HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 16:41 WIB
2 Bule Nyasar ke Halalbilahal, Kesengsem Magelang Sampai Batalkan ke Bromo
-
Senin, 2024/04/24 16:20 WIB
Disebut Prabowo Tersenyum Berat, Anies: Biasa Saja
-
Senin, 2024/04/24 12:17 WIB
25 Makam Nabi dan Rasul Allah SWT
|
Thread Tools |
29th January 2019, 12:30 |
#11
|
Groupie Member
|
Kalau pemikiran saya, ada 1,8 juta orang yang tandatangan petisi itu jelas sudah menunjukkan bahwa ada alasan yang cukup kuat untuk mengadakan referendum.
Biarpun 1,8 juta tidak mewakili semua orang Papua Barat. Jumlah segitu menunjukkan bahwa ada cukup banyak orang yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia. Apakah itu lebih banyak dari yang mau tetap jadi bagian dari Indonesia? Kita bisa tahu dengan mengadakan referendum. Jadi pemerintah harusnya mendukung adanya penyelenggaraan referendum. Kalau pemerintah yakin bahwa penduduk Papua Barat lebih banyak yang mau tetap jadi bagian dari Indonesia maka tidak ada ruginya mengadakan referendum. Menolak referendum justru menunjukkan bahwa pemerintah percaya rakyat Papua Barat itu sebagian besar mau merdeka dari Indonesia. Kalau ada referendum dan hasilnya lebih banyak yang memilih jadi bagian Indonesia, maka Indonesia bisa lega karena Papua Barat jadi bagian Indonesia dengan suka rela bukan karena "dijajah" oleh Indonesia. Kalau hasilnya pisah, ya Indonesia harus dukung juga karena Indonesia munafik kalau ngomong mendukung kemerdekaan dan menolak penjajahan tapi memaksa Papua Barat jadi bagian Indonesia alias melakukan penjajahan. |
King of Losers |
29th January 2019, 12:42 |
#12
|
|
Mania Member
|
Quote:
Kalo begini saya merasa bahwa pembukaan UUD 45 tersebut hanyalah omong kosong. Dan dengan munafiknya pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. Ini namanya gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak. Atau kalau kata Yesus, melihat selumbar di mata orang lain tapi balok di mata sendiri tidak diketahui. In a simple word: hypocrite. |
|
29th January 2019, 13:20 |
#14
|
Groupie Member
|
|
King of Losers |
29th January 2019, 15:45 |
#15
|
|
Mania Member
|
Quote:
Kampret dan cebong itu hanya berbeda pilihan Presiden. Ketemu juga nggak bakal perang beneran. Kalaupun pernah ada yg saling kelahi dan bunuh-bunuhan itu kasus. Tapi entahlah kalau setelah pilpres 2019 apa yang kalah bisa menerima ? Prediksi saya sih beda tipis suaranya. Tidak sebanyak pilpres 2014 yg sekitar beda 8 juta suara . Cmiiw. Sekarang menurut saya dibawah 8 juta suara selisihnya. Ini yg ngeri. Mending selisih banyak , sehingga yg kalah bisa cepat menyadari kekalahan dan menerimanya. Kalau selisih tipis? Bisa perang sodara !!!! |
|
29th January 2019, 15:54 |
#16
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
King of Losers |
29th January 2019, 18:11 |
#17
|
|
Banned
|
Quote:
Prediksi tidak bisa dijadikan acuan. Soal pilihan , sangat sulit untuk diubah, karena orang sudah menentukan pilihan sendiri. |
|
29th January 2019, 18:35 |
#18
|
Groupie Member
|
Referendum setelah bergabung dalam serikat atau republik, jauh lebih sulit diakui dunia internasional. Itulah kenapa Catalonia tak bisa pisah dari Spanyol, karena dari dulunya udah nyatakan gabung, begitu pula dengan Papua dan dulu Aceh.
Beda lagi ama Timor Leste, awalnya emang bukan bagian dari Indonesia. Referendum minta merdeka, langsung diakui dunia internasional. |
29th January 2019, 18:52 |
#19
|
|
Mania Member
|
Quote:
Jadi sebenarnya bangsa Papua tersakiti ketika kita merayakan hari kemerdekaan 17-8-1945 karena ternyata pada tanggal itu Papua masih dijajah Belanda. |
|
29th January 2019, 18:56 |
#20
|
|
Banned
|
Quote:
Kamu salah . Pada tanggal 4 Mei 1963, tepat tiga hari setelah kembalinya Irian Barat ke pangkuan NKRI, Presiden Soekarno berpidato di depan ribuan masyarakat Irian Barat di Kota Baru, Jayapura, dan menyerukan "..Irian Barat sejak 17 Agustus 1945 sudah masuk dalam wilayah Republik Indonesia. Orang kadang-kadang berkata, memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Ibu Pertiwi. Salah!. Tidak!. Irian Barat sejak daripada dulu sudah masuk ke dalam wilayah Republik Indonesia." Pidato itu menegaskan bahwa Irian Barat (Irian Jaya/Papua) adalah bagian integral Indonesia yang tidak dapat diganggu gugat. Sikap Belanda yang menunda penyerahan kembali Irian Barat merupakan bentuk agresi terhadap Indonesia sebagai negara berdaulat penuh dan pelanggaran hukum internasional. Peristiwa bersejarah itu sendiri terjadi pada 1 Mei 1963 dimana secara resmi UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) menyerahkan kembali wilayah Irian Barat yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia. Saat itu pula bendera Merah Putih kembali dikibarkan di tanah Irian Barat secara gagah berani. https://m.detik.com/news/kolom/25670...-papua-ke-nkri |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer