HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
|
Thread Tools |
19th August 2017, 17:02 |
#31
|
||
Moderators
|
Komen gue yang ini:
Quote:
Quote:
Umumnya para pendukung pandangan tabula rasa akan melihat bahwa pengalamanlah yang berpengaruh terhadap kepribadian, perilaku sosial dan emosional, serta kecerdasan. ---> source Wiki. Kalo mnurut kaca mata Kristiani, mungkin kita pada saat lahir ya udah dimodali beda-beda dan kelak pertanggungjawaban yg diharapkan dr kita jg beda-beda.. Mungkin begitu, mgkn jg bukan. Kalo udah byk-byk kupas agama dan ayat, gue sodorin Shiori dan Pak Kumal aja deh yg maju.. wkwkwkwk.. gue masi cetek bgt pengetahuan agamanya. *** Dalam Injil Matius diceritakan tentang seorang tuan yang mempercayakan uangnya kepada ketiga hambanya. Hamba yang pertama dipercayakan lima talenta, yang kedua dipercayakan dua talenta, yang ketiga dipercayakan satu talenta. Dalam Injil Lukas disebutkan sang tuan membagikan sepuluh mina kepada sepuluh hambanya, masing-masing menerima satu mina (meskipun kemudian hanya tiga orang yang dimintai pertanggungjawaban). Sang tuan kemudian pergi untuk beberapa waktu lamanya dan setelah pulang kembali, ia memanggil hamba-hambanya untuk meminta pertanggungjawaban. Diceritakan dalam Injil Matius bahwa hamba yang pertama yang dipercayakan lima talenta berhasil memperoleh laba lima talenta, sementara hamba yang kedua yang dipercayakan dua talenta berhasil memperoleh laba dua talenta, namun hamba yang ketiga yang dipercayakan satu talenta menyembunyikan uangnya sehingga tidak mendapat laba apa-apa. Dalam Injil Lukas disebutkan hamba I memperoleh laba 10 mina, hamba II memperoleh laba 5 mina, sedangkan hamba III yang menyimpan uangnya tidak mendapat laba sama sekali. Setelah sang tuan mendengar keberhasilan hamba pertamanya, maka sang tuan memberinya tanggung jawab yang lebih besar (dalam Injil Lukas disebutkan bahwa kepadanya diberikan sepuluh kota), lalu hamba keduanya juga diberikan tanggung jawab yang lebih besar (dalam Injil Lukas disebutkan ia diberi lima kota), tetapi hamba yang ketiga dihukum, dan uang yang dipercayakan kepadanya diberikan kepada hamba yang pertama. Source link: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perumpamaan_talenta Gue kurang tau jg ya.. contoh perumpamaan talenta ini relevan dan nyambung gak sm topik. Kalo ada yg mau nambah-kurangin, di-cmiiw aja. Gue gak copas di trit krn pnjg ya.. tp Poke kalo pingin tau lbh byk makna perumpamaan talenta ini, bisa coba baca di https://www.google.com.au/amp/s/ryan...-25-14-30/amp/ Note: i think u owe me a drink krn keknya stlh byk-byk komen di trit ini, gue mulai butuh aspirin |
||
Last edited by freya.; 19th August 2017 at 17:12.. |
19th August 2017, 19:19 |
#33
|
Mania Member
|
bener, lo milih sendiri lintasan nya, ente sesuaikan aja sama kekeuatan dengkul u.
|
20th August 2017, 09:38 |
#34
|
||
Mania Member
|
Quote:
Gw terus terang lebih suka diskusi begini, drpd yg dikit2 bawa ayat, kecuali klo ada yg ngga disepakati, baru deh bawa ayat utk memperkuat argumen. Itupun "nilai kekuatan" ayat tersebut beda klo dipandang sama yg umat bersangkutan & yg bukan umat agama itu Nah sebelum terlalu jauh, gw mau clear-kan dulu Jadi pandangan Kristen (at least Katolik) ttg kelahiran manusia itu spt apa sih? tolong di check mana pernyataan yg bener & salah menurut katolik, yg salah lgs dikoreksi aja: 1. Kehidupan Si A ini adalah kehidupan dia yg pertama? Sebelum lahir didunia, dia blom pernah lahir di alam apa pun? 2. Walaupun ini kelahiran yg pertama kali, tiap org diberikan bekal yg berbeda2, mis kondisi lahir, status keluarga, cacat/tdk nya dll? 3. Boleh tau dasar penilaian utk bekal yg berbeda2 ini apa? Kan semuanya blom pernah menjalanin kehidupan apapun? 4. Ikut campur dari pencipta hanya sebatas pd kondisi awal org itu lahir , atau sampai mempengaruhi jalan hidupnya? trus sampai berapa jauh pengaruhnya? mis apa sampai menentukan Si A itu pasti jadi org baik/org jahat? atau hanya sebatas memberikan ujian2 di sepanjang kehidupan si A, jadi hasilnya tergantung keputusan si A? OOT dikit, gw sih suka senyum2 klo denger artis cerai, trus bilangnya nasib & jodoh kan ditentukan oleh Tuhan Utk Injil Matius gw bahasnya nanti, klo udah jelas point2 di atas Quote:
|
||
20th August 2017, 10:13 |
#35
|
|||
Moderators
|
Quote:
Quote:
2. Dari perumpamaan tentang talenta, menurut gue adalah demikian. Setiap orang dibekali berbeda-beda dalam jumlah dan pertanggungjawabannya kelak. 3. Itu adalah hak mutlak / keabsolutan dari sang Pencipta sendiri. 4. Menurut gue, jalan hdp seseorg adlh kombinasi dari peran Tuhan dan pilihan / keputusan / free will manusia. Misal si x bisa menikah sama si y, adlh campur tangan Tuhan mempertemukan si x dgn y, nah trus keputusan si x dan y mau menikah apa enggak adalah free will mereka, mereka ntar cerai apa enggak adlh free will mereka.. Seseorg memilih keputusan baik / buruk adlh kehendak bebas manusia. Quote:
|
|||
In life, sometimes you win - sometimes you learn |
20th August 2017, 18:58 |
#36
|
|
Mania Member
|
Quote:
4. Setuju, no comment No.2 & 3, imho ada kejanggalan dikit: Dgn asumsi yg terjadi spt di No.1 yaitu tdk ada reikarnasi, agak kurang adil bila seseorg lgs dikasih ujian berat di awal masa hidupnya, walaupun sebenarnya sudah diberikan bekalnya oleh pencipta, krn blom tentu org tersebut tahu cara menggunakan bekal yg diberikan Fakta disekeliling kita banyak yg nasibnya seperti Si B yg apes dari lahir, dan akhirnya tetap terjerumus dalam kejahatan hingga akhir hayat nya (coba resapin pelan2 pasti kerasa agak kurang adil) apalg klo dibanding dgn kondisi yg diterima Si A Klo pakai perumpamaan ujian: Org yg mau diuji dgn ujian S1, tentu harus lulus SMU dulu, jadi walaupun ngga lulus di S1, dia udah lulus SMU dan mendptkan reward level SMU (Gw menganggap Si A di tingkat kesulitan SD, sdgkan Si B di tingkat kesulitan S1, kenapa beda beberapa tingkat? Krn gw merasa tingkat kesulitan hidup yg dialami A & B benar2 cukup jauh) Tapi klo mendadak blom pernah dites level SMU, atau bahkan level SD juga blom pernah; langsung dikasih yg level S1 tentu banyak yg ngga lulus, walaupun bisa aja pas penilaian, dosen/pencipta memberikan keringan penilaian krn soalnya terlalu sulit, tapi tentu dosen yg baik juga mengira2 perbedaan tingakt kesulitannya sampai sejauh mana, hingga masih bisa dibilang adil Dgn asumsi no reinkarnasi, pada awal start harusnya perbedaan tingkat kesulitan ngga terlalu jomplang banget, kemudian di dalam perjalanan hidupnya, baru si dosen memberikan ujian tambahan (dgn level yg lebih susah), utk peserta yg dianggap potensial utk dpt tantangan/reward lebih besar. Itupun si dosen udah tahu, bahwa peserta potensial ini lulus di ujian level awal, krn sebelumnya udah di uji dulu dgn ujian level awal Tapi kalo ujian tambahan nya langsung diberikan pada awal start, koq yah agak ngeganjal (Karena gw masih kekeh, ada koq yg nasibnya spt Si A di kehidupan nyata, bukan sekedar khayalan (Ngeyel mode on) <- Mungkin sebelum bahas lebih lanjut, item ini harus dipastikan dulu bener2 terjadi apa ngga nya, shg 1 buah variabel bisa dijadikan konstanta) Disclaimer: - Gw tulis ini bukan gw menganggap Tuhan ngga adil yah, Menurut gw Tuhan adil, cuma penjelasannya (dr pihak agama?) yg menurut gw ngga masuk logika - Gw ngga berani mengaggap apa yg gw tulis ini sbg pandangan resmi agama gw, bahwa gw dipengaruhi agama gw (& agama2 lainnya) sih pasti |
|
Last edited by PokokePaket; 20th August 2017 at 19:11.. |
20th August 2017, 19:02 |
#37
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
20th August 2017, 20:07 |
#38
|
|||
Moderators
|
Quote:
Dengan hukum reinkarnasi berlaku, maka awal dari paling pertama kali nya sekali, bagaimana manusia itu dikasih nasibnya? Apakah seragam semua dikasih fisik-kecerdasan-lingkungan-kemudahan-fasilitas yang identik? Dari awal pertama kali sekali sebelom manusia itu ber-reinkarnasi sesuai karma nya ya. Kehidupan yang paling pertama kali sekali. Kehidupan perdana nya. Sebelom dia pernah terlahir dan berbuat A, B, C, D sama sekali. Btw, ini kita lagi ngebahas soal pencobaan / godaan dosa / knp ada yg di taroh lebih mudah pencobaannya dan ada yg lbh berat (kaca mata manusia = kurang adil karena variabelnya beda-beda), sdgkan ganjaran dosa adlh maut kan yah? Puasa dari matahari terbit sampai matahari terbenam aja berarti berbeda-beda durasi puasanya. Negara yang lagi musim panas, matahari baru terbenam di atas jam 8 malam.. dan negara yang lagi musim dingin matahari lebih cepat terbenamnya. Belum lagi di cuaca panas kan lebih mudah haus dan rentan dehidrasi. Apakah kira-kira ganjaran pahala nya sama besar atau yang godaannya lebih berat maka ganjaran pahalanya juga lebih besar? Itu pertanyaan gue ajukan btw karena gue emang kagak tau jawabannya yah, dan gue cuma wondering aja. Mungkin ada yang bisa bantu jawab atau punya pendapat ttg itu? Quote:
Poke selalu ngomong soal pencobaan-pencobaan dan pencobaan.. Kenapa kita gak ngomong soal bala bantuan nya? Bahwa semua org punya akses yg sama utk mendpt pertolongan dr Tuhan? Pengampuan dari Tuhan?? Lagian (katanya) doa orang yg teraniaya lebih di dengar.. (Udah yah gue gak kuat ngelanjutin topik ini.. gue merasa semakin trdengar sprti org lagi berkhotbah.. Mending kalo idup gue udah bner-bner benar... wkwkwkwkwkwk....) Quote:
|
|||
In life, sometimes you win - sometimes you learn |
20th August 2017, 21:18 |
#39
|
|||
Mania Member
|
Bag 1, selain ttg reikarnasi
Quote:
Quote:
Tapi supaya gw ngga terdengar pesimis, banyak koq yg sudah dilakukan oleh pencipta, cth yg agak beda aja yah : Walaupun sekarang kehidupan di dunia ngga perfect-perfect amat, tapi jauh lebih baik daripada jaman dulu sebelum para nabi/org suci lahir. Seperti Freya bilang, jaman dulu kan kejamnya seperti apa, nyawa manusia malah ngga ada artinya, semua ini berubah tentu ada "bantuan" dari Yang Maha Kuasa (dan kalo di agama gw, beserta para mahluk suci lainnya) yg menurunkan para Nabi, atau mungkin yg sekedar jadi pemimpin2 kecil dari suatu wilayah jaman dulu dan hingga saat ini, baik dari yg berupa agama atau sekedar panduan hidup saja Walaupun gw yakin batin manusia asalnya baik, tapi seperti org yg terperosok dalam lumpur, semakin jalan semakin tenggelam, nah Yang Maha Kuasa (melalui para nabi & org suci) akan selalu memberikan bantuan untuk mengangkat batin kita2 ini, tinggal kitanya yg bisa terangkat total, atau klo karena badannya berat jadi keangkat setengahnya doang, tapi masih di dalam lumpur (hahaha) Quote:
|
|||
20th August 2017, 21:46 |
#40
|
|
Mania Member
|
Bag 2 ttg reinkarnasi
Quote:
Klo nyokap dulu ke tempat makan, dia selalu perhatiin bahan2 makanan yg ada, trus dicicipin pelan2, nanti dia sebut tuh, oh ada ketumbar, oh ada ini, oh ada itu Nanti klo dia mau bikin, dia tinggal mengingat analisa dia dulu & rasanya dibandingin dgn rasa yg dia coba dulu Klo salah, coba lagi, sampai ketemu resep (proses) nya, akhirnya baru ketemu resep nya Gw melihat cara itu (membandingkan rasa/hasil/akibat) lebih efektif, krn ada landasan kenyataan (fakta) nya, drpd mengambilkan kertas kosong langsung menebak2 resep awalnya apa Ok, back to reinkarnasi, gw sendiri blom bisa menembus pemahaman hingga awal mula kehidupan (jadi pemahaman gw baru setengah jalan), jadi yg gw ceritakan ini based on agama gw, Buddhism Ini sih ada linknya https://ratnakumara.wordpress.com/20...la-penciptaan/ Menurut Buddhism, mahluk (hidup) yg pertama kali ada banyak, mereka memiliki tubuh cahaya yg berterbangan di atas lautan yg seperti bubur madu (awal mula dr mahluk ini ngga dijelaskan) (Ini settingnya bukan di planet bumi yah) Hingga suatu saat (dalam jangka waktu yg lamaaaa... banget) ada yg penasaran dgn bubur madu/sari tanah ini, timbul keinginan buat coba, 1 mahluk, 2 mahluk dan makin banyak yg coba, apalagi rasanya enak, Ini berlangsung utk waktu yg lamaaa... banget, hingga berangsur2 tubuh cahay mereka mulai hilang, dan makin padat Akhirnya bentuknya juga bermacam2, ada yg bagus ada yg buruk rupa Hingga sari tanah ini hilang diganti tumbuhan & diganti dgn padi, dan mahluk2 itu "berevolusi" menjadi manusia. (Walaupun menurut Buddhism, manusia bisa terlahir menjadi setan, penghuni neraka, Raksasa, binatang, Dewa, Brahma, hingga kalau tercerahkan menjadi Buddha juga; Ini bergantung pada kita lahir di kelas apa, TK, SD, atau S3) Tapi yg menarik dr artikel itu : - Menurut Sang Buddha, alam semesta ini tidak berawal ; tidak ada awal yang benar-benar awal, karena daur-hidup semesta ini, dari awal-mula terjadi hingga kiamat, dan mulai dari awal evolusi lagi, telah berlangsung sangat lama, tidak hanya sekali saja. - Sang Buddha juga mengajarkan bahwa ada banyak planet lain yang juga dihuni makhluk hidup, jauh sebelum tata-surya kita terbentuk. Mungkin inilah yang saat ini oleh ilmuwan dan masyarakat modern dikenal dengan ÃÂâÃÂÃÂÃÂÃÂal ienÃÂâÃÂÃÂÃÂà. Tidak mengherankan bila makhluk luar angkasa ini mempunyai teknologi dan peradaban yang jutaan tahun lebih maju daripada manusia, karena ternyata menurut Sang Buddha sendiri, sebelum tata-surya kita terbentuk, diluar sana telah ada tata-surya yang juga telah dihuni oleh makhluk-makhluk hidup. ============================ Tambahan: Maaf malah lupa jawab pertanyaannya, Nah klo ini menurut gw yah, gw suka mengandaikan hidup ini seperti kita main game onlie yg sangat panjang/main monopoli yg sangat panjang Mis saya, Freya, Kumal & Shiori main monopoli, kan awalnya mulainya dgn uang yg sama tuh, dan dengan peraturan yg sama kan Katakan kita bermain udah 5 jam, akhirnya kita pulang Hingga 5 bulan kemudian Freya ngajak main monopoli lagi, kita berempat berkumpul utk melanjutkan permainan Tapi kemudian gw bilang ngga adil, koq gw udah ada di dalam penjara, sdgkan Kumal punya hotel yg paling banyak. Tapi Freya bilang adil, soalnya waktu pertama kali main, kita mulai dgn bekal yg sama & dgn aturan yg sama juga, sdgkan saat ini kita hanya melanjutkan Bahwa saat ini kondisinya berbeda krn faktor keputusan yg kita ambil & faktor acak/random Nah kehidupan kita ini, gw melihatnya spt itu, semacam dari penggalan di tengah2 permainan, memang ada pertanyaan "Koq kita ngga bisa mengingat kehidupan yg dulu?" (ada jawabannya tapi panjang bgt) Tapi dgn pemahaman ini asas Keadlian tetap terpenuhi, walaupun saat ini kita dilahirkan dlm kondisi berbeda2 |
|
Last edited by PokokePaket; 20th August 2017 at 21:59.. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer