HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Kamis, 2024/04/04 13:05 WIB
Viral Sarung Motif Spanduk Pecel Lele, Netizen Minta Jangan Dipakai Salat
|
Thread Tools |
20th November 2007, 13:10 |
#22
|
Addict Member
|
Sorry aja ...d..merk E, di gedung bertingkat 4 aja sering gak ada signal...murah tapi memble
|
20th November 2007, 13:13 |
#23
|
Registered Member
|
Kok lucu, pertama, kenapa dulu telkomsel di jual. Kedua, setelah omset telkomsel naik, pemerintah mau buy back saham telkomsel, dan singtel tdk mau melepas sahamnya. (Gimana mau ngelepas,setelah under management singtel omsetnya malah naik, dan pemerintah dengan seenaknya minta saham telkomsel di jual lagi ke mereka).
Selanjutnya, setelah di tolak, mulailah dihembuskan isu monopoly. Dan dalam waktu singkat diputuskan bersalah. Memang pagi ini saham singtel turun gara2 kasus ini, tapi sudah mulai naik lagi siang ini. Kalau telkomsel dianggap paling mahal, kenapa kok masih banyak yang pake telkomsel ? Justru yg tarifnya murah malah berat bersaing dengan telkomsel. Semuanya itu ditentukan pasar khan ? Kalau pasar bersedia beli dengan tarif yang tinggi, apakah berarti pasar dirugikan ? Bukankah ada pesaing lain yg menyediakan tarif jauh lebih murah dan pasar juga punya kebebasan utk memilih yg murah ? Kalau kasus ini akhirnya lari ke hukum internasional, berapa banyak lagi resource negara Indonesia yg akan terkuras utk menangani kasus ini ? Investor mana yang akan merasa aman berinvestasi di Indo ? |
20th November 2007, 13:13 |
#24
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
20th November 2007, 13:15 |
#25
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
20th November 2007, 13:16 |
#26
|
Addict Member
|
|
be noticed : beauty doesn't guarantee your happiness, Islam does. this insanity is real : www.inminds.co.uk |
20th November 2007, 13:27 |
#27
|
|
Addict Member
|
Quote:
[/QUOTE]Kalau telkomsel dianggap paling mahal, kenapa kok masih banyak yang pake telkomsel ? Justru yg tarifnya murah malah berat bersaing dengan telkomsel. Semuanya itu ditentukan pasar khan ? Kalau pasar bersedia beli dengan tarif yang tinggi, apakah berarti pasar dirugikan ? Bukankah ada pesaing lain yg menyediakan tarif jauh lebih murah dan pasar juga punya kebebasan utk memilih yg murah ? [/QUOTE] Lagian, kalo dilihat dari berita di Detik.com, Temasek/ST cuma pegang 35% saham telkomsel, sedangkan 65% dipegang Telkom Indonesia, kok bisa singtel yg tentuin harga, emang yg 65% itu diem aja asal duit masuk kantong?? Kecuali kalo beritanya yg salah. Makanya usaha di Indonesia bisa berhasil kalo aja: 1. Ada aturan maen pemerintah yg jelas & dipatuhin, jg karena ingin duit lebih peraturan diubah. 2. Jaga keamanan biar stabil, jgn dikit2x buruh demo rusak pabrik, nuntut gaji padahal ga bisa kerja. Semakin ga aman semakin buruh tuh diperas. 3. Lebih tekun jgn gagal dikit dijual + jgn sirik kalo ada orang lain sukses. Belajar dari kesuksesan org laen u/ menjadi sukses. |
|
20th November 2007, 14:38 |
#28
|
Addict Member
|
Go Indonesia...GO!
GANYANG SINGAPORE...!!!
GANYANG MALAYSIA...!!! Sekali-sekali juga oke duonk bikin keputusan yang nggak nguntungin para kapitalis yang suka standar ganda terus. Terlepas dari masalah persaingan usaha, telekomunikasi itu strategis. Jangan mau diatur-atur terus. Keep it up! |
20th November 2007, 15:08 |
#29
|
Registered Member
|
merasa kuat...padahal dodol
Kasus seperti ini sebenarnya sudah menjadi adar - istiadat bagi pemerintahaan Indonesia. Pada dasarnya kejadian ini sangat sederhana, perusahaan mendarita kerugian dan membutuhkan dana segar, dengan gagah berani dan merasa dana paling banyak di jagat raya, perusahaan tersebut mendapat pinjaman dari pemerintah, ternyata setelah sekian tahun perusahaan tersebut tidak dapat membayar hutangnya, sehingga pemerintah mengambil alih perusahaan tersebut...tetapi karena pemerintah kurang bijak dalam mengartikan ilmu yang telah mereka pelajari dan tidak adanya tanggung jawab untuk membuat sesuatu menjadi benar ( padahal ketidakmampuan membayar itu di sebabkan banyaknya aktor2 korupsi ), maka perusahaa tersebut di jual. Ketika perusahaan tersebut diambil alih sama pihak swasta dan berkembang dengan pesat, pemerintah indonesia mulai menggonggong untuk membeli kembali perusahaan tersebut.
Dalam hal ini pemerintah memang tidak pernah berkaca, hal ini dikarenakan pada saat menjual dan membeli pihak2 yang terkait juga mendapat penghasilan sampingan!!! |
-
Melody Prima Baru Ungkap Alasan Bercerai Setelah Setahun Berlalu
-
Istri Sempat Malu karena Aldi Taher, tapi Kagum dengan Sikap Aslinya
-
Ini Jawaban Nia Daniaty Ditanya soal Kebebasan Olivia Nathania dari Bui
-
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Viral Ibu Melahirkan Bayi Kembar Beda 22 Hari, Ada Cerita Sedih di Baliknya
-
Wanita Bersamurai Tusuk Penjaga Toko di Tangerang hingga Tewas, Ini Pemicunya
-
Viral Sarung Motif Spanduk Pecel Lele, Netizen Minta Jangan Dipakai Salat
-
Pria RI Viral Rela Habiskan Rp 34 Juta Demi Istri Nonton Konser Taylor Swift
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer