HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/04/16 20:04 WIB
Media Vietnam: Indonesia Alami `Bencana` di Piala Asia U-23
-
Minggu, 2024/04/18 14:31 WIB
Pelatih Red Sparks Tertarik Rekrut Wilda Nurfadilah
-
Sabtu, 2024/04/17 17:34 WIB
Tembus Ranking Tiga Dunia, Jonatan Christie Senang dan Tertantang
-
Sabtu, 2024/04/17 15:29 WIB
Setter Red Sparks Terpesona Sambutan Fans di Indonesia
-
Sabtu, 2024/04/17 16:42 WIB
Menpora Dukung PSSI Protes AFC Buntut Kontroversi Qatar vs Indonesia
-
Kamis, 2024/03/18 11:56 WIB
Jonatan Tak Pernah Menyangka Bisa Juara All England
|
Thread Tools |
25th April 2014, 01:01 |
#481
|
Mania Member
|
Beckenbauer Kritik Guardiola dan Gaya Bermain Bayern
KOMPAS.com - Franz Beckenbauer kembali melontarkan kritikan terhadap gaya bermain Bayern Muenchen di bawah kendali Pep Guardiola. Menurut legenda sepak bola Jerman tersebut, Bayern takkan bisa mengalahkan Real Madrid jika hanya mengandalkan ball possession tetapi tanpa tekanan yang kuat. Bayern baru saja menelan kekalahan 0-1 saat menyambangi Santiago Bernabeu untuk melakoni leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (23/4/2014). Meskipun mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola yang sangat tinggi, tetapi The Bavarian gagal mencetak gol, termasuk menciptakan peluang bagus. Inilah yang membuat Beckhenbauer kecewa. Menurut laporan Mundo Deportivo, Beckenbauer mengatakan kepada televisi Jerman bahwa possession menjadi sebuah titik lemah ketika sebuah tim kesulitan meruntuhkan pertahanan musuh - hal serupa pernah dikatakan beberapa bulan pertama Guardiola menjadi bos di Allianz Arena. "Bayern bermain sesuai harapan - dengan banyak possession tetapi tidak menggigit," ujar Beckenbauer. "Kami tidak bisa menang dengan penguasaan bola jika lawan menciptakan banyak peluang. Kami bisa bahagia karena Madrid hanya mencetak satu gol." "Mereka lebih banyak memberikan ancaman daripada Bayern dengan penguasaan bola yang sangat tinggi. Permainan Bayern tidak dinamis seperti biasanya dan mereka tidak memberikan tekanan secara normal." "Mungkin mengejutkan Madrid, yang bisa mengubah kecepatan seperti yang diinginkan. Madrid memberikan permainan terbaik yang pernah saya lihat. Mereka sangat bagus secara taktik dan mengungguli Bayern dengan sejumlah momen." "Madrid lebih superior, lebih bagus, lebih banyak mengancam dan bisa menghemat upaya mereka di Liga, sehingga mereka lebih bagus secara fisik. Kemenangan layak diraih Madrid tetapi kami masih memiliki leg kedua. Akan sulit tetapi bukan mustahil." http://bola.kompas.com/read/2014/04/...Bermain.Bayern ----------- Ketinggalan skor, tanpa bisa cetak gol tandang, itu sungguh posisi yg sangat kritis, Bayern!!! |
Thn 2012 si kecil hadir, 2013 pun si kuping besar didapat, masih berlanjut 2014 si bola dunia emas akhirnya diraih. Thank's GOD |
29th April 2014, 07:08 |
#482
|
Mania Member
|
Pep
Wajar sekali der Kaiser kritik kaya gini, malah sebenarnya dah telat banget... karena udah jelas sejak dipegang Pep terbukti performa Bayern tidak tambah membaik tapi tambah memburuk...
Ball possession emang jadi sangat tinggi tapi ratio finishing success jg jadi sangat rendah & terlalu banyak buang2 peluang serta gawang terus menerus kejebol sekarang Udaha berapa match coba di UCL berlalu sejak gawang Bayern gak kejebol... pas menang 2 - 0 aja jg karena Arsenal bermain dengan 10 orang Ini udah jelas menunjukkan tiki taka Pep udah gagal tapi Pep masih terlalu goblok buat menyadari hal itu & tidak mau sadar terus sedari awal... bahwa Bayern BUKAN BARCA ! Kualitas individu & skill pemain2 Bayern sangat tidak mumpuni buat bisa mengusung pakem tsb, tapi Pep terus memaksakan & berakibat bongkar pasang role pemain bikin Bayern tambah gak solid Jujur aja, di era Pep, walau bisa juara BL jauh lebih awal, tapi fakta realitanya adalah suatu kemunduran besar ! Gak ada pemain baru bisa moncer... Di BL banyak kejebol... Loser ama BvB sampe 2x dengan skor sangat telak... padahal BvB compang camping Di UCl sangat tersendat2... hanya mampu 1x saja menang besar & itupun lawan Pizen saja... Rekor home yg busuk terutama di babak knock out UCL... Performa bomber yg sangat buruk sekali... Mandzukic bahkan jadi top skor BL dengan ratio gol yg sangat rendah Performa DF yg acak kadut... Dante sama sekali tidak sehebat dulu & Rafinha banyak blunder Jujur aja, musim ini masih bisa ngeles ini musim debut, musim depan sudah tiada ampun lagi bagi Pep bila terus gagal... Karena kegagalan ini terjadi bukan karena Pep bodoh tapi karena dia konyol terus menerus memaksa Bayern bermain cantik tapi minim pemain world class buat mengusun gaya permainan ala Barca Besok lawan RM aja suram... hampir di semua lini, Bayern kalah kelas terus... Robben jg terus menerus egois & tidak dihukum Pep padahal udah terus buang2 peluang begitu banyak sekali... gimana coba ! |
30th April 2014, 06:07 |
#483
|
Mania Member
|
Suram
Ternyata benar dah kejadian... SUPER DUPER SURAM BURUK SEKALI !!!
Rekor home Bayern terbukti sangat busuk buruk buduk buluk sekali musim ini di Eropa !!! Away cuma loser 0 - 1 eh home malah kebantai 0 - 4 ! BESOK GAJI PEP HARUS DIPOTONG ! KETERLALUAN BANGET SI BOTAK GOBLOK INI DIGAJI €6M PADAHAL KEMAMPUAN & EXP SAMA SEKALI GAK ADA 1/2 NYA KEMAMPUAN SKILL EXP HEYNCKES or HITZFELD or TRAPP !!! Edan apa ! Klinsmann aja masih jauh lebih baik daripad si Pep dah... cuma pelatih overrated gede overhyped doank yg cuma bisa sukses ngandalin skuad world class... Pelatih goblok darimana coba... udah kejebol 2 gol ama Bremen eh lawan RM masih aja memaksa main dengan 1 DM... Udah kejebol 3 gol eh masih aja goblok memaksa Javi main sbg CB... gak ada guna la kala yg dilakukan Pep cuma nahan badan aja bukan berusaha merusak aliran bola & menghentikan bola2 mati RM |
30th April 2014, 10:00 |
#484
|
|
Banned
|
Quote:
kalo udah kalah, semua omongan serasa sotoy marotoy... |
|
1st May 2014, 02:54 |
#485
|
Groupie Member
|
Hancuuurrr....!!!
Banyak pelajaran yang didapat Munich saat dibantai Madrid 0-4. Harus ada perombakan dan pembelian pemain baru yang berkualitas untuk musim depan, terutama di lini pertahanan ! Variasi permainan MUnich juga harus ditingkatkan Guardiola. Sebab sangat mudah dipelajari lawan. Sudah begitu tetap tak ada perubahan alias monoton |
FCB >> FC Hollywood >> The Bavarian << Die Roten << Die Bayern |
6th May 2014, 12:43 |
#486
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
Thn 2012 si kecil hadir, 2013 pun si kuping besar didapat, masih berlanjut 2014 si bola dunia emas akhirnya diraih. Thank's GOD |
18th May 2014, 17:18 |
#487
|
Groupie Member
|
DFB-Pokal 2014
Minggu, 18/05/2014 03:39 WIB Kalahkan Dortmund Lewat Extra Time Bayern Pertahankan Gelar DFB-Pokal AFP/Odd Andersen BERLIN - Bayern Munich sukses mempertahankan titel juara DFB-Pokal di musim 2013/14. Pada laga final di Olympiastadion, Minggu (18/5) dinihari WIB, Bayern menundukkan Borussia Dortmund 2-0 lewat extra time. Setelah bermain imbang tanpa gol selama 2x45 menit, Bayern membuka skor di awal paruh kedua babak tambahan waktu lewat Arjen Robben. Thomas Mueller memastikan kemenangan menjadi milik Die Roten setelah menggandakan keunggulan beberapa saat sebelum pertandingan bubar. Dengan trofi ini, Bayern mengakhiri musim dengan Double Winners setelah sebelumnya berhasil menjuarai Bundesliga. Peluang pertama tercipta dari Bayern. Di menit keempat, Thomas Mueller menerima umpan terbosan Arjen Robben sebelum melepaskan tembakan ke tiang dekat yang diselamatkan Roman Weidenfeller dengan wajahnya. Peluang lain dari Bayern empat menit berselang. Robben berhasil mengalahkan Mats Hummels untuk melepaskan sepakan kencang yang mengarah ke Weidenfeller. Dortmund membalas. Di menit ke-29, Marco Reus mencoba peruntungannya dari pinggir kotak penalti. Namun, sepakannya gagal menemui sasaran. Di menit ke-40, Robben mengklaim penalti setelah beradu bola dengan Lukas Piczszcek. Namun, wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran dan hanya menghadiakan tendangan gawang. Menjelang turun minum, Pierre Hojbjerg menebar ancaman usai sepakannya melebar tipis dari gawang Weidenfeller yang dibalas Dortmund dengan peluang Robert Lewandowski. Akan tetapi, tendangan voli Lewandowski melambung. Pasca restart, Bayern nyaris membuka skor. Tepatnya di menit ke-56, akselerasi Franck Ribery di sisi kiri diakhri dengan umpan silang kepada Mueller yang ada di depan gawang. Tapi sontekan Mueller masih mentah di tangan Weidenfeller. Sapuan bola yang buruk dari Manuel Neuer. Bola jatuh di jalur Lewandowski yang kemudian dilanggar di pinggir kotak. Tendangan bebas bagi Dortmund di posisi yang berbahaya. Kesempatan ini gagal dimanfaatkan setelah eksekusi Reus hanya membentur pagar hidup Bayern dan berujung sepak pojok. Di menit ke-66, insiden kontroversial terjadi. Sundulan Mats Hummels tampak sudah melewati garis gawang yang kemudian disapu oleh Dante. Namun, wasit memutuskan tidak terjadi gol yang memicu protes keras kubu Dortmund. Skor masih 0-0. Peluang bagus dari Oliver Kirch. Tembakan Kirch memaksa Neuer melakukan penyelamatan gemilang di menit ke-72. Hanya tiga menit berselang, Robben melepaskan sepakan ke arah Weidenfeller sebelum bola muntah disambar Ribery dan melebar tipis. Dua menit babak tambahan waktu. Namun skor 0-0 tidak berubah hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan selesai. Laga pun berlanjut ke extra time. Sebuah peluang emas dari Dortmund. Bola yang lepas dari kaki Toni Kroos, Aubameyang melakukan tendangan keras yang melebar tipis dari tiang kanan gawang Neuer. Kebuntuan akhirnya terpecah di menit ke-109. Umpan Jerome Boateng diselesaikan oleh Robben untuk menggetarkan gawang Dortmund. Bayern memimpin 1-0. Enam menit kemudian, Bayern nyaris membunuh pertandingan. Robben menggiring bola ke arah gawang sebelum mencukil bola dari dalam kotak. Weidenfeller dengan tenang bisa menghalau bola Robben. Mueller menentukan kemenangan Bayern. Di masa injury time babak tambahan, Mueller membawa Bayern unggul 2-0 setelah mengitari Weidenfeller sebelum menyarangkan bola ke gawang. Susunan Pemain BORUSSIA DORTMUND: Weidenfeller, Piszczek, Sokratis, Hummels, Schmelzer, Jojic (Aubameyang 83'), Sahin, Mkhitaryan (Kirch 60'), Reus, Grosskreutz (Hofmann 110'), Lewandowski BAYERN MUNICH: Neuer, Rafinha, Dante, Boateng, Lahm (Ribery 30') (Pizarro 109'), Hojbjerg, Martinez, Kroos, Robben, Goetze, Mueller |
FCB >> FC Hollywood >> The Bavarian << Die Roten << Die Bayern |
19th May 2014, 11:23 |
#488
|
Mania Member
|
Musim yg ekstrim.... Bundesliga diakhiri dg sangat cepat, tapi di 1/4 CL tidak bisa cetak gol satu pun.
Smoga DFB Pokal menginspirasi Bayern menjadi lebih kuat, lebih bugar, lebih kreatif, lebih atraktif dan harus lebih cerdik lagi !!! Sekali lagi, level Bayern itu CL !!! |
Thn 2012 si kecil hadir, 2013 pun si kuping besar didapat, masih berlanjut 2014 si bola dunia emas akhirnya diraih. Thank's GOD |
19th May 2014, 11:48 |
#489
|
Mania Member
|
DFB Pokal: Bayern 2-0 Dortmund Fleksibilitas dan Kebugaran Bayern Membenamkan Dortmund Pep Guardiola memenangi trofi keempatnya bersama Bayern Munich. Ya, walau menerima banyak kritikan karena kekalahannya dari Real Madrid pada babak semi final Liga Champions, semalam pelatih asal Spanyol itu sukses memenangkan satu lagi piala bersama Die Roten. Mengalahkan Borussia Dortmund 2-0, ia memasukkan piala DFB Pokal ke dalam daftar gelar juaranya musim ini, selain juara Bundesliga, Piala Super UEFA, dan juara dunia antar klub. Pada laga di Stadion Olympic di kota Berlin, Pep sendiri menunjukkan kemampuannya dalam meracik taktik. Semalam, ia menurunkan formasi tak biasa 3-4-3 dengan menempatkan Arjen Robben di depan sebagai ujung tombak. Pilihan pola ini bukan tanpa alasan. Ia ingin memperkuat lini tengah mereka untuk menahan serangan balik cepat ala Dortmund. Ya, Pep tampaknya tak ingin mengulangi kesalahan pada 12 April lalu. Kala itu Bayern kalah 0-3 dari Dortmund di depan publiknya sendiri lantaran tak mampu menahan serangan balik cepat anak asuh Juergen Klopp. Kondisi ini berbeda dengan Borussia Dortmund. Klopp tetap memainkan pola idealnya, yaitu 4-2-3-1. Ia hanya melakukan pergantian di duet poros ganda. Kali ini, Nuri Sahin berduet dengan Milos Jojic lantaran Sven Bender belum pulih dari cedera. Marco Reus yang sebenarnya belum sepenuhnya sembuh juga "dipaksakan" untuk bermain. Pola dan Gaya Bermain yang Sama Tak banyak yang berubah dari pertandingan semalam. Dortmund tetap memilih untuk fokus bertahan dengan mengandalkan pressing-pressing ketat dan sesekali menyerang lewat serangan balik cepat. Sementara itu Bayern tetap tampil menyerang dan menguasai penguasaan bola. Trio lini depan Bayern, yaitu Thomas Mueller-Arjen Robben-Mario Goetze, semalam bermain begitu cair. Namun, mereka tetap mengalami kesulitan untuk menembus rapatnya barisan pertahanan Dortmund yang digalang Sokratis Papastathopoulos dan Matt Hummels. Para pemain tengah Bayern selalu mendapat intimidasi saat sedang memainkan bola di lapangan tengah. Hal inilah yang kemudian menjadikan Bayern terlihat lebih mengandalkan umpan terobosan bola lambung untuk merangsak ke sepertiga lapangan akhir lawan. Selain itu, Arjen Robben yang diplot sebagai striker juga bukan tanpa masalah. Ruang geraknya selalu ditutup oleh Sokratis dan Hummels. Duet center back ini tak pernah memberi Robben ruang untuk melakukan tembakan ataupun menggiring bola ke kotak penalti, dua kekuatan utama Robben sebagai pemain. Dari grafik di atas terlihat bahwa ruang gerak Robben benar-benar ditutup oleh duet bek tengah Dortmund. Saat Robben membawa bola, Sokratis dan Hummels pun tetap disiplin menjaga posnya dan tak mau terpancing untuk berlari ke samping mengikuti pergerakan Robben. Fleksibiltas Bayern Kunci kemenangan Bayern semalam terletak pada fleksibilitas pola permainan mereka. Penempatan Javi Martinez sebagai center back tengah bukannya tanpa alasan. Pun demikian dengan penempatan Pierre-Emile Hojbjerg di sayap kanan dan Rafinha di sayap kiri. Saat menyerang, Bayern bermain dengan pola 3-4-3. Pep sengaja menempatkan tiga center back Dante-Martinez-Boateng sebagai sebuah antisipasi serangan Dortmund. Maklum, pada 12 April lalu, mereka dipermalukan di depan publiknya sendiri lantaran duet center back mereka, Dante-Martinez, yang tak mampu mengantisipasi kecepatan pemain depan anak asuh Klopp. Sementara saat bertahan, mereka menggunakan pola 4-2-3-1. Javi Martinez diinstruksikan untuk sedikit maju, berdiri sejajar dengan Philipp Lahm, dan berperan sebagai poros ganda. Pada saat bersamaan, Rafinha dan Hojbjerg dituntut untuk sedikit turun dan berperan sebagai fullback. Taktik ini sedikit mendapatkan kendala ketika Philipp Lahm, yang mengalami cedera pada menit 31, harus ditarik keluar dan digantikan Frank Ribery. Praktis, pada sisa babak pertama, Toni Kroos-lah yang bertugas sebagai penjemput bola. Sementara itu, Ribery mengambil peran yang tak biasa: bertugas sebagai pembagi bola. Meredam Serangan Balik Dortmund dengan Pelanggaran Seperti biasanya, Dortmund selalu mengandalkan serangan balik. Namun, tampaknya pilihan taktik Klopp itu tak berjalan semulus biasanya. Selain bisa diantisipasi Pep dengan memasang tiga bek, taktik itu tak berjalan karena banyaknya pelanggaran yang dilancarkan pemain Bayern. Partai final memang cenderung berjalan keras. Namun, Robben dkk seolah menjadikannya sebagai taktik untuk menghambat counter-attack yang dibangun Marco Reus, Robert Lewandowski, ataupun Henrikh Mkhitaryan. Ya, saat kehilangan bola, pemain-pemain Bayern tak segan melakukan pelanggaran. Bahkan mereka pun menerima lima kartu kuning. Hal ini dimaksudkan Bayern untuk mengambil jeda sebentar dan menata kembali barisan pertahanan mereka saat mendapat serangan balik. Memang, taktik ini sebenarnya sangat berisiko. Namun semalam terbukti ampuh. Bayern berhasil menjaga gawangnya dari kebobolan selama 90 menit, dan hingga babak perpanjangan waktu. Unggul dalam Kebugaran Sepanjang 90 menit, Dortmund selalu melakukan pressing ketat terhadap pemain-pemain Bayern. Tak pelak, hal ini mempengaruhi kebugaran anak didik Klopp. Turunnya stamina Reus dkk inilah yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Bayern. Pada masa perpanjangan waktu, Pep menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain lebih sabar. Mereka sedikit membiarkan Nuri Sahin dkk. berlama-lama memegang bola, sambil sesekali mengintimidasi pemain-pemain Dortmund. Tujuannya adalah untuk menunggu buyarnya konsentrasi dan koordinasi pemain Dortmund setelah stamina mereka terkuras. Taktik ini pun berbuah hasil. Pada menit ke-107, Boateng yang naik untuk mengganggu konsentrasi pemian Dortmund berhasil mencuri bola dari Hummells lalu mengirimkannya ke mulut gawang. Robben yang tanpa penjagaan pun dengan mudah berhasil menceploskan bola ke ke gawang Roman Weidenffeller. Pun begitu dengan gol yang dicetak Thomas Muller. Terlalu bernafsu untuk menyamakan kedudukan, pemain-pemain Dortmund sedikit melupakan pertahanan mereka. Muller yang memang terkenal cerdik memanfaatkan ruang itupun dengan mudah meceploskan bola setelah bergerak tanpa mendapat pengawalan dari barisan belakang Dortmund. Kesimpulan Terlepas dari gol Matt Hummels yang dianulir, Bayern memang layak memenangkan pertandingan final ini. Fleksibiltas pola permainan yang diperagakan The Bavarians terbukti berhasil meredam Dortmund yang bermain dengan pola yang itu-itu saja. Hal ini tentunya tak terlepas dari kecerdikan sang juru taktik Bayern, Pep Guardiola. Jurgen Klopp terlambat dalam mengantisipasi cairnya permainan Bayern Bayern. Klopp begitu kaku semalam dan tak memiliki banyak variasi serangan. Ketika counter-attack yang menjadi andalan mereka terhambat oleh banyaknya pelanggaran yang dilakukan para pemain Bayern, Dortmund tak serta merta merubah taktik. Pada partai final kali ini, kebugaran fisik berbicara lebih. Terlebih Dortmund yang memaksakan Marco Reus untuk tetap bermain meski belum fit 100%. Terbukti, setelah terus menerus melakukan pressing ketat pada 90 menit waktu normal, pemain-pemain Dortmund seakan kehilangan konsentrasi saat memasuki perpanjangan waktu. Suatu hal yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh The Bavarians. ==== *dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini http://sport.detik.com/aboutthegame/...amkan-dortmund |
Thn 2012 si kecil hadir, 2013 pun si kuping besar didapat, masih berlanjut 2014 si bola dunia emas akhirnya diraih. Thank's GOD Last edited by falkemann; 19th May 2014 at 11:51.. |
23rd May 2014, 16:32 |
#490
|
Mania Member
|
Yg dipegang Ribery harus diambil lagi di musim depan!!! |
Thn 2012 si kecil hadir, 2013 pun si kuping besar didapat, masih berlanjut 2014 si bola dunia emas akhirnya diraih. Thank's GOD Last edited by falkemann; 23rd May 2014 at 16:35.. |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer