Tetapi beberapa keluarga Tian yang melihat Lu Bu kembali dengan kekalahan, mereka tidak mau membukakan gerbang.
"Kami telah mengikuti Cao Cao !" Kata keluarga Tian itu.
Lu Bu memaki-maki mereka dan mengancamnya sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu. Chen Gong kabur dari gerbang timur dengan membawa kelurga Lu Bu.
Dengan ini Pu Yang jatuh ket angan Cao Cao dan sebagai imbalan bagi keluarga Tian mereka diampuni dari kesalahannya terdahulu.
Tetapi kata Liu Ye, "Lu Bu adalah binatang buas. Jika kita membiarkannya hidup, dia akan menjadi bahaya yang mengancam, kita harus memburunya !"
Liu Ye diperintahkan menjaga Pu Yang. Cao Cao mengejar Lu Bu ke Ding Tao dimana dia bersembunyi.
Lu Bu, Zhang Miao dan Zhang Cao, semua berkumpul dikota. Gao Shun dan jendral lainnya sedang keluar memanen sawah. Pasukan Cao Cao tiba, tapi tidak menyerang selama beberapa hari dan mundur 15 km dan membangun benteng. Ini adalah saatnya memanen dan dia memerintahkan pasukannya untuk memanen sawah. Pengintai melaporkan hal ini kepada Lu Bu yang langsung datang melihat. Tetapi ketika melihat benteng Cao Cao berada dekat dengan hutan, dia takut akan ada perangkap di sana dan mundur. Cao Cao mendengar Lu Bu datang dan pergi dan menebak alasannya.
"Dia takut ada perangkap di hutan." Kata Cao Cao. "Kita akan memasang bendera disana dan menipunya, ada parit-parit panjang di belakang kemah, tetapi tidak ada airnya. Disana kita akan memasang perangkap apabila dia datang untuk membakar hutan."
Lalu Cao Cao menyembunyikan pasukannya di belakang parit kecuali sekitar 100 penabuh genderang dan dia menyuruh penduduk sekitar untuk lalu lalang di dalam benteng sehingga seolah-olah benteng tidak kosong.
Lu Bu berkuda kembali dan memberitahu Chen Gong apa yang dia lihat.
"Cao Cao ini sangat licik dan banyak tipu daya" Kata Penasehatnya, "Jgn bertindak apapun juga."
"Aku akan menggunakan api kali ini dan membakar perangkapnya itu." Kata Lu Bu.
Keesokan paginya Lu Bu keluar dan dia melihat bendera Cao Cao dimana-mana di dalam hutan. Dia memerintahkan pasukannya untuk menyalakan api di berbagai sisi hutan. Tetapi terkejutnya dia bahwa tidak ada orang yang keluar untuk kembali ke dalam bentengnya. Dia mendengar genderang perang bertabuhan dan keragu-raguan memenuhi pikirannya. Tiba-tiba dia melihat sekelompok pasukan keluar dari persembunyian. Dia memacu kudanya untuk melihat apa yang terjadi.
Signal petasan dibunyikan, tiba-tiba pasukan keluar dari persembunyian dan pemimpinnya berhamburan keluar. Xiahou Dun, Xiahou Yuan, Xu Chu, Dian Wei, Li Dian dan Yue Jing semua menyerang bersama-sama. Lu bu terdesak dan kabur ke dataran terbuka. Salah satu jendralnya, Cheng Lian, tewas terbunuh panah Yue Jing. 2/3 pasukannya tewas dan sisanya kembali menemui Chen Gong untuk melaporkan apa yang terjadi.
"Kita sebaiknya pergi" Kata Chen Gong, "Kota yg kosong tidak dapat dipertahankan."
Lalu Chen Gong dan Gao Shun beserta keluarga mereka dan keluarga Lu Bu meninggalkan Ding Tao. Ketika Pasukan Cao Cao masuk ke dalam kota, mereka tidak menemukan perlawanan berarti. Zhang Cao melakukan bunuh diri dengan membakar dirinya sendiri dan Zhang Miao kabur ke tempat Yuan Shu.
Dengan ini seluruh daerah Timur Laut telah jatuh ke tangan Cao Cao kecuali wilayah yang dikuasai Yuan Shao. Dia kemudian menenangkan rakyat dan membangun kembali kota-kota dan pertahanan mereka. Semua ini terjadi pada tahun ke- 5 pemerintahan kaisar Xian. (Thn 195 M).
Lu Bu yang melarikan diri bertemu dengan jendralnya dan Chen Gong. "Aku hanya punya tentara kecil ini " kata Lu Bu, "Tetapi masih cukup untuk melawan Cao Cao!"
Pada bab sebelumnya diceritakan bagaimana Lu Bu dikalahkan dan dia mengumpulkan sisa-sisa tentaranya. Ketika Jendralnya telah bergabung bersamanya, dia mulai merasa kuat kembali untuk melawan Cao Cao.
Kata Chen Gong, "Cao Cao terlalu kuat untuk kita saat ini.Carilah tempat dimana kita bisa beristirahat dan menunggu kesempatan sebelum mencoba lagi."
"Bagaimana jika aku pergi ke Yuan Shao," Kata Lu Bu.
"Kirim utusan dahulu untuk melaporkan hal ini." Kata Chen Gong.
Lu Bu setuju.
Berita mengenai pertempuran antara Lu Bu dan Cao Cao telah sampai di Ji Zhou dan salah satu penasehat Yuan Shao, Shen Pei telah mengingatkan, "Lu Bu adalah binatang buas. Jika dia mendapatkan Yan Zhou, dia pasti akan berusaha mengambil alih seluruh daerah ini untuknya. Untuk keselamatan dirimu sendiri, lebih baik kau membantu menghancurkannya."
Lalu Yuan Shao mengirimkan Yan Liang dgn 50.000 tentaranya untuk menghancurkan Lu Bu. Mata-mata yang mendengar hal ini segera melaporkan pada Lu Bu yang langsung meminta sarang Chen Gong.
"Pergilah ke Liu Bei, yang baru-baru ini berhasil mengambil alih Xu Zhou" Kata Chen Gong.
Lu Bu segera pergi ke tempat Liu bei.
Mendengar hal ini Liu Bei berkata, "Lu Bu adalah pahlawan dan kita akan menerimanya dengan hormat."
Tetapi Mi Zhu menentang putusan ini dan berkata, "Dia sangat kejam, haus darah dan binatang !"
Tetapi Liu Bei berkata, "Bagaimana bencana bisa pergi dari Xu Zhou jika tidak karena Lu Bu menyerang Yan Zhou ? Dia tidak mempunyai maksud buruk, sekarang dia datang mencari perlindungan."
"Kakak, hatimu terlalu baik. Walaupun aku akan bertindak sesuai dengan kata-katamu, tetapi akan lebih baik bila kita bersiap-siap." Kata Zhang Fei.
Liu Bei menemui Lu Bu yang masih sejauh 10 Km dari kota dan kedua pemimpin itu saling memberi hormat dan kembali ke kediaman gubernur di kota itu. Setelah pesta penyambutan, mereka duduk dan berbincang.
Kata Lu Bu, "Setelah menteri dalam negeri Wang Yun dan aku membunuh Dong Zhuo. Li Jue dan Guo Si memberontak dan melawan kaisar. Aku dan keluargaku pergi dari satu tempat ke tempat lainnya dan tidak ada satupun orang di timur gunung Hua Shan yang mau menerimaku. Ketika Cao Cao yang licik itu menyerang daerah ini dan anda, Tuan, datang untuk membantu, aku membantumu dengan menyerang Yan Zhou dan mengakibatkan pasukannya terpecah menjadi dua. Aku tidak berpikir saat itu aku akan menjadi korban kelicikannya dan mengakibatkan aku kehilangan pasukan dan jendral-jenderalku. Tetapi sekarang jika kau mengijinkan, aku menyerahkan diriku padamu sehingga kita dapat bersama menyelesaikan rencana besar kita. "
Liu Bei menjawab, "Ketika Tao Qian meninggal dunia, tidak ada orang yang dapat mengurus Xu Zhou dan aku untuk sementara menjadi pemimpin disini. Sekarang setelah kau ada disni, jendral. Tampaknya akan lebih pantas jika kau yang memimpin disini."
Lalu Liu Bei segera mengambil lambang dan stempel penugasan dan menyerahkannya pada Lu Bu. Lu Bu sedang akan menyetujuinya, ketika dia melihat Guan Yu dan Zhang Fei, yang berdiri dibelakang Liu Bei, memandangnya dengan mata yang marah.
Lalu Lu Bu tersenyum dan berkata, "Aku mungkin adalah pendekar hebat, tetapi aku tidak dapat memerintah daerah yang besar seperti ini."
Liu Bei mengulangi permintaannya.
Tetapi Chen Gong berkata, "Tamu yang kuat tidak akan menekan Tuan Rumahnya. Kau tidak perlu khawatir, Tuanku."
Pesta akhirnya berlangsung dan kediaman disediakan bagi tamunya itu dan pengikut2nya.
Segera setelah merasa nyaman. Lu Bu Kembali ke pesta itu. Liu Bei selalu bersama-sama dgn kedua saudaranya itu. Ditengah-tengah perjamuan, Lu Bu meminta Liu Bei masuk ke dalam ruangan yang lebih sepi. Guan Yu dan Zhang Fei segera mengikutinya. Di sana Lu Bu meminta istrinya Diao Chan dan putrinya yang bernama Lu Mei untuk memberi hormat. Disini Juga Liu Bei menunjukan kerendahan hatinya.
Lu Bu berkata, "Saudara mudaku yang baik, kau tidak perlu begitu sungkan padaku."
Zhang Fei yang mendengar ucapan Lu Bu langsung marah, dan dengan matanya yang melotot dia berteriak, "Siapakah dirimu berani memanggil kakakku "SAUDARA MUDA" ? Dia adalah kerabat kaisar yang memerintah-- Daun Giok dari ranting emas. Ayo keluar dan kita bertarung 300 jurus untuk penghinaan ini !"
Liu Bei langsung berusaha menenangkan Zhang Fei dan Guan Yu membawanya pergi keluar.
Lalu Liu Bei meminta maaf dan berkata, "Adikku itu suka berbicara kasar apabila dia meminum terlalu banyak arak. Aku harap kau tidak menyalahkannya."
Lu Bu mengangguk tetapi tidak berkata apa2. Segera setelah semua tamu pergi. Dan Lu Bu mengantarkan Liu Bei ke dalam tandunya, dia melihat Zhang Fei bersenjata dan siap menyerang.
"Lu Bu, kau dan aku akan berduel 300 jurus !" teriak Zhang Fei.
Liu Bei meminta Guan Yu mencegahnya. Keesokan hari Lu Bu datang untuk berpamitan kepada Liu Bei.
"Kau, Tuanku telah begitu baik mau menerimaku. Tetapi aku khawatir adikmu dan aku tidak sejalan. Jadi aku akan mencari tempat lain untuk berlindung."
"Jendral, jika kau pergi, kesalahan ini adalah milikku. Adikku yang kasar telah menyinggungmu dan harus meminta maaf. Sementara itu mungkin kau dapat menempati kota yang pernah kugunakan untuk berkemah selama beberapa waktu. Pergilah Ke Xiao Pei, tempat itu kecil tetapi dekat dan aku akan memastikan bahwa kau mendapatkan kebutuhanmu."
Lu Bu berterima kasih dan menerima tawaran ini. Dia memimpin pasukannya dan meninggalkan kediamannya. Setelah dia pergi, Liu bei menasehati Zhang Fei untuk perbuatannya dan meminta Zhang Fei untuk tidak mempermasalahkan masalah ini lagi.
Cao Cao yang telah menguasai daerah sekitar gunung Shan Dong seperti yang telah di ceritakan sebelumnya. Dia mengirimkan berita kepada istana dan diberikan gelar "JENDRAL YANG MENUNJUKAN KEBAJIKAN BESAR" dan PENGUASA DARI FEI TING.
Pada saat ini Li Jue dan Guo Si memimpin istana. Li Jue membuat dirinya sendiri menjadi Wali Negara dan Guo Si menjadi Panglima Besar pemimpin pasukan kekaisaran. Perbuatan mereka sangat sewenang-wenang tetapi tidak ada yang berani melawan.
Pelindung kekaisaran, Yang Biao dan Menteri Zhu Jun secara pribadi berkata pada kaisar Xian, "Cao Cao memiliki lebih dari 200.000 tentara dan punya banyak penasehat dan pemimpin. Akan sangat baik jika kekaisarn mendapatkan bantuannya untuk mendukung keluarga kaisar dan untuk membersihkan pemerintahan dari para penjahat ini."
Kaisar menangis, "Aku lelah dengan penghinaan dan kekasaran dari ********2 ini dan akan sangat senang jika mereka dapat di enyahkan."
"Aku punya rencana untuk membuat Li Jue dan Guo Si saling berperang satu sama lainnya. Lalu Cao Cao dpt datang dan membersihkan istana " kata Yang Biao.
"Bagaimana kau dapat mengaturnya ?" Tanya kaisar.
"Istri Guo Si, Lady Qiong sangat iri hati dan kita dapat mengambil keuntungan dari kelemahannya ini untuk memulai permusuhan."
Lalu Yang Biao menerima instruksi untuk bertindak, dengan titah rahasia untuk mendukung mereka.
Lalu istri Yang Biao, Lady Kai membuat alasan untuk mengunjungi Lady Qiong di istananya dan didalam percakapan dia berkata, "Ada pembicaraan rahasia diantara jendral. Suamimu dan istri dari menteri Li Jue. Ini adalah rahasia besar, tetapi jika menteri Li Jue mengetahui hal ini, dia mungkin akan melukai suami mu. Dan aku pikir kamu harus melakukan sesuatu dengan keluarga itu."
Lady Qiong terkejut dan berkata, "Aku telah menduga kenapa dia selalu tidur diluar rumah belakangan ini. Tetapi aku tidak berpikir bahwa ada sesuatu yang memalukan terjadi. Aku tentu tidak akan pernah tahu jika kau tidak berbicara. Aku harus menghentikan hal itu."
Lady Kai berpamitan, Lady Qiong sangat berterima kasih untuk informasi yang diberikan.
Beberapa hari berlalu, Guo Si pergi ke tempat Li Jue untuk makan malam.
Lady Qiong tidak ingin dia pergi dan berkata, "Li Jue ini penuh kelicikan dan seseorang akan sulit menduga apa yang dipikirkannya. Kalian berdua tidak sejajar dalam jabatan, mengapa kau yang harus datang ketempatnya ? apa kata2 orang nanti ?"
Guo Si tdk memperdulikan omongan istrinya itu dan istrinya gagal mempertahankannya dirumah. Lalu sorenya beberapa hadiah tiba dari tempat Li Jue dan lady Qiong sengaja menaruh racun dibeberapa makanan yang dikirim untuk suaminya.
Guo Si sedang akan mencoba salah satunya tetapi segera istrinya berkata, "Sangat tidak bijaksana untuk memakan sesuatu dari luar, mari kita coba pada an-jing lebih dahulu."
mereka melakukannya dan an-jing itu mati, insiden ini telah membuat Guo Si ragu akan kebaikan temannya itu.
Suatu hari, pada saat bubar dari sidang istana, Li Jue mengundang Guo Si ketempatnya. Ketika Guo Si telah tiba dimalam hari, karena minum terlalu banyak, dia terkena sakit perut. Istrinya berkata dia mencurigai ada racun dan segera memberi anti-racun dan itu menghilangkan sakitnya.
Guo Si mulai merasa marah dan berkata, "Kita melakukan semuanya bersama dan membantu satu sama lain. Sekarang dia ingin melukaiku ! Jika aku tidak memukulnya duluan, akulah yang akan terluka duluan ."
Guo Si lalu mempersiapkan pengawalnya untuk keadaan tiba2.
Hal ini di ketahui Li Jue dan langsung dia marah, "Jadi Guo Si melakukan hal-hal ini !"
Lalu Li Jue menempatkan pengawalnya dan berencana untuk menyerang Guo Si. Kedua klan itu memiliki lebih dari 10.000 orang dan pertikaian menjadi semakin serius ketika kedua orang mereka bertengkar dibawah tembok istana. Ketika berakhir, pasukan dari kedua belah pihak menjarah rakyat.
Ketika mereka telah aman, mereka semua keluar untuk melihat siapakah yang menolong mereka. Mereka menemukan bahwa itu adalah Dong Cheng, Paman dari kaisar atau "PAMAN NEGARA". Kaisar menangis dan dia menceritakan kesedihan dan bahaya yang dialaminya.
Lalu Dong Cheng berkata, "Jadilah anak yang berani. Jendral Yang Feng dan aku telah bersumpah akan membunuh kedua pemberontak itu Li Jue dan Guo Si sehingga akan membersihkan dunia dari kejahatannya."
Kaisar memerintahkan mereka untuk bergerak ke timur secepatnya dan mereka bergerak pagi dan malam sampai mereka sampai di Hong Nong.
Guo Si memimpin pasukannya kembali. Bertemu Li Jue dan dia bercerita mengenai penolong kaisar dan kemana mereka pergi.
"Jika mereka mencapai gunung Hua Shan dan berhasil sampai ditimur, mereka akan mengumumkan kepada seluruh negri, memanggil para bangsawan dan pemimpin untuk menyerang kita dan kita akan dalam bahaya."Kata Guo Si.
"Zhang Ji memegang Chang An dan kita harus berhati-hati. Tidak ada yang dapat menghalangi kita untuk menyerang Hong Nong, kita dapat membunuh kaisar dan membagi kekaisaran untuk kita berdua." Kata Li jue.
Guo Si berpikir bahwa ini adalah renana yang baik, lalu pasukan mereka bersatu kembali dan mulai menjarah daerah sekitar. Lalu mereka pergi ke Hong Nong dan meninggalkan kehancuran dibelakang mereka.
Yang Feng dan Dong Cheng yang mendengar pasukan pemberontak ini mendekat, lalu Yang Feng dan Dong Cheng memutuskan untuk melawan mereka di Dong Jian.
Li Jue dan Guo Si sebelumnya telah membuat rencana, karena pasukan musuh hanya sedikit dibandingkan pasukannya, mereka dapat menyerang pasukan musuh seberti air bah. Jadi ketika hari pertempuran datang, mereka keluar dan memenuhi bukit dan daratan. Yang Feng dan Dong Cheng hanya dapat melindungi kaisar dan permaisuri. Pejabat istana dan pembantu istana lainnya diperintahkan untuk melindungi dirinya sendiri semampunya. Pemberontak mulai menyerang Hong Nong, tetapi kedua pelindung itu berhasil membawa kaisar lari ke Shan Bei.
Ketika Jendral Pemberontak mulai mengejar, Yang Feng dan Dong Cheng harus memainkan taktik "DUA SISI PEDANG". Mereka mengirim utusan untuk berdamai dengan Li Jue dan Guo Si dan pada saat yang sama mereka mengeluarkan titah kaisar untuk meminta bantuan dari Pemimpin "GELOMBANG PUTIH"--Han Xian, Li Yue dan Hu Cai. Gelombang putih adalah cabang dari Jubah kuning dan Li yue sebenarnya adalah perampok dan telah menjarah diseluruh hutan dan bukit disana. Tetapi pertolongan sangat dibutuhkan.
Ketiga orang ini, dijanjikan pengampunan atas seluruh kejahatannya dan akan mendapat jabatan pemerintahan, langsung menjawab panggilan dan kaisar mendapatkan bala bantuan yang besar dan berhasil mengambil kembali Hong Nong. Tetapi sementara itu, Li Jue dan Guo Si menghancurkan tempat apapun yang mereka temui, membantai semua orang yang tua dan lemah, dan memaksa yang kuat menjadi pasukan. Ketika dalam pertempuran mereka menempatkan orang2 itu menjadi pasukan di garis depan dan mereka memanggilnya "GAN SI PING REN" atau "PASUKAN BERANI MATI".
Pasukan Li Jue dan Guo Si sangat banyak. Ketika Li Yue, pimpinan Gelombang Putih mendekat dengan pasukannya, Guo Si memerintahkan pasukannya untuk melemparkan barang berharga. Para orang bekas perampok itu tergoda untuk mengambilnya dan akhirnya mereka kacau balau. Lalu Guo Si memerintahkan pasukannya untuk maju menyerang dan menghancurkan mereka. Yang Feng dan Dong Cheng sementara itu telah membawa kaisar melalui jalur utara.
Li Jue dan Guo Si mengejar.
Li Yue, pemimpin gelombang putih berkata pada Kaisar, "Keadaan sangat gawat, yang mulia. Aku harap yang mulia tinggalkan kereta dan naik kekudaku ini. Dan pergilah."
Kaisar berkata,"Aku tidak dapat meninggalkan para bawahan yang setia padaku."
Mereka semua bersujud dan menangis mendengar kaisar mengucapkan kata2 itu dan mereka bersumpah akan mati demi kaisar. Lalu kaisarpun pergi, dan mereka semua yang terinspirasi dengan kebaikan kaisar lalu bertempur mati2an, pertempuran yang tidak seimbang antara 2.000 orang bersenjatakan ala kadarnya dgn 15.000 tentara dgn perlengkapan senjata lengkap. Tetapi mereka dapat menahan cukup lama dan akhirnya Hu Chai--- pemimpin "GELOMBANG PUTIH" itu tewas dalam pertempuran.
Musuh terus mengejar dan kaisar sekarang telah sampai didekat sungai kuning. Yang Feng dan Dong Cheng serta kaisar dan permaisuri turun dari kuda dan berjalan kaki ke pinggir sungai kuning.
Li Yue mencari perahu untuk berlayar kesebrang sungai. Cuaca sangat dingin dan kaisar dan permaisuri sudah sangat kedinginan dan bergetar. Mereka telah sampai ke pinggir sungai dan mendapatkan perahu, tetapi sisi sungai sangat tinggi dan mereka tidak menemukan tempat landai.
Lalu Yang Feng mengusulkan, "Kita dapat menggunakan tali kuda untuk membantu kaisar turun."
Tetapi adik permaisuri Fu De berkata, "Aku menemukan 10 rol sutra dari pasukan yang mati itu dan kita dapat menggunakannya."
Dan mereke menggulung kaisar dan permaisuri dengan sutra dan mereka menurukannya pelan2 kedalam perahu, lalu Li Yue turun dengan tali dan membawa Fu Du dipunggungnya kedalam perahu.
Tetapi perahu itu terlalu kecil untuk semua orang, dan mereka yang tidak dapat measuk akhirnya hanya tergantung di tali2 itu dan jatuh kedalam air. Mereka membawa kaisar ke seberang sungai dan kemudian kembali untuk yang lain. Akhirnya keributan terjadi karena mereka saling berusaha naik kekapal terlebih dahulu dan tidak mau mengalah. Prajurit diperintahkan untuk membuang kesungai orang yang membahayakan perahu dan memotong jari dan tangan mereka yang berusaha memegang sisi perahu dari dalam air karena akan mengakibatkan perahu oleng. Erangan kesakitan dan permintaan tolong memenuhi langit hari itu.
Ketika mereka berkumpul di pinggir sungai, banyak yang hilang. Hanya selusin pakaian kaisar yang tertinggal, Yang Feng menemukan gerobak kerbau dan dengan itu mereka mengantarkan kaisar ke Da Yang. Mereka tidak punya makanan dan mereka bermalam digubuk yang beratapkan jerami. Beberapa orang dari desa menawarkan mereka makanan tetapi makanan itu terlalu alot untuk di kunyah dan ditelan.
Keesokan harinya Kaisar memberikan gelar bagi orang2 menolongnya. Li Yue diberikan gelar Jendral yang menaklukan Utara dan Han Xian , jendral yang menaklukan timur.
Perjalanan berlanjut dan segera dua orang pejabat datang dengan pasukan mereka dan langsung bersujud dihadapan kaisar dengan menangis. Mereka adalah pelindung kekaisaran Yang Biao dan Administrator istana Han Rong. Kaisar dan permaisuri senang dan ikut menangis bersama mereka.
Kata Han Rong kepada orang disitu, "Pemberontak percaya pada kata2ku. Kau jagalah kaisar disini dan aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk membawa perdamaian."
Setelah Han Rong pergi Kaisar beristirahat di kemah Yang Feng. Tetapi Yang Biao meminta agar kaisar pergi ke An Yi dan membuat ibu kota disana. Ketika kereta kuda mereka sampai dikota itu, mereka menemukan bahkan tidak ada satu bangunan megah pun dikota itu dan tempat yang disediakan untuk kaisar hanyalah gubuk jerami yang bahkan tidak ada pintu. Mereka membarikade tempat ini dengan pagar duri sebagai perlindungan dan didalamnya kaisar berkonsultasi dengan menterinya. Prajurit berkemah disekitar pagar.
Sekarang Li Yue dan teman2nya menunjukan wajah aslinya. Mereka menggunakan kuasa kaisar semau mereka dan para pejabat yang menentang di aniayanya bahkan dihadapan kaisar. Mereka dgn sengaja memberi arak asam dan makanan basi untuk kaisar. Kaisar berusaha untuk memakan makanan yang mereka berikan. Li Yue dan Han Xian merekomendasikan kepada kaisar nama2 bekas narapidana, prajurit biasa, dukun, lintah darat dan orang2 seperti itu untuk mendapat gelar. Lebih dari 200 orang diusulkan. Karena Stempel tidak ada, maka sebatang kayu di ukir sedemikian rupa. Masalah istana tidak pernah direndahkan sebegitunya.
Sekarang Han Rong sedang menemui Li Jue dan Guo Si. Setelah mendengarkan pembicaraan yang begitu berapi-api, kedua jendral ini setuju untuk melepaskan pejabat dan orang2 istana.
Wabah kelaparan terjadi bersamaan pada tahun itu dan rakyat memakan rumput dari pinggir jalan untuk melanjutkan hidup. Kelaparan melanda dimana-mana. Tetapi makanan dan pakaian dikirim kepada kaisar dari gubernur He Nei, Zhang Yang dan Gubernur He Dong, Wang Yi dan mereka sekarang lebih lega.
Dong Cheng dan Yang Feng mengirim pekerja untuk membangun kembali istana di Luo Yang dengan tujuan untuk memintahkan istana kesana. Li Yue melawan usulan ini.
Dong Cheng berargumen, "Luo Yang adalah istana yang sesungguhnya, pergi dari kota kecil ini adalah sesuatu yang masuk akal."
Li Yue berdiri dan berkata, "Kau boleh memindahkan istana kesana, tetapi aku akan tetap disini."
Tetapi ketika kaisar telah memutuskan dan kaisar telah memberi perintah dan persiapan dilakukan Dong Cheng dan Yang Feng, Li Yue secara diam2 mengirim utusan kepada Li Jue dan Guo Si untuk menangkap kaisar. Tetapi rencana ini bocor, dan Dong Cheng serta Yang Feng mengaturnya sehingga hal ini bisa terhindar dan mereka secepatnya menuju jalan melewati Bukit Gu. Li Yue yang mengetahui hal ini, tanpa menunggu Guo Si dan Li Jue pergi untuk bertindak sendiri.
Ketika hari menjelang pagi, dan mereka telah melewati bukit Gu, suara teriakan tiba2 terdengar, "hentikan kereta ! Li Jue dan Guo Si ada disini !"
Ini menakutkan sang Kaisar dan ketakutan jg melanda pasukan pengawalnya ketika mereka melihat seluruh bukit tiba2 menyala terang oleh obor.
Salut sama lo, boss...
Gile ajeh novel segitu tebelnya mo dipindahin, salut sama niatnya...
BTW komen sedikit ttg RoTK biar gak OOT
Gw baca novel ini dari buku merah (6 jilid) punya kakek gw waktu masih SD
Tokoh jendral fave: Tio Ciu-liong aka Tio In (Zhao Yun)
Episode fave: ada banyak, tapi yg paling berkesan Tio Ciu-liong sendirian menerobos kepungan pasukan Co Coh dengan menggendong anak Lauw Pie...
Episode yg paling disesalkan: Kwan Kong menghina utusan Sun Kwan yg datang untuk melamar anaknya...
~ we're all need heroes but even the biggest one are far from perfect ~