HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 16:41 WIB
2 Bule Nyasar ke Halalbilahal, Kesengsem Magelang Sampai Batalkan ke Bromo
-
Senin, 2024/04/24 16:20 WIB
Disebut Prabowo Tersenyum Berat, Anies: Biasa Saja
-
Senin, 2024/04/24 12:17 WIB
25 Makam Nabi dan Rasul Allah SWT
|
Thread Tools |
26th January 2017, 19:48 |
#11
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Proteksionisme pada minoritas itulah yang membuat seorang Populis macam Trump menang di AS kemaren, karena mayoritas rakyat di negara-negara bagian AS tidak membutuhkan kebijakan macam pengakuan pernikahan sesama jenis dan jaminan kesehatan universal. Yang mereka inginkan itu : ketersediaan lapangan kerja, kebebasan menjalankan keyakinan seperti yang dijamin amandemen pertama AS. Sekilas jaminan kesehatan universal macam obamacare itu kebijakan populis, tapi struktur sosial rakyat dinegara maju macam AS berbeda dengan negara berkembang macam Indonesia. Mayoritas rakyat AS itu kelas pekerja ekonomi menengah, sedangkan mayoritas rakyat negara berkembang macam Indonesia jomplang justru mayoritas adalah masyarakat miskin dan kelas menengah, sedikit kelas atas (orang kaya). Mayoritas kelas pekerja AS tidak mau pajak mereka dipakai untuk mensubsidi kesehatan rakyat miskin lewat obamacare, sementara pekerjaan mereka justru terancam oleh golongan minoritas tersebut karena golongan jenis ini mau digaji lebih murah. JMO |
|
26th January 2017, 19:52 |
#12
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Apakah benar banning Muslim adalah kebijakan yang baik ? |
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
26th January 2017, 19:57 |
#13
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Subsidi itu bukan perkara baik atau tidak, tapi itu amanat konstitusi...bukankah ada yang bilang kita harus lebih menaati konstitusi daripada ayat suci ?. Satu lagi ciri penentang gerakan populis adalah : Munafik. |
|
26th January 2017, 20:03 |
#14
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Ahok pernah berkata demikian ? Jadi kalau gitu anda setuju subsidi BBM ampe gratis sekalian ? Jgn tanggung wan, sekalian listrik gratisin, sembako bagi2 gratis jg. Itu populis loh Lah demokrasi ada untuk menentukan pendapat mayoritas. Lucunya sudah mayoritas, tapi merasa gak didengarkan |
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
26th January 2017, 20:11 |
#15
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Saya sih maklum, orang munafik emang cuman ngaku demokratis dimulut doang. |
|
26th January 2017, 20:14 |
#16
|
|
Moderators
|
Quote:
Demokrasi ---> wakil rakyat dipilih oleh rakyat ---> suara mayoritas mengalahkan keinginan suara minoritas ---> wakil rakyat terpilih (Presiden, MPR, DPR, dan wakil2 rakyat lainnya di lantik dan menjabat ----> pada prakteknya dalam membuat keputusan-keputusan tidak memuaskan / berpihak pada kepentingan rakyat banyak. ----> muncul gerakan populisme ? Menanggapi pertanyaan TS, "apa salahnya dengan gerakan populisme?, toh sistem demokrasi sendiri ditentukan oleh hasil suara mayoritas?" Senada dengan Omni mengenai contoh subsidi BBM, golongan-golongan dalam masyarakat dapat bersikap subjektif mengenai suatu kebijakan dan apa yang dianggap paling menguntungkan oleh rakyat banyak (golongan mayoritas) belum tentu rasional dengan anggaran negara sehingga tidak dapat direalisasikan dan pemerintah harus mengambil kebijakan yang bertentangan dengan keinginan mayoritas. Rakyat sudah diberikan kesempatan memilih wakil rakyat, dan masalahnya apapun yang sudah dipilih rakyat selama satu periode itu keputusannya secara hukum tidak dapat diganggu gugat bahwa merekalah yang menentukan nasib rakyat. Karena itu sedari awal, jeli lah dalam memilih. |
|
In life, sometimes you win - sometimes you learn Last edited by freya.; 26th January 2017 at 21:22.. |
26th January 2017, 20:32 |
#17
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Sama seperti pemilih di kebanyakan negara termasuk Indonesia. Demokrasi itu memang beresiko mendapatkan hasil seperti itu. |
|
26th January 2017, 20:40 |
#18
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Tapi apakah brarti kita harus setuju dengan apa yang US anggap benar ? Lucunya ada yang menganggap mengeluarkan pendapat brarti sama dengan tidak menghargai proses demokrasi di sana |
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
26th January 2017, 20:41 |
#19
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Mayoritas merasa tidak didengarkan karena ada perbedaan antara janji kampanye sebelum terpilih dengan pelaksanaan kebijakan setelah terpilih, semisal : janji enggak ngegusur, namun setelah terpilih malah ngegusur. Salah satu kelemahan demokrasi adalah lepasnya kontrol suara mayoritas terhadap kebijakan pemimpin setelah terpilih, karena kontrol penyeimbang berupa wakil rakyat tidak dibekali aturan konstitusi yang bisa melengserkan pemimpin terpilih jika melanggar janji kampanye. Pemimpin terpilih diambil sumpahnya untuk mentaati konstitusi, selama tidak melanggar konstitusi, walau melanggar janji pada pemilihnya itu pemimpin tidak bisa dilengserkan. Kontrol mayoritas hanya ada pada pemilihan ulang atau pemilihan pada periode berikutnya, dengan tidak memilih lagi calon pemimpin yang telah melanggar janji-janjinya pada pemilihan lalu. Ini juga jawaban tuk Freya yang diatas singgung soal " wakil rakyat " dalam demokrasi...teng kyu |
|
26th January 2017, 20:43 |
#20
|
|
Moderators
|
Quote:
Saya yakin di Indonesia masih sangat teramat banyak dan tinggi jumlah pemilih yang memilih tanpa mengerti apa yang dipilihnya. Contoh paling mudah adalah bagaimana artis yang hanya bisa pelanga-pelongo dan bahkan gak mengerti ttg hak-hak anggota DPR bisa terpilih jadi wakil rakyat. Rakyat memilih tanpa paham perbandingan program antara satu kandidat dengan kandidat lain. Banyak yang memilih hanya berdasarkan ikut-ikutan. dan kebanyakan wakil rakyat setelah terpilih lupa sama janji pada saat kampanye nya.. (maka timbul lah ketidak puasan dlm masyarakat.) |
|
In life, sometimes you win - sometimes you learn |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer