|
|
8th September 2019, 13:58
|
|
Mania Member
Join Date: Nov 2018
Location: TWICE - JYP
Entertainment -
Korea
Posts: 5,441
|
Sepakbola rusuh, tidak siap jadi tuan rumah PD U-20 dan siap-siap sanksi FIFA
1) Kita belum siap jadi tuan rumah yang baik ketika tawuran dan main hakim sendiri masih jadi budaya kita. Jadi gak usah ngimpi jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
2) Tidak usah tunggu lama untuk sanksi FIFA. Biar PSSI itu ngaca dan insyaf. Kalo gak pasti gak bakalan mau berbenah. Dari dulu isinya banyak mafia di situ.
3) Kemenpora harus mengintervensi PSSI, gak perlu takut sanksi wong jelas2 akan disanksi kok, bukan gara2 intervensi tapi gara2 suporter rusuh.
4) Sambil nunggu sanksi FIFA mending pemerintah fokus ke olahraga yang jelas2 mengharumkan nama bangsa seperti badminton (yang juga terancam suram gara2 KPAI), renang, atletik dll.
Quote:
https://tirto.id/rusuh-indonesia-vs-...nas-kalah-ehCk
tirto.id - Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) meradang usai suporter dan pemain timnas mereka diserang suporter tuan rumah dalam laga melawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, semalam.
"Benda besi, botol, dan suar dilemparkan ke arah kami beberapa kali. Ada juga beberapa pendukung Indonesia yang mencoba menyerang pendukung Timnas Malaysia, dan pertandingan seketika dihentikan. Saya telah diberitahu oleh FAM bahwa mereka akan mengajukan keluhan resmi kepada FIFA," kata Menpora Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.
"Saya juga akan membuat laporan resmi kepada Pemerintah Indonesia dan rekan-rekan saya di sana," imbuhnya.
Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia pada pertandingan ini. Tapi jika dirunut, kerusuhan bukan murni akibat penampilan buruk skuat asuhan Simon McMenemy. Narasi anarkis ini bahkan sudah dimulai jauh sebelum wasit meniup peluit tanda berlangsungnya pertandingan.
Kronologi Rusuh Suporter Indonesia
Sekitar pukul 11.00 WIB, delapan jam sebelum kickoff, gesekan mulai terendus. Ketika sebagian suporter Malaysia tiba di SUGBK, ada segelintir suporter tuan rumah yang menimpuki mereka dengan batu. Kondisi ini kemudian bikin suporter Malaysia dimasukkan ke stadion lebih awal.
Salah seorang security officer SUGBK yang menolak disebutkan namanya, berkata kalau tidak ada luka serius akibat insiden itu. Tapi dia tidak menampik kalau akibat peristiwa tersebut suporter Malaysia jadi masuk ke stadion lebih awal.
"Tapi kami jaga. Makan siang tadi juga disediakan tinggal ambil," imbuhnya.
Tekanan juga dirasakan suporter Malaysia yang berdatangan ke stadion sekitar pukul 17.00 WIB. Tapi beruntung, pada jam-jam ini penonton Indonesia belum diperbolehkan menginjakkan kaki di ring dalam GBK, sehingga suporter tamu dapat masuk ke stadion dengan aman.
Sepanjang pertandingan provokasi terus mengalir. Beberapa nyanyian dengan lirik provokatif sempat dilontarkan keras-keras oleh suporter tuan rumah.
Bahkan bukan cuma lirik, di beberapa titik tribun, ada sejumlah spanduk dengan kata-kata yang tidak kalah barbar.
Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot S Dewabroto, yang hadir sebagai tamu di tribun VIP sampai ikut berang.
"Sebenarnya saya malu dengan sikap seperti itu. Malu karena dari spanduk saja tadi bisa dilihat, ada tulisannya huruf ef, u, [bernada kasar], itu. Semua lihat sendiri kan tadi," kata Gatot usai pertandingan.
Pada menit 77, saat skor menunjukkan 2-2, laga sempat terhenti beberapa saat karena sejumlah suporter Indonesia di bagian selatan tribun nekad keluar melewati pagar pembatas dan mendekati tribun yang ditempati suporter Malaysia.
Berbagai intimidasi kemudian dilakukan perusuh-perusuh ini, mulai dari mengacungkan jari tengah sampai melempar botol air mineral. Bahkan dari pantauan Tirto, sempat ada suar alias flare berwarna merah yang dinyalakan suporter Indonesia di sekitar tribun Malaysia.
Meski sempat kewalahan, petugas keamanan lantas meringkus penyusup dan melakukan mitigasi dengan mengamankan satu per satu suporter Malaysia ke luar tribun.
Sayang, belum semua suporter Malaysia meninggalkan tribun, kerusuhan kembali tak terelakkan. Suporter tuan rumah melempari tribun Malaysia dengan botol, balon tepuk, dan sejumlah benda tumpul lain.
Tensi yang meningkat ini sempat bikin beberapa suporter di tribun utara ikut menyusup ke pinggir lapangan.
Puncaknya terjadi pada injury time. Perpanjangan waktu 8 menit digunakan Malaysia mempecundangi Indonesia. Mohamadou Sumareh menorehkan gol kedua dalam laga yang berakhir 2-3 untuk Malaysia.
Sumareh membuktikan, tekanan dari suporter justru diubah jadi tenaga baginya untuk mencetak gol.
"Sama sekali tidak mudah melawan Indonesia dengan atmosfer fan seperti itu. Namun seiring laga berjalan kami bisa membiasakan diri dan menolak untuk menyerah sampai akhir," tutur pemain naturalisasi dari Gambia itu.
Usai gol ini, suporter Indonesia kian beringas. Sebagian dari mereka yang ada di tribun selatan dan barat merangsek ke luar stadion dan memadati gerbang zona 2, tempat akses keluar-masuk suporter Malaysia.
"Woy sini woy. Keluar kalau berani," teriak para suporter itu di depan gerbang.
Bentrok antara kedua pihak suporter memang teratasi sesudahnya, lantaran suporter Malaysia kemudian dievakuasi ke tempat lain, bukan ke pintu keluar zona 2 yang terlanjur dipadati fans Indonesia.
"Itu [mengevakuasi suporter tamu] adalah bagian dari sistem pengamanan. Kami amankan dulu di tribun bawah, supaya suporter Indonesia pulang dulu. Setelah itu baru kami kawal pulang ke bandara," tutur Karo Ops Polda Metro Jaya, Kombes Pol Albert Teddy Benhard Sianipar di SUGBK.
Tapi bentrok tetap terjadi di luar stadion, tepatnya di Pintu A. Bukan bentrok antarsuporter, melainkan bentrok antara perusuh dengan petugas keamanan yang berjaga.
Perusuh mengawalinya dengan aksi pelemparan botol, batu, sampai bambu ke arah polisi.
Petugas keamanan kemudian membalasnya dengan tembakan gas air mata. Tembakan ini memukul mundur para suporter ke arah luar hingga sekitar satu jam kemudian keadaan dinyatakan aman.
Respons atas Kerusuhan
Ulah suporter nakal ini mengecewakan pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. Usai laga dia berujar suporter Indonesia, yang harusnya jadi suporter terbaik di dunia jadi terlihat sangat buruk karena kejadian ini.
Lebih dari itu, kerusuhan ini juga tak bisa dilepaskan dari siklus suporter Indonesia dalam liga domestik yang tengah bergulir. Bentrokan antarsuporter memang kerap pecah di sejumlah daerah.
Gatot Dewabroto menilai, ada keterkaitan-keterkaitan antarperistiwa itu. Rusuh semalam, menurutnya, adalah muara atas kericuhan-kericuhan antarsuporter yang marak terjadi di sepakbola nasional.
"Kita selalu bilang kalau para pemain kompetisi lokal itu tujuannya menciptakan pemain untuk timnas. Saya rasa pandangan serupa juga berlaku untuk suporter. Suporter klub-klub itu melahirkan suporter timnas," ungkapnya.
Saat ditanyai hal serupa, Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria justru mendaku tidak sependapat.
Tisha, menilai kerusuhan dalam pertandingan Indonesia vs Malaysia tak berakar pada budaya sepakbola semata.
"Ini tidak boleh jadi pekerjaan [PSSI] sendiri ya. Karena contoh, coret-coretan yang terjadi, memang hanya terjadi di stadion? Lalu apakah ini refleksi dari suporter sepakbola, kan bukan? Ini adalah refleksi kita sebagai masyarakat Indonesia harus lebih merefleksikan diri akan apa yang menjadi tanggung jawab kita bersama," kata dia.
Ancaman Sanksi FIFA
Kejadian semalam berkonsekuensi sanksi dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).
Dalam Kode Disiplin FIFA Pasal 13 misal, disebutkan bahwa segala bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh orang atau kelompok kepada orang atau kelompok lain dalam pertandingan (termasuk pemain dan suporter), dapat dikenai sanksi larangan masuk stadion lima pertandingan serta denda 20.000 Franc Swiss (jika perorangan).
Penggunaan suar alias flare yang dipraktikkan sebagian suporter Indonesia juga melanggar Pasal 52 huruf c butir i dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Dalam hal ini, Panitia Penyelenggara (Panpel) Timnas Indonesia juga bisa kena getah sanksi berupa denda.
Itu baru ancaman sanksi untuk pelaku dan Panpel. Padahal, dalam Pasal 16 poin (2) Kode Disiplin FIFA diatur, setiap tim harus bertanggung jawab terhadap tingkah suporternya apabila terjadi pelanggaran.
"Ya, kami harus terima jika FIFA menjatuhkan sanksi kepada kita. Kalau salah yang kita terima saja," ungkap Tisha.
Dan di atas sanksi, rusuh oleh suporter jelas mencoreng stereotipe sepakbola Indonesia.
Sepekan lalu PSSI mengklaim mereka dapat dukungan dari negara-negara Asia Tenggara untuk jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021. Kini berbanding 180 derajat, salah satu negara Asia Tenggara, Malaysia, justru berencana melaporkan perilaku barbar suporter Indonesia ke Komite Disiplin FIFA.
Jadi, masihkah Anda percaya negeri ini pantas jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021?
|
|
|
|
9th September 2019, 11:31
|
|
Mania Member
Join Date: Apr 2010
Posts: 3,149
|
Suuporter Malaysia juga jahat pas jadi tuan rumah
Ini adalah akumulasi kekecewaan
|
|
|
9th September 2019, 13:08
|
|
Mania Member
Join Date: Nov 2018
Location: TWICE - JYP
Entertainment -
Korea
Posts: 5,441
|
Quote:
Originally Posted by Dzunnun__Al-Misri
Suuporter Malaysia juga jahat pas jadi tuan rumah
Ini adalah akumulasi kekecewaan
|
Tunjukkan dong kalo kita lebih baik dari mereka.
Kekecewaan kan bisa diakumulasikan menjadi sesuatu yang sangat positif.
Itu kalo kalian punya otak untuk mikir.
|
|
|
9th September 2019, 13:28
|
|
Mania Member
Join Date: Apr 2010
Posts: 3,149
|
Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380
Tunjukkan dong kalo kita lebih baik dari mereka.
Kekecewaan kan bisa diakumulasikan menjadi sesuatu yang sangat positif.
Itu kalo kalian punya otak untuk mikir.
|
Ente pernah nonton sepakbola ga ?
Supporter malingsia kalo jadi tuan rumah bawa laser ke dlm stadion
Pemain kita jadi sasaran..pada kelilipan semua..bahkan kiper sampai ditarik ke luar lapangan ..
Punya otak ga tuh ?
Tidak pernah ada sanksi dari AFC apalagi FIFA
Yg ga layak bermain di event internasional...ya malingsia ini
Bukan PSSI...guuuooblok
|
|
|
9th September 2019, 14:19
|
|
Groupie Member
Join Date: Jan 2008
Location: diantara
rumput-rumput
nan hijau
Posts: 15,176
|
Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380
1) Kita belum siap jadi tuan rumah yang baik ketika tawuran dan main hakim sendiri masih jadi budaya kita. Jadi gak usah ngimpi jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
2) Tidak usah tunggu lama untuk sanksi FIFA. Biar PSSI itu ngaca dan insyaf. Kalo gak pasti gak bakalan mau berbenah. Dari dulu isinya banyak mafia di situ.
3) Kemenpora harus mengintervensi PSSI, gak perlu takut sanksi wong jelas2 akan disanksi kok, bukan gara2 intervensi tapi gara2 suporter rusuh.
4) Sambil nunggu sanksi FIFA mending pemerintah fokus ke olahraga yang jelas2 mengharumkan nama bangsa seperti badminton (yang juga terancam suram gara2 KPAI), renang, atletik dll.
|
Lagi2 membangun logika tolol
Klo ukuran tuan rumah piala dunia dilihat dari ada tidaknya kerusuhan suporter maka inggris, jerman, italia pun gak boleh jadi tuan rumah piala dunia
Malaysia kemaren baku hantam tuh pemainnya saat lawan thailand di AFF U19...apa dikasih sanksi ama FIFA?
Ente pikir FIFA lembaga suci bebas mafia? Gak baca kasus korupsi dan sogokan tuan rumah piala dunia yg melibatkan FIFA?? Penetapan Qatar saja sudah menyeret platini loh...katanya ente udh sampe roma..mosok kayak gini aja gak tau? Atau jangan2 cuman makan biskuit roma??
Dungu permanen
|
|
|
9th September 2019, 14:52
|
|
Mania Member
Join Date: Jun 2017
Posts: 4,613
|
jadi sekarang balas membalas gitu ya?
mata ganti mata ya
rusuh ganti rusuh
kek gak beragama saja
ada agama yg tampar pipi kiri kasihi pipi kanan kok
ada agama yg merasa paling damai sejagat, toel titik ngamoek rusuh bakar
itulah negri +62
negri full agama tapi tiap hari rusuh mo makan orang kalo perlu
gak perlu heranlah
anggap saja angin lalu
next topic
|
|
|
9th September 2019, 18:34
|
|
Groupie Member
Join Date: Jan 2008
Location: diantara
rumput-rumput
nan hijau
Posts: 15,176
|
Quote:
Originally Posted by hagegeh
jadi sekarang balas membalas gitu ya?
mata ganti mata ya
rusuh ganti rusuh
kek gak beragama saja
ada agama yg tampar pipi kiri kasihi pipi kanan kok
ada agama yg merasa paling damai sejagat, toel titik ngamoek rusuh bakar
itulah negri +62
negri full agama tapi tiap hari rusuh mo makan orang kalo perlu
gak perlu heranlah
anggap saja angin lalu
next topic
|
Bukan balas membalas tp kelompok suporter radikal itu ada di semua negara. Di inggris ada holigan, eropa banyak suporter rasis...contoh aja tuh di liga2 italia memperlakukan pemain berkulit hitam atau gimana neymar diperlakukan di perancis. Afrika? Amerika latin? Kalo rusuh malahan penonton satu stadion turun semua ke lapangan.
Liat standar pengamanannya...kasus GBK gak ada korban serius krn keamanan bertindak cepat dan taktis dalam prosedur evakuasi dan peredaman oknum suporter. Selanjutnya perlu evaluasi sistem pengamanan terutama dalam pembagian lokasi penonton.
|
|
|
10th September 2019, 06:12
|
|
Mania Member
Join Date: Apr 2010
Posts: 3,149
|
Quote:
Originally Posted by hagegeh
jadi sekarang balas membalas gitu ya?
mata ganti mata ya
rusuh ganti rusuh
kek gak beragama saja
ada agama yg tampar pipi kiri kasihi pipi kanan kok
ada agama yg merasa paling damai sejagat, toel titik ngamoek rusuh bakar
itulah negri +62
negri full agama tapi tiap hari rusuh mo makan orang kalo perlu
gak perlu heranlah
anggap saja angin lalu
next topic
|
Mata ganti Mata ndasmu
Setiap bermain di Malaysia..timnas Kita selalu dikerjai..
Makanya ane bilang akumulasi kekecewaan
Supporter Kita sekali ngasih pelajaran boleh donk
Yg namanya suabarrrr...itu Ono batase dul..
mereka toh ga ganggu pemain Malaysia.. sehingga bisa. Bermain lepas..akhire menang 3-2
Kalau mau fair..ya Malaysia ga usah bawa supporter kalo bertanding
Supporternya norak
|
|
Last edited by Dzunnun__Al-Misri; 10th September 2019 at 06:19..
|
10th September 2019, 09:45
|
|
Mania Member
Join Date: Jun 2017
Posts: 4,613
|
Quote:
Originally Posted by Dzunnun__Al-Misri
Mata ganti Mata ndasmu
Setiap bermain di Malaysia..timnas Kita selalu dikerjai..
Makanya ane bilang akumulasi kekecewaan
Supporter Kita sekali ngasih pelajaran boleh donk
Yg namanya suabarrrr...itu Ono batase dul..
mereka toh ga ganggu pemain Malaysia.. sehingga bisa. Bermain lepas..akhire menang 3-2
Kalau mau fair..ya Malaysia ga usah bawa supporter kalo bertanding
Supporternya norak
|
katanya pemeluk agama damai terbesar didunia
malaysia serumpun dan seagama loh
onta buduk
|
|
|
10th September 2019, 11:31
|
|
Mania Member
Join Date: Apr 2010
Posts: 3,149
|
Quote:
Originally Posted by hagegeh
katanya pemeluk agama damai terbesar didunia
malaysia serumpun dan seagama loh
onta buduk
|
Supporter bola agamanya ya sepakbola
Ustadnya bernAma Messi, Neymar, Jose Mourinho dll
|
|
|
detikNews
........
|