HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
Polisi Sebut Chandrika Chika 1 Tahun Gunakan Narkoba
-
Senin, 2024/04/24 14:23 WIB
Parto Patrio Dilarikan ke RS Pakai Ambulans, Sakit Apa?
-
Jumat, 2024/04/22 15:00 WIB
Unggahan Natasha Rizki di Hari Anniversary Pernikahan dengan Desta Jadi Sorotan
-
Senin, 2024/04/24 11:09 WIB
6 Fakta Penangkapan Chandrika Chika Pakai Narkoba Bareng 5 Orang Teman
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Sabtu, 2024/04/23 12:57 WIB
Pacari Putri Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Akui Banyak Hujatan
|
Thread Tools |
18th August 2015, 12:44 |
#1
|
Mania Member
|
Komentar Indro Warkop Tentang Iring-iringan Moge Disetop Pesepeda di Yogya
Di Yogyakarta beberapa hari lalu, seorang pesepeda mencegat rombongan motor gede (moge) di sebuah perempatan yang dikawal oleh kepolisian. Hal itu pun menuai pro dan kontra.
Indro Warkop sebagai panitia kehormatan di Jogja Bike Week mengatakan, secara hukum tak ada yang salah dengan rombongan moge di Yogyakarta. Sebab, pihaknya sudah menyerahkan semuanya ke kepolisian. "Kita sudah serahkan semuanya ke kepolisian kok. Jadi apa kata polisi kita manut aja," kata Indro saat ditemui di Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Dengan begitu, secara hukum tidak ada yang salah. Sebab, semuanya sudah diatur oleh kepolisian. "Tapi ketika ada warga Yogya yang tidak suka, buat saya itu juga benar karena mereka punya hak. Cuma salahnya, dia kan bisa protes. Jadi enggak perlu jegat-jegat. Kalau kayak gini kita jadi crowded. Sebagai warga negara dia berhak tanya polisi. Jadi tidak langsung ujug-ujug cegat. Kalau ketemu yang arogan dan dia ditabrak bagaimana?" ujar Indro. "Walaupun sebetulnya, saya sudah sebut kemarin ke teman-teman saya, sopanlah! Kita jadi tamu, kita kan menikmati kebahagiaan di situ oleh karena itu harus ada kerjas ama," tambahnya. Sebab, Indro mengakui teman-teman sesama bikers masih ada yang arogan. Itulah yang menjadi perhatian warga masyarakat yang menganggap pengguna moge sebelah mata. Memang, secara peraturan menerobos lampu merah merupakan tindakan pelanggaran. Tapi, kalau sudah diatur kepolisian, hal itu berlaku pengecualian (diskresi). "Saya tidak berhak mengatkaan itu benar atau tidak. Tapi gini, menurut saya, kenapa kita minta kepolisian karena kita enggak punya hak untuk itu. Polisi yang boleh ngatur, polisi yang punya juklak. Sebetulnya kalau Anda tanya 'Kenapa sih kok pada ngelanggar lampu merah?' Kita enggak ngelanggar, tapi kalau ketika polisi nyuruh terus, kita kan ikut aja, kita manut. Kita enggak berhak untuk tiba-tiba di lampu merah sendiri berhenti, sedangkan polisi nyuruh terus. Karena polisi punya hak, dia boleh mengatur itu," beber Indro. "Oleh karena itu, kita pasrahkan kepada polisi, bukan mengelak dari arogansi dari ekses yang lain itu perkara lain," lanjutnya. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, sebelumnya memaklumi aksi pemoge yang menerobos lampu merah saat dikawal polisi. "Kalau itu dilakukan pengawalan oleh polisi bisa (terobos lampu merah) tapi kalau pengawalan oleh polisi kan pasti tiap-tiap perempatan yang ada risiko dijaga polisi. Kalau di depannya ada polisinya kan boleh (terobos lampu merah)," kata Badrodin di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (17/8/2015). Dia mencontohkan bahwa rombongan pejabat yang dikawal polisi pun boleh seperti itu. Namun itu karena darurat mengejar waktu. Selain itu iring-iringan lainnya juga boleh saja dikawal polisi apabila darurat. Maksudnya agar tidak membahayakan pengendara lainnya. "Syaratnya asal itu rombongan. Kalau perseorangan tidak boleh dikawal. Masalahnya masyarakat ini ada kecemburuan, ketika ada moge melanggar lalin sendirian, mereka marah," kata Badrodin. Sumber : http://oto.detik.com/read/2015/08/18...r-indro-warkop |
18th August 2015, 17:15 |
#3
|
Registered Member
|
Yang bener ikut Polisi donk, udah jelas. Kalo merasa ga senang, berarti ada kurang tenggang rasa. begitu juga kalo ada arogansi. Lha kita kan oran Timur, koq pake merasa sok sih ya? anehhh. Mentang" punya sepeda jadi yang punya motor mesti manut?
Sama aja brentiin kereta pas orang mau lewat. Pake Logika lahhhhh |
18th August 2015, 17:31 |
#4
|
Addict Member
|
ada betul nya kaka indroooo
|
18th August 2015, 18:27 |
#5
|
|
Registered Member
|
menurut saya seharusnya kalau ada lampu merah harus berhenti, karena konvoi moge tidak termasuk mendesak / prioritas untuk keselamatan.
hormatilah pemakai jalan lainnya kalau kau ingin dihormati. kalau tidak makan tuh sumpah serapah masyarakat. Quote:
|
|
19th August 2015, 08:56 |
#6
|
Registered Member
|
selama ini rasa keadilan itu banyak yang hilang, menurut saya bila sudah minta perizinan ke polisi maka tentu hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab polisi sesuai undang undang maka tak mengapa. hanya saja rasa ketidak adilan selama ini sering dipraktekan penguasa di depan rakyat sehingga hasilnya begini rakyat bergerak
|
19th August 2015, 10:58 |
#7
|
Addict Member
|
tanggal 17 agustus, jam 9:30 pagi, di jalur kutowinangun (kebumen) ke arah jakarta ada rombongan yang gak dikawal polisi, nguing2 minta jalan.....
kebetulan ada bus SUMBEWR ALAM menuju jakarta, dan ada bus lain dari arah berlawanan..... bus dah susah ngerem ngasih jalan, tuh rombongan masih nekat nyerobot, hampir kena gunting dua bus lawan arah tuh HD.... si cewek yg mbonceng dah jerit..... seisi penumpang bus yg berangkat dari yogya-menuju jakarta pagi tsb, spontan teriak... MODAAAR KOWE..... MAMPUS..... TABRAK AJA..... ane ada dalam bus, kursi nomer 11 (baris ke tiga belakang supir), cuma diem, gak ikut nyukurin..... sisa rombongan di belakangnya marah, dan gebrak bus, dan matahin spion bus..... ane cuma mikir..... orang macam apa yang diMAMPUS-MAMPUSIN, MODAR-MODAR IN ama orang lain? sebagai bangsa yang religius, gak mungkin kan doain orang lain mampus? kepada pengemudi harley tsb... (sukur2 tahu, dimana itu kota winangun, sukur2 tahu, apa itu bus SUMBER ALAM), kalo ketemu orang tua-nya, sungkem lah.... dan tanya ke ortu kalian, kenapa kalian sampai dimampus2 in ama orang lain, gak mungkin kalian didoain jelek ama orang lain, kecuali kalian udah jadi manusia yang gak memberi manfaat kepada sesama.... #sayahanyapenikmatbus ...... |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer