HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
16th April 2019, 15:38 |
#1
|
Mania Member
|
Cara menghadapi rezim pemerintahan Korea Utara
Presiden USA, Donald Trump, akhir2 ini mengadakan pertemuan beberapa kali dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Begitu juga Presiden Korea Selatan, Moon Jae In.
Diharapkan diplomasi dengan cara seperti ini dapat memberikan angin segar bagi rakyat Korea Utara, agar mereka dapat menikmati kebebasan seperti yang dapat dinikmati oleh warga negara lainnya. Sayangnya sudah berapa kali pertemuan diadakan, tetap tidak ada tanda-tanda bahwa itu akan terjadi. Park Yeon-mi, seorang perempuan dari Korea Utara yang meninggalkan tempat asalnya menuju, Korea Selatan, menyampaikan pesan khusus kepada Donald Trump dalam video di atas. Dia mengatakan bahwa rezim Korea Utara harus dihadapi dengan keras dan tidak bisa dengan diplomasi menye-menye seperti sekarang. Mengapa harus keras? Karena terbukti pemerintah Korea Utara memperlakukan warganya dengan sangat jahat seperti yang sudah dialami Park Yeon-mi. Cerita tentang bagaimana rezim Korea Utara memperlakukan rakyatnya sendiri juga diungkapkan oleh "defector" Korea Utara ini. Dalam hati saya, jujur, saya merasa bahwa rezim Korea Utara saat ini harus ditumbangkan, karena ini menyangkut hak hidup jutaan manusia untuk hidup dengan merdeka tanpa tekanan. Terbukti dari apa yang diungkapkan oleh Park Yeon-mi bahwa setelah Kim Jong-il dan Kim Dae-jung (mantan presiden Korea Selatan) bertemu 20 tahun yang lalu, tidak ada dampak apa-apa bagi mereka. Status quo saat ini, bahwa Korea Utara tetap ada dalam pemerintahan komunis otoriter dan menguasai wilayah Korea Utara saat ini, tidak bisa dipertahankan selamanya. Dunia harus bertindak demi kemerdekaan mereka. Pemerintahan Korea Utara adalah rezim paling menjijikkan yang pernah saya saksikan. |
|
16th April 2019, 20:58 |
#2
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
18th April 2019, 16:18 |
#4
|
|
Mania Member
|
Quote:
- bebas bepergian ke luar kota dan luar negeri - bebas menonton acara TV dari negara manapun - bebas menelpon ke luar negeri - tidak dipaksa oleh pemerintahnya untuk menonton eksekusi mati yang digelar di lapangan terbuka - tidak perlu menunggu jatah beras dari pemerintah yang datang hanya pada hari ulang tahun penerimanya |
|
|
18th April 2019, 18:13 |
#5
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
5th May 2019, 14:37 |
#8
|
Addict Member
|
mengatur dan mengelola negara itu adalah hak pemerintah....kewajiban rakyat adalah mentaati aturan yang dibuat pemerintahnya, tidak boleh memberontak, tidak boleh menjelek-jelekkan pemerintah di depan rakyatnya, dll.....dan pemerintah berhak menindak.....gitu aturannya di dalam Islam....
tindakan kita, sebagai bukan rakyat korea utara berkaitan dengan rezim karena utara ya kita harus menghormati hukum apapun yang dibuat oleh pemerintah korea utara....kalau tidak setuju ya mesti katakan baik-baik, nggak usah sok benar sendiri, insult, maki-maki, dll..... |
23rd May 2019, 00:09 |
#9
|
|
Mania Member
|
Quote:
Di atas segala aturan, ada satu hal yang harus dihormati, yaitu HAK ASASI MANUSIA Untuk mengetahui aplikasinya, silakan mengacu kepada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Maka segala aturan yang ada di dunia ini tidak boleh bertentangan dengan itu Jadi haruskah kita tetap mempertahankan hukum yang konyol seperti hukuman mati hanya karena menonton TV atau film dari negara tetangga atau menelpon saudara kandung yang ada di luar negeri, dan hukum wajib menyaksikan eksekusi mati di lapangan terbuka? Ini jelas sangat bertentangan dengan prinsip HAM yang seharusnya menjadi landasan segala hukum di dunia ini Maka tugas kita, jika kita tidak bisa bertindak, minimal bersuara, agar semua manusia bisa mendapatkan haknya sebagai manusia Agar tidak ada lagi Park Yeon-mi lainnya yang harus menempuh ribuan kilo, menyeberangi sungai yang dingin, melintasi gurun pasir, hanya demi meraih kebebasan dan haknya yang hakiki sebagai manusia |
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer