HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Sabtu, 2024/03/25 12:45 WIB
AHY Merasa Beruntung Tinggalkan Koalisi Anies, Tak Jadi Hancur Lebur
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
|
Thread Tools |
11th March 2017, 11:37 |
#1
|
Mania Member
|
Derita Pemegang Paspor Hijau Ber-Garuda
Saya sudah sering bertemu turis2 asing yang datang jauh2 dari negeri mereka ke Indonesia. Saya pernah naik bis ALS dari Padang ke Medan, di sana saya bertemu dengan pesepeda dari Belanda dan sepasang backpacker dari Argentina. Di sebuah hostel di Jogja saya pernah sekamar dengan orang dari UK, Jerman, dan Italia. Dan waktu naik KA Malabar dari Bandung saya juga pernah bertemu dengan turis dari Kanada.
Mereka menghabiskan waktu luang dengan keliling dunia, mengunjungi banyak negara. Kenapa mereka bisa dengan mudah melakukan perjalanan sedemikian rupa? Karena mereka tidak perlu ribet mengurus visa untuk bepergian. Sementara kita, warga negara Indonesia, harus bolak balik kedutaan dengan biaya sampai jutaan, hanya untuk selembar visa kunjungan ke negara tertentu. Itu yang membuat biaya perjalanan membengkak hingga 2x lipat. Di negara2 terdekat pun, seperti di Singapore atau Malaysia, walaupun kita bisa pergi ke sana tanpa perlu visa, tetapi kita sering jadi korban random check dan mendapat imej sebagai "babu". Seakan-akan kita ke sana mau jadi Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI), bekerja secara ilegal. Padahal cuma mau berlibur. Proses pemeriksaan paspor kita akan sedikit lebih lama, sampai ditanya macam-macam, dibandingkan pemegang paspor negara2 Eropa. Bagaimana caranya untuk meningkatkan imej negeri ini sehingga kita bisa leluasa bepergian tanpa memerlukan visa? Dan sampai kapan di negara tetangga nama "Indon" identik dengan "orang gaji"? |
11th March 2017, 12:56 |
#2
|
Moderators
|
Dulu WN Oz masuk Indo jg pake visa kok. Cm bedanya gk usah urus dari jauh-jauh hari dan ketar-ketir ditolak.. krn cukup urus pas nyampe di airport visa on arrival.. bayar jg kok.. $30 kalo gk slh.. dan itu cm bs buat ijin tinggal 30 hari kalo gk slh.. tapi sejak bbrp tahun lalu (belom lama.. antara 2-3 tahun lalu mgkn ya) udah diapus sih.. jd WN Oz ke indo gak byr visa lagi..
Knp Oz gak bs bikin org Indo masuk semudah itu ke Oz dan org Indo hrs susah-susah apply visa dan kadang dminta bukti pendukung sprti rek tabungan.. krn dikuatirkan turis Indo kemari bakal cari kerja.. overstay dan jadi imigran gelap.. Mungkin kalo Indo udah jd developed country dan kesejahteraan masyarakatnya udah lebih merata serta income per capita nya udah naik, imej nya baru bisa berubah.. #imho |
11th March 2017, 13:10 |
#3
|
|
Moderators
|
Sbnernya bukan cuma ber-Garuda nya kok yg seakan mendapat diskriminasi kemudahan melanglang buana.. tp warna ijo nya itu sndiri.. kalo masuk ke negara sprti Amrik, belom apa-apa udah kena prejudice based on color of the passport. Trump = anti Muslim.
Quote:
|
|
11th March 2017, 14:08 |
#4
|
|
Mania Member
|
Quote:
Tapi mau masuk di Malaysia paspor kita diperiksa lebih lama, ditanyain macam2 mau ke mana, kadang2 dimintain tiket pulangnya juga. Bukan karena kita negara mayoritas Islam. Tapi karena kita "Indon". |
|
11th March 2017, 14:17 |
#6
|
Moderators
|
Oh ya? Gue masi paspor Indo.. dan bbrp taon lalu perna ke KL tp gak mengalami kejadian serupa.. mgkn itu cuma totally random? Malah seinget gue KL itu pas mau keluar abis baggage claim nya kek gak ada security check?
|
11th March 2017, 14:36 |
#7
|
|
Addict Member
|
Quote:
beruntung penampilan anda tdk seperti tki |
|
11th March 2017, 14:57 |
#8
|
Groupie Member
|
Kalau soal diperiksa lebih lama itu belum tentu karena paspornya tapi lebih ke penampilan atau nama orangnya.
Kalau ke Amerika Serikat sekarang, misalnya namanya Muhammad dan berjenggot panjang, maka bakalan lama diperiksa. Ini adalah imbas Islamphobia yang diakibatkan oleh ketakutan pada teroris yang mengatasnamakan Islam. |
King of Losers |
11th March 2017, 16:08 |
#10
|
Groupie Member
|
Lah paspor Amerika Serikat juga dulu pernah berwarna hijau, tepatnya ketika Perang Dunia I dan II berkecamuk di Eropa yang membuat ratusan ribu orang Eropa memilih berimigrasi ke negara "netral" salah satunya Amerika Serikat. Istilah "green card" semacam kartu tanda penduduk sementara warnanya pun hijau, mengikuti sampul Paspor AS saat itu. Kalau tidak salah Paspor AS tetap berwarna hijau sampai dekade 70'an, kemudian ketika era "perang dingin" sempat berubah hitam dan akhirnya berwarna biru.
Warna hijau dinilai sebagai warna netral dan damai, karena itulah dipilih AS saat itu ketika menghadapi perang dunia yang berkecamuk hebat tidak hanya di Eropa, tapi sampai kenegara-negara koloni Eropa jauh di Afrika, Amerika Selatan dan Asia...termasuk di Indonesia. Sampai saat ini pun kartu tinggal/permanent residents masih disebut sebagai "Green Card" walau sudah tidak berwarna hijau lagi, jadi kata siapa warna hijau paspor di identikan dengan negara mayoritas muslim ?...itu Arab Saudi paspornya warna apa ?...bahkan Paspor baru Indonesia sekarang sudah berwarna biru. Sudahkah anda memperbaharui paspor anda ? |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer