HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
-
Minggu, 2024/04/18 16:32 WIB
Bikin Mual, Pria Ini Makan Nasi dengan Kuah Cappuccino
-
Minggu, 2024/04/18 16:29 WIB
Bahlil: Jangan Samakan Jokowi-Megawati dengan Pikiran Hasto PDIP
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
|
Thread Tools |
17th February 2019, 12:56 |
#21
|
Mania Member
|
detiknews
Home Berita Daerah Jawa Timur Internasional Kolom Blak blakan Fokus Hoax Or Not Foto Most Popular Pro Kontra Suara Pembaca Infografis Video detikPemilu Indeks Home / detikNews / Berita Minggu 17 Februari 2019, 09:41 WIB Jubir BPN Sebut 'Tol Jokowi' Bikin Ban Cepat Panas dan Bisa Meletus Ibnu Hariyanto - detikNews Jubir BPN Sebut Tol Jokowi Bikin Ban Cepat Panas dan Bisa Meletus Foto: Dian Fatwa. (Bil Wahid/detikcom). Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dian Fatwa, menjelaskan alasannya menyamakan jalan tol yang dibangun oleh pemerintah Presiden Joko Widodo dengan pembunuh bayaran karena--menurutnya--banyak kecelakaan. Apa kata Dian? "Jadi semua jalan yang dibangun oleh Jokowi adalah jalan yang bentuknnya adalah rigid pavement itu adalah sebetulnya terbentuk dari beton, dengan beton ini gesekan antara ban itu kalau dengan kecepatan tinggi cepat panas dan cepat meletus seperti diamplas," kata Dian Fatwa kepada wartawan, Sabtu (16/2/2019) malam. Baca juga: BPN Samakan Tol Jokowi dengan Pembunuh Bayaran, Inas Sasar Prabowo Menurutnya, dengan rigid pavement sangat membahayakan bagi kendaraan khususnya bus dan truk yang memiliki ban tipis. Dia menyayangkannya. "Karena itu jalan yang dibangun oleh Jokowi itu tidak memenuhi standar highway atau flexible pavement ini karena tidak ditambah aspal. Ini persoalan safety ini diabaikan. Emang rigid pavement itu kan abis kerikil, beton, kemudian aspal. Kalau ditambahin aspal itu adalah high grade, mestinya itu ditambahkan di situ tapi itu tidak," ujar Dian. "Jadi yang saya maksud itu adalah itu padahal jalan tol itu adalah flexible pavement itu artinya diaspal, ternyata jalan Jokowi itu khususnya, misalnya Jakarta-Solo, Solo-Boyolali itu rigid pavement," sambungnya. Menurutnya, dengan rigid pavement sangat membahayakan bagi kendaraan khususnya bus dan truk yang memiliki ban tipis. Dia menyayangkannya. "Karena itu jalan yang dibangun oleh Jokowi itu tidak memenuhi standar highway atau flexible pavement ini karena tidak ditambah aspal. Ini persoalan safety ini diabaikan. Emang rigid pavement itu kan abis kerikil, beton, kemudian aspal. Kalau ditambahin aspal itu adalah high grade, mestinya itu ditambahkan di situ tapi itu tidak," ujar Dian. "Jadi yang saya maksud itu adalah itu padahal jalan tol itu adalah flexible pavement itu artinya diaspal, ternyata jalan Jokowi itu khususnya, misalnya Jakarta-Solo, Solo-Boyolali itu rigid pavement," sambungnya. Baca juga: Sindir Dian Fatwa, TKN: Sering Keliling RI Lewat Tol Jokowi, Keren Lho! Dian menyebut faktor rigid pavement itulah yang membuat angka kecelakaan dalam 4 bulan terakhir mencapai 65 kecelakaan. Padahal, menurutnya, anggota Komisi V DPR dari Fraksi Gerindra Bambang Haryo telah menyampaikan ke Kementerian Perhubungan mengenai akibat rigid pavement, namun diabaikan. "Tol yang dibangun semasa Jokowi semua itu rigid pavement itu semua udah disampaikan Pak Bambang terhadap Kementerian Perhubungan tapi diabaikan oleh Menteri Perhubungan," sebut Dian. ========= Nah ini lebih jelas. Rigid pavement: Bisa dilihat disini: https://id.scribd.com/doc/216681787/...san-Kaku-Rigid |
17th February 2019, 13:14 |
#23
|
Mania Member
|
Sepanjang masa pemerintahannya, Joko Widodo (Jokowi) berhasil membangun 355 kilometer (km) jalan tol. Targetnya, 1.060 km jalan tol, sesuai rancangan awal rencana strategis 2014-2019. Sayangnya, banyak yang melanggar aturan.
"Jadi waktu dilaporkan dalam sidang tahunan 2018 kemarin yang saya dapat datanya bahwa capaian mereka itu baru 355 km dari target. Jadi pemerintah punya target itu 1000 km," kata pemerhati infrastruktur, Suhendra R. Prawinegara, di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Namun, kata dia, jalan tol yang dibangun mayoritas menggunakan semen atau rigid pavement saja. Artinya, tidak dilapisi lagi dengan aspal. Sehingga, jalan tol tidak memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). Padahal, kata dia, SPM itu sudah diatur dalam peraturan menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Nomor 16 tahun 2014. Dalam beleid itu disebutkan mengenai kelayakan jalan tol dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. "Tapi kalau kami melihat fenomena jalan yang ada di Indonesia itu rigid pavement semua. Yang itu menurut penelitian apapun akan membuat inefisiensi ban menjadi cepat habis. Ini artinya SPM jalan tol di Indonesia jauh dari yang diharapkan," ujar dia yang juga mantan staf khusus Menteri PUPR ini. Menurut dia, jalan yang tidak memenuhi syarat SPM ini kurang layak digunakan. Karena akan membahayakan pengguna lantaran ban cepat panas. Nah, dengan kondisi jalan seperti ini, mustinya tarif tol bisa lebih murah. "Kalau lewat jalan tol rigid perputaran ban itu akan menjadi lebih berat. Artinya akan inefisiensi di bahan bakar bertambah," ujar dia. |
17th February 2019, 13:28 |
#24
|
|
Mania Member
|
Quote:
Memang ada tertuang perkerasan lentur ( aspal ) di peraturan tsb : ( Lampiran 1 , baris atas ). |
|
17th February 2019, 14:09 |
#27
|
Mania Member
|
Penjelasan Ilmiah Kecelakaan di Tol Cipularang KM 90-100 Yang menjadi masalah di Tol Cipularang ini, jalan pada awal dibukanya menggunakan beton (rigid pavement), bukan aspal (flexible pavement). Bisa jadi dikarenakan pengerjaan waktu yang terburu-buru -- jalan tol sepanjang kurang lebih 45 km dari Sadang sampai Padalarang selesai hanya dalam 1 tahun -- maka sangat besar kemungkinan cenderung kurang rapi dan menyebabkan permukaan jalan banyak tidak rata atau bergelombang (bumpy). |
17th February 2019, 14:38 |
#28
|
Groupie Member
|
|
17th February 2019, 15:02 |
#29
|
|
Mania Member
|
Quote:
Ah mosok sih buffalo dikepret menteri ? Tol Trans Jawa Mahal, Menteri PUPR: Yang Protes Sopir Truk Bukan Pengusaha Padahal yang biasanya ngepret buffalo adalah pak dirjeeeennn. |
|
17th February 2019, 15:47 |
#30
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer