HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
2nd January 2008, 17:44 |
#1
|
Addict Member
|
Siapakah pembunuhnya, menurut gua Wirantolah orangnya
Catatan Singkat soal Agus Wirahadikusuma
Ia keponakan Umar Wirahadikusuma, mantan Wakil Presiden masa Soeharto, 1983-1988. Pangkat terakhirnya selaku Letnan Jenderal bersamaan pengangkatannya sebagai Panglima Kostrad oleh Presiden Abdurrahman Wahid, dari wikipedia berbahasa Inggris, pada 29 Maret 2000. Dalam kapasitasnya ini, ia membongkar korupsi di Yayasan Dharma Putera Kostrad senilai Rp 189 milyar. Jabatannya dicopot kemudian pada 1 Agustus 2000. Setahun berikutnya ia meninggal di RS Pertamina. Dokter mengatakan karena "serangan jantung". Tapi banyak pula yang menduga ia mati dibunuh. Kematiannya misterius. Serupa apa yang menimpa jaksa agung Baharuddin Lopa maupun Munir Thalib. Munir, aktivis HAM itu, yang vokal membidik tubuh tentara, tewas diracun arsenik dalam lawatan studinya menuju Utrect, Belanda, menjelang tampuk Presiden Megawati berakhir. Munir terbang dengan pesawat Garuda. Kematian Munir memunculkan tersangka Pollycarpus, pilot Garuda yang satu seperjalanan dengan Munir. Polly diancam hukuman 14 tahun penjara. Namun dalam persidangan, MA menolak dugaan jaksa. Ia cuma dihukum 2 tahun penjara untuk pemalsuan dokumen. Bukti-bukti yang ditawarkan Jaksa juga kurang kuat menyangkut lokasi pembunuhan Munir. Polly bebas bersyarat beserta remisi yang diperolahnya. Kini, kasus Munir dibuka kembali. Ini lewat bukti baru yang dibawa dari meja FBI yang sebelumnya berjanji membantu aparat melayu kita. Ada bukti baru lokasi rencana Munir diracun. Ada juga tersangka baru. Bukti tersebut jatuh di Bandara Udara Changi, Singapura, persisnya di bagian Coffee Bean. Saat itu Munir terlihat ditemani sosok lelaki tinggi-besar, rambut gondrong dan berkacamata, selain si Polly itu. Sosok lelaki misterius itu, dalam pencarian berikutnya, ialah seorang musisi Ambon. Ia bernama Ongen Latuihamalo, paman Glenn Fredly, si penyanyi yang lagi naik daun itu. Dalam jam sosialnya, ia berkarib akrab dengan Brigjen Marinir Nono Sampurno, bekas Komandan Pengawal Keamanan Wakil Presidan Megawati. Dalam penelitian George J. Aditjondro, tentang "Orang-orang Jakarta di Balik Tragedi Maluku", Nono Sampurno adalah saudara laki-laki Kolonel Nano Sutarmo, Asisten Intelijen Kodam Pattimura. Si Nano ini ditempatkan di Ambon ketika Suaidy Marasabessy menjadi Komandan Korem Pattimura. Pada 15 Mei 1999 status Korem Pattimura ditingkatkan menjadi Kodam setelah puluhan batalion tentara tersebar di Kepulauan Maluku. Jaringan Nano bersama "Asisten Teritorial Pattimura, Kolonel Budiatmo, memupuk hubungan dengan para Preman Kristen, khususnya Agus Wattimena, untuk mempertahankan kemarahan mereka terhadap para tetangga mereka yang Muslim." Aditjondro menyebut si Nano ini "menjaga agar api tetap menyala di kalangan perusuh Muslim." Kembali ke soal Agus Wirahadikusuma. Bersama Munir Thalib, ia menjadi agenda penting bagi pemerintahan Yudhoyono dalam menuntaskan kasus-kasus kejahatan poltik. Kasus Munir belakangan ini nyaring terdengar kembali. Selain karena dorongan para sejawat aktivis dan istrinya, Suciwati, yang membawa kasusnya ke PBB, penuntasan kematiannya seiring kepentingan pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB. Agus, dalam tingkatnya yang luas, terbentur oleh tembok-tembok kukuh yang dibangun seniornya. Mereka ini Purnawirawan Wiranto dan sepermainannya, di antaranya Jenderal Tyasno Sudarto, Letjen Djadja Suparman, Letjen Suaidy Marasabessy, dan sebagainya. Pada masa Gus Dur, ketika ribut-ribut pergantian Panglima TNI dan Kasad, Tyasno merancang pertemuan besar untuk menangkal Agus naik ke posisi Kasad. Pertemuan tersebut digelar di Sekolah Calon Perwira TNI AD, Bandung, 9 Oktober 2000. Tyasno dibantu Pangdam Siliwangi Mayjen Zainuri Hasyim. Tak tanggung-tanggung, pertemuan tertutup itu, "dihadiri 45 petinggi Angkatan Darat, mulai dari Kasad, para Asisten Kasad, Inspektur Jenderal AD, hingga semua jajaran pangdam—minus Pangdam Jaya, Pattimura, dan Trikora." Lagi-lagi merujuk artikel Aditjondro. Para perwira itu tersangkut luas dalam jaringan tentara yang membawa tungku api di jantung tragedi Maluku, sepanjang 1999 hingga 2001, dan percikannya masih terasa panas sampai sekarang. Agus, dari sebutan mediamassa, ialah salah satu dari empat benteng pertahanan pemerintahan Gus Dur dari lawan-lawan politiknya, baik kalangan politisi Senayan maupun militer Cipanas. Ketiga lainnya Asisten Teritotial KSAD Mayjen TNI Saurip Kadi, Sekretaris Kabinet Marsilam Simanjutak dan Bondan Gunawan, juru bicara pribadi Gus Dur. Wiranto, dalam suatu kesempatan, mengatakan Agus sebagai 'bad apple'. Dua hari sebelum kematiannya, Agus sempat datang ke Percetakan Jayakarta Offset. Ia ke sana untuk menengok bukunya, "Shalat, Shalawat, Doa", sebuah buku agamis, buku panduan--gambaran spiritualitas Agus yang makin akrab dalam hubungan transenden pada Tuhan. Pada Kamis pagi, 30 Agustus 2001, Agus meninggal. Diceritakan "Pagi itu, sekitar jam 5.30, ia sempat membangunkan isterinya untuk salat dan olahraga." Si isteri, Tri Rachmaningsih, menemukan suaminya dalam keadaan tertidur selepas dari kamar mandi. Ia membangunkan sang suami namun tetap terpaku di tempatnya. Ia sadar ada keanehan yang berderak detik itu juga. Ia membawanya ke Rumahsakit Pusat Pertamina. Namun, dalam perjalanan itu, dari jam 5:45 hingga 6:19, ajal menujumput suami tercinta. Tak ada tanda-tanda Agus sakit. Ia meninggalkan dua anak, Diyah Gustinar Savitri dan si bungsu Yunan Mahastra Satria. Usia kedua anak ini cuma berjarak dua tahun. Hari itu juga ia dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Penguburannya siang hari, jam 1 lebih 30 menit. Upacara ini dipimpin panglima Kostrad Letjen TNI Ryamizard Ryacudu, si pengganti jabatan Agus. Ia dihadiri kalangan petinggi militer. Ada juga Gus Dur. Wiranto pun hadir. Ada kawan setia. Ada pula lawan berbaju kawan. () Posted by Fahri Salam at 8:19 PM |
2nd January 2008, 20:44 |
#2
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
2nd January 2008, 20:52 |
#3
|
Addict Member
|
Saya tidak kenal persis siapa pak agus wirahadikusuma, tetapi dalam pikiran dan perasaan saya, pak Agus adalah tentara yang bener2 reformis, dan teguh dalam pendirian dan kebenaran.
Orang2 dengan karakter spt pak agus dalam lingkungan sekarang, justru banyak musuh. Apakah sekarang ini sudah memasuki jaman edan ...? mudah2an tidak .. Mudah2an pak Agus [alm] digolongkan dalam ahlul jannah Salam Kebangkitan Bangsa |
2nd January 2008, 21:01 |
#4
|
|
Addict Member
|
Quote:
Bisa saja ini nyata, karena selama pengalaman saya bukan mereka saja yang meninggal dengan cara2 seperti itu....ada bebrapa yang memang dan dekat dengan keluarga saya tragis seperti itu...Karena memang mereka memang mempunyai sesuatu "RAHASIA" yang bisa merugikan mereka yang mencari untung....Pergi saat dibutuhkan, Baharuddin Lopa, Cak Munir, Agus Wira dan lainnya......Selamat jalan anak2 Zaman yang keberaniannya tak pernah termakan Zaman.... |
|
2nd January 2008, 23:39 |
#6
|
Banned
|
|
3rd January 2008, 01:04 |
#7
|
Addict Member
|
Yang aku tahu Agus Wirahadikusumah (AW) ini seorang PATI yang "nyeleneh". Yah 11-12 lah dengan GD.
Bedanya, AW gak segenius GD. PATI yang genius itu yah SBY aja. Mengaitkan kematian AW dengan Wiranto, aku pikir sangat...sangat berlebihan bin fitnah. Ingat Kivlan Zen yang bertolak belakang dengan Wiranto. Do'i masih aman2 aja tuh. |
3rd January 2008, 01:07 |
#8
|
|
Banned
|
Quote:
wah..wah... bahaya banget deh intel-intel, penjilat dan orang bayaran di forum ini, ditebar dimana-mana karena pemilu tinggal setahun lebih |
|
3rd January 2008, 01:13 |
#9
|
Addict Member
|
|
3rd January 2008, 01:15 |
#10
|
Banned
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer