju dan celana warna hitam dengan ikat kepala dari kain batik. Sementara itu para penyekar tak banyak berhias, yaitu hanya mengenakan baju kebaya khas petani desa dengan kain luriknya. Untuk cerita lengkapnya, silakan baca novel Etnogika Sinopsis Novel Etnogika Namaku Meswari, putri satu-satunya dari seorang Papa bernama Francho. Kini Aku menekuni studi atau kuliah di jurusan Antropologi, khususnya Etnologi. Entah kenapa, aku merasa bahwa dari masa kuliah ini pengalaman atau kisah hidupku yang menarik saling bermunculan. Kuarungi masa-masa kuliah dengan seorang teman, yaitu bernama Monita. Dengan karibku ini, kujalani waktu demi waktu sebagai seorang mahasiswa. Suatu kali kami berdua pernah sedikit melakukan pengamatan di Gunungkidul demi memenuhi tugas kuliah. Di Gunungkidul, aku mengetahui berbagai tradisi budaya yang dimiliki masyarakatnya. Seiring waktu, tanpa kurencana, aku bisa menginjakkan kedua kaki di India. Di negara Hindu ini, aku menggunakan keahlian sesuai bidang ilmuku untuk penelitian. Keherananku adalah aku ditugaskan oleh salah satu sebuah perusahaan PC terbesar di dunia untuk meneliti bentuk komputer sepeprti apakah yang cocok bila dipasarkan di salah satu daerah di India. Di India ini, aku mengenal dengan Miss Mahessh, seorang wanita India, utusan dari cabang perusahaanku di India untuk menemaniku. Dia bercerita banyak tentang kemajuan negaranya. Sepulang dari india, tiba-tiba aku dihadapkan dengan persoalan besar, yaitu tentang penolakan sekelompok masyarakat terhadap rencana penambangan pasir besi di pesisir. Dampak penambangan itu mengusik beberapa petani yang telah menikmati pedasnya cabe dan manisnya melon. Gara-gara persoalan ini, aku juga menemukan seseorang yang bisa sangat berarti dalam alur kehidupanku, yaitu Guruh. Situasi dari kami yang masing-masing bertentangan dan berbeda terkadang membuat kami tak begitu kompak. Inilah kisah-kasihku yang kadang begitu tawarnya, begitu manis, sangat membahagiakan, bahkan terkadang beberapa kejadian terasa membanggakan. Impianku adalah bisa berkeliling di seluruh tempat, di mana pun itu letaknya. Namun segalanya seolah berjalan tak sesuai dengan impianku ini. Ya, seperti itulah kira-kira kisahku. Data Buku Judul: Etnogika Pengarang: Imperial Jathee Halaman : 234 Cetakan : I, 2017 Ukuran : 12.5 X 19 cm ISBN : 9786028556750 Penerbit: Kaki Langit Kencana/PrenadaMedia Harga :Rp. 50.000 Bisa dipesan di http://www.prenadamedia.comatau klik http://www.prenadamedia.com/produk.html?id=Etnogika |
Last edited by imperialjathee; 15th June 2017 at 13:58.. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer