HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Sabtu, 2024/03/25 12:45 WIB
AHY Merasa Beruntung Tinggalkan Koalisi Anies, Tak Jadi Hancur Lebur
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
|
Thread Tools |
28th June 2018, 10:01 |
#203
|
|
Mania Member
|
Quote:
Denny JA, Konsultan Politik LSI Seberapa besar peluang seorang presiden yang sedang memerintah (incumbent/pertahana) terpilih kembali, jika ia ikut bertarung dalam pilpres berikutnya? Jika kita melihat data statistik Indonesia sejak pemilu langsung, jawabnya jelas. Baru tiga kali kita melaksanakan pilpres langsung: 2004, 2009, 2014. Namun baru dua kali, pertahana presiden bertarung kembali: Presiden Megawati di 2004. Dan presiden SBY di 2009. Pada pemilu 2014, tak ada presiden yang bertarung. Presiden SBY sudah memangku jabatan dua periode. Konstitusi melarangnya. Pilpres 2014 terjadi tanpa kehadiran pertahana selaku peserta. Di tahun 2004, pertahana presiden kalah. Di tahun 2009, pertahana presiden menang. Sejarah Indonesia menunjukkan angka. Sebesar 50 persen kemungkinan pertahana presiden terpilih kembali. Sebanyak itu pula, kemungkinan 50 persen pertahana dikalahkan. Bagaimana di Amerika Serikat? Berdasarkan data 18 kali pemilu presiden terakhir yang pertahana maju kembali untuk periode kedua, prosentase juga ketat. Sebanyak 10 kali pertahana presiden menang. Sebanyak 8 kali pertahana presiden dikalahkan. Persentase pertahana untuk menang dalam pilpres Amerika Serikat untuk kasus di atas sebesar 55 persen. Berdasarkan dua kasus Indonesia dan Amerika, ini gambarannya. Sebesar 50-55 persen pertahana presiden akan menang. Namun sebesar 45-50 persen pula pertahana akan dikalahkan. Apakah data statistik ini berita baik atau berita buruk buat Jokowi selaku pertahana, dan penantangnya? LSI memberikan gambaran lebih detail berdasarkan survei nasional paling mutakhir. Ini lima isu paling hot untuk pilpres zaman now. Jokowi Kuat Tapi Belum Aman. Survei LSI Denny JA, Januari 2018 menunjukan elektabilitas Jokowi saat ini 48,50 persen. Elektabilitasnya masih di bawah 50 persen. Dan ada dukungan sebesar 41,20 persen yang menyebar kepada para kandidat capres lainnya. Jokowi rentan pula terhadap isu primordial. Kekuatan dan isu Islam politik diprediksikan akan mewarnai Pilpres 2019 seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta, dalam kadar berbeda. Islam politik itu terminologi untuk segmen pemilih yang percaya, yakin hakul yakin, politik tak bisa dipisahkan dari agama. Untuk pemilih Indonesia, jumlah segmen Islam Politik cukup besar. Sebesar 40,7 persen publik menyatakan tidak setuju agama dan politik dipisahkan. Sementara 32,5 persen publik menyatakan agama dan politik harus dipisahkan. Dari mereka yang menyatakan agama dan politik harus dipisahkan, mayoritas (58,6 persen) mendukung kembali Jokowi sebagai presiden. Sementara mereka yang tidak setuju agama dan politik harus dipisahkan mayoritas mendukung capres lain diluar Jokowi (52,1 persen). Walaupun Jokowi juga masih memperoleh dukungan sebesar 40,8 persen di segmen ini. Islam politik versus bukan Islam politik ternyata punya prilaku politik berbeda terhadap memilih atau melawan Jokowi. Isu buruh negara asing. Terutama isu tenaga kerja yang berasal dari Cina. Di tengah sulitnya lapangan kerja dan tingginya pengangguran di berbagai daerah, isu tenaga kerja asing sangat sensitif. |
|
Last edited by paradisoo; 28th June 2018 at 10:03.. |
4th July 2018, 07:39 |
#207
|
Mania Member
|
|
16th July 2018, 06:30 |
#210
|
Mania Member
|
Untuk Pesan Perubahan, Anies Dukung Kroasia di Final Piala Dunia
"Kalau sebagai negara baru dan kebangkitan baru semangat Kroasia bisa lebih tinggi. Kita lihat saja kalau Kroasia menang itu isyarat bahwa di dalam negara akan lahir kekuatan semangat baru," kata Fahri. kroasi kalah, tidak ada perubahan, tidak ada lahir kekuatan baru. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer