HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 16:40 WIB
Ganjar Terima Putusan MK, Ucapkan Selamat Bekerja ke Pemenang
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
-
Jumat, 2024/04/22 14:54 WIB
Dissenting Opinion Saldi: Pemilu Orba pun Sesuai Prosedur, tapi Curang
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
|
Thread Tools |
28th September 2017, 17:18 |
#1
|
Mania Member
|
Terbukti .. Ramalan Rizal Ramli Soal Proyek 35.000 MW yang Bisa Bikin PLN Bangkrut..
Ramalan Rizal Ramli Soal Proyek 35.000 MW yang Bisa Bikin PLN Bangkrut
Hans Henricus BS Aron - detikFinance Ramalan Rizal Ramli Soal Proyek 35.000 MW yang Bisa Bikin PLN Bangkrut Foto: Pool FOKUS BERITA:Sri Mulyani Was-was Utang PLN Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyurati Menteri ESDM, Ignasius Jonan dan Menteri BUMN, Rini Soemarno, soal utang PT PLN (Persero). Dalam suratnya itu, Sri Mulyani khawatir kondisi keuangan PLN akibat kewajiban pembayaran pokok dan bunga pinjaman. Selain itu, PLN juga dibebani investasi dalam proyek listrik 35.000 MW yang merupakan penugasan pemerintah. Selain Sri Mulyani, ada juga pihak yang sudah mengkhawatirkan kinerja keuangan PLN bakal memburuk gara-gara mega proyek tersebut, yaitu Rizal Ramli. Hal itu disampaikan Rizal saat menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, 2015 lalu. Lantas, apa kata Rizal Ramli soal kondisi keuangan PLN waktu itu? Baca juga: Rizal Ramli Sebut Proyek 35.000 MW Rugikan PLN Rp 150,6 T/Tahun Menurut Rizal, berdasarkan hitungannya dalam 5 tahun ke depan, Indonesia hanya butuh pembangkit listrik dengan kapasitas total 16.000 megawatt (MW), bukan 35.000 MW. "Kita melihat segala sesuatu dengan faktual dan logis kalau 35.000 MW tercapai 2019, maka pasokan jauh melebihi permintaan, ada idle (kelebihan) 21.000 MW. Di sana ada listrik swasta," jelas Rizal di Jakarta, Senin (7/9/2015) silam. Rizal menjelaskan, dengan kelebihan kapasitas listrik 21.000 MW yang dibangun swasta atau Independent Power Producer (IPP), maka PLN tetap wajib membayar biaya listrik ke perusahaan swasta berdasarkan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA), antara PLN dengan IPP. Artinya pakai tidak dipakai, listriknya PLN tetap wajib bayar ke perusahaan swasta. "Maka PLN harus bayar 72% listrik dari listrik yang tidak terpakai," kata Rizal. Baca juga: Rizal Ramli: Proyek 35.000 MW Tak Bisa Dicapai Dalam 5 Tahun Dia menambahkan, PLN telah menghitung perkiraan listrik yang akan dibayarkan dari 72% atau 21.000 MW yang tidak terpakai nantinya bila proyek 35.000 MW ini selesai dalam 5 tahun ke depan. Jumlahnya cukup fantastis, yakni mencapai US$ 10,763 miliar per tahun atau sekitar Rp 150,6 triliun. "Mau dipakai apa tidak PLN wajib bayar listrik yang tidak terpakai, 72% yang tidak terpakai dari proyek 35.000 MW itu nilainya tidak kurang dari US$ 10,763 miliar," ungkap Rizal. "Bila 35.000 MW ini dipaksakan, maka membahayakan keuangan PLN, bahkan bisa berujung pada kebangkrutan," tutur Rizal. Baca juga: Khawatir Soal Utang PLN, Sri Mulyani Surati Jonan dan Rini Nah sekarang, lewat Surat Sri Mulyani tersebut, ramalan Rizal Ramli terbukti. Surat Sri Mulyani kepada Jonan dan Rini, bernomor S-781/MK.08/2017 menjelaskan kekhawatiran terhadap kondisi keuangan PLN. Kekhawatiran itu akibat besarnya kewajiban pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang tidak didukung oleh pertumbuhan kas bersih operasi. Ada potensi terjadinya gagal bayar. Kondisi tersebut berpotensi memburuk karena PLN harus investasi untuk program pembangunan 35.000 MW yang merupakan penugasan pemerintah. Baca juga: Disurati Sri Mulyani Soal Utang PLN, Ini Balasan Kementerian BUMN (hns/ang) https://m.detik.com/finance/energi/d-3660193/ramalan-rizal-ramli-soal-proyek-35000-mw-yang-bisa-bikin-pln-bangkrut? Pada akhirnya kebenaran akan tampil dengan sendirinya.. Sayang sekali RR menteri yg jujur yg berani menyampaikan kebenaran apa adanya diberhentikan jokowi.. sepertinya jokowi lebih suka sama orang2 yang ABS.. |
28th September 2017, 17:31 |
#2
|
Groupie Member
|
Td baca2 udah ada kripikisasi soal ini dr Direksi dan Menteri...
Katanya Keuangan PLN sangat sehat.......... ... karena masih punya sindikasi hutang sekian puluh trilyun yg siap dicairkan... SM khawatir (bunga) hutang PLN di masa depan.... ditangkis direksi pake hutang juga... |
28th September 2017, 17:44 |
#3
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
28th September 2017, 18:28 |
#4
|
Banned
|
PT PLN (Persero) mengungkapkan bahwa proyek PLTU Jawa 5 yang berkapasitas 2 x 1.000 MW ditunda. Alasannya, pertumbuhan kebutuhan listrik di Jawa ternyata tak sebesar perhitungan di program 35.000 MW.
Revisi kemungkinan baru dilakukan 2018 nanti. Belum jelas sampai kapan pembangunan pembangkit terbesar di program 35.000 MW ini ditahan. Sekarang PLN masih membuat perhitungan-perhitungan. Iwan mengungkapkan, ada kemungkinan PLTU Jawa 5 dihapus dari RUPTL bila ternyata pasokan listrik sudah cukup, sehingga tak dibutuhkan pembangkit raksasa lagi. "Belum tahu (ditunda sampai kapan), mungkin bisa enggak muncul lagi karena enggak perlu," ujarnya. Di program 35.000 MW, direncanakan untuk Pulau Jawa sebanyak 22.000 MW dan sisanya di pulau-pulau lain Menurut perhitungan PLN, tambahan pasokan listrik sebanyak 13.000 MW dari pembangkit-pembangkit yang sudah PPA dan konstruksi itu cukup buat memenuhi kebutuhan listrik Jawa sampai 2020. |
28th September 2017, 19:22 |
#8
|
Groupie Member
|
Nah, kenapa pula Surat Sri Mulyani tuk BUMN ini "perlu bocor" ke publik, sama halnya rekaman panglima juga.
Apakah perlu dibuat gaduh dulu untuk mengkoreksi Dan menghentikan perkeliruan yang ada, kasian pejabat-pejabat jujur rezim ini. |
28th September 2017, 19:26 |
#9
|
|
Banned
|
Quote:
Sehingga Jokowi nggak bisa lanjut sampai 2024 |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer