|
|
22nd November 2017, 19:36
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
[Terbongkar] Jebakan Batman ala Djarot dan PDIP di APBD DKI
hari ini para taikers dan Ahoker BEronani ria di media SOsial.. terutama didukung oleh BUZZERnya yang luar biasa...
dengan menggunakan RAPB yang KEbanyakan disusun Oleh PEndahulu-nya... yaitu Ahok dan DJarot...
dan sesuai yang diduga DJAROT dan TAIKERS yang tidak rela KAlah MEninggalkan Jebakan BAtman
Quote:
Mengerikan! Ada Niat Menjebak Anies-Sandi di RAPBD 2018, Terkait Pilpres dan Pilgub 2019
WARTA KOTA, GAMBIR -- Pertarungan politik untuk pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2019 sudah terasa di Jakarta.
Penyusunan rancangan APBD DKI Jakarta (RAPBD DKI) 2018 jadi ajang pertarungan menghancurkan nama baik Anies-Sandi.
Pembahasan dilakukan di seluruh komisi DPRD DKI dan banyak ditemukan anggaran aneh dan tak masuk akal.
Bahkan Anies-Sandi kini mulai digiring menjadi pemimpin yang tak transparan.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Reza Haryadi, mengingatkan Anies-Sandi terkait 2 opini yang kini tengah dibangun lawan politiknya.
Pertama pemerintahan yang tak transaparan. Kedua, pemerintahan yang tak bersih.
Hal itu digiring lewat pembahasan RAPBD 2018. Bahkan beberapa pihak mencoba memasukkan angka-angka aneh yang tak masuk akal ke RAPBD 2018.
Salah satunya soal anggaran kolam ikan sebesar Rp 620 juta yang sempat viral.
Setelah ditelusuri, ternyata usulan berasal dari partai pengusung Ahok-Djarot di Pilgub yang lalu, yakni PDIP.
Belum lagi mendadak muncul kenaikan anggaran tim gubernur untuk urusan percepatan pembangunan (TGUPP) yang dinilai tak wajar.
Anggaran itu naik dari Rp 2,8 milliar menjadi Rp 28 milliar.
Anies-Sandi pun diejek habis-habisan di media sosial.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta, Agus Suradika yang memastikan bahwa Anies-Sandi belum memasukkan daftar nama TGUPP-nya.
Sehingga menjadi aneh bin ajaib anggaran itu mendadak muncul tanpa sepengetahuan Anies-Sandi.
Sebab semestinya daftar TGUPP sampai dulu di BKD DKI, baru anggaran bisa diprediksi.
"Ini dia, Anies-Sandi juga harus hati-hati di eksekutif. Hati-hati juga sama anak buahnya yang sekarang. Dia kan belum merombak jabatan ini. Masih banyak PNS pengikut setia gubernur yang lalu," kata Rez
Bahkan orang-orang seperti itu punya kemungkinan membantu menjatuhkan nama baik Anies-Sandi.
Reza berpendapat seharusnya Anies-Sandi merombak gerbong Pemprov DKI sebelum pembahasan KUA PPAS APBD dan RAPBD 2018 mulai.
Hal itu seharusnya dilakukan agar mereka yang duduk benar-benar orang yang loyal kepadanya.
Tapi lantaran sudah terlanjur, Anies-Sandi kini mesti mengerahkan tim maupun partai politik pengusungnya di DPRD DKI agar membersihkan dan mencoreti anggaran aneh yang berpotensi menjatuhkan nama baik Anies-Sandi.
"Bahkan kalau bisa dibuka saja ke publik semua yang dibahas. Agar tak ada dugaan aneh-aneh," kata Reza.
Terkait hal ini, fraksi pendukung Anies-Sandi di DPRD DKI juga mulai berjaga-jaga.
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, mengatakan, pihaknya kini menyisir satu per satu anggaran aneh yang mendadak muncul.
Bahkan termasuk anggaran kolam ikan Rp 620 juta juga akan dibahas.
"Besok kita rapat bersama Sekwan. Kita akan tanyakan soal kolam ikan Rp 620 juta itu. Harusnya yah nggak Rp 620 juta juga lah," kata Syarif yang berasal dari fraksi Gerindra, partai pengusung Anies-Sandi.(*)
|
okelah.. silahkan onani sepuasnya wan
|
|
|
22nd November 2017, 19:39
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
tentunya jangan lupa berita berikut :
Quote:
Djarot: Tim Sinkronisasi Tak Bisa Ikut Bahas Program APBD 2018
Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan proses Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2018 sudah mencapai penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Sehingga, setelah tahapan tersebut pemerintah akan melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Baru setelah itu nanti diajukan KUA-PPAS ke DPRD, nanti dibahas di DPRD," ucap Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2017).
kendati demikian, Politisi PDI Perjuangan tersebut juga menjelaskan, nantinya Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih yaitu Anies-Sandiaga dapat memasukkan beberapa program unggulan di APBD 2018.
"Beberapa waktu lalu (Tim Sinkronisasi) sudah ketemu dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI Jakarta," ujar dia.
Namun, Mantan Wali Kota Blitar ini menegaskan, tim sinkronisasi tidak dapat ikut serta saat pembahasan nanti.
"Karena yang masuk dalam pembahasan itu komisi fraksi dan kita. Jadi tim anggaran legislatif dan eksekutif," jelas Djarot.
|
masih mau Onani?
|
|
|
22nd November 2017, 19:41
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
atau yang eni
Quote:
SK dari Djarot, Dana Kunjungan DPRD Melambung Jadi Rp108 M
VIVA – Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menganggarkan Rp108 miliar untuk biaya kunjungan kerja anggota DPRD di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2018.
Dalam situs resmi apbd.jakarta.go.id, tercatat anggaran sebesar itu akan digunakan untuk kunjungan kerja komisi-komisi di DPRD DKI sebesar Rp107.797.974.740. Kemudian untuk kunjungan kerja Sister City dan kunjungan balasan DPRD sebesar Rp968.786.000.
Jika dibandingkan dengan anggaran kunjungan kerja tahun 2017, nilai anggaran ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada 2017, total anggaran untuk kunjungan kerja dan kunjungan kerja balasan ini hanya sebesar Rp30,8 Miliar.
Sekretaris DPRD DKI, Yuliadi menuturkan, anggaran tersebut sudah mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan DPRD dan Surat Keputusan Gubernur DKI.
"(SK) zamannya Pak Djarot ya. Kita menyesuaikan itu. Kalau kegiatan baru tidak ada kita. Di samping itu juga kegiatan-kegiatan sesuai PP 18, tunjangan-tunjangannya tadi disesuaikan," kata Yuliadi di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu 22 November 2017.
Menurut Yuliadi, biaya perjalanan dinas dan harga satuan yang ada di dalamnya juga berubah mengikuti SK Gubernur. Karena itu, Sekretariat Dewan mengaku hanya mengikuti aturan yang ada saja.
"Untuk biaya perjalanan dinas juga berubah sesuai SK gubernur. Harga satuan juga berubah sehingga kita sesuaikan," ujarnya
Yuliadi menambahkan, anggaran itu dipakai untuk kegiatan rutin anggota dewan dalam melakukan kunjungan kerja yang terbagi di dalam negeri dan kunjungan Sister City di 5 negara.
|
Bener2 Jebakan Khas Kaum taiks
|
|
|
22nd November 2017, 19:45
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
buat ahokers dan taikers yang amnesia atau bahkan demensia
Quote:
Djarot minta Anies-Sandi sabar tak masukkan program di APBD 2018
Merdeka.com - ‎Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno menghormati proses pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2018. Djarot meminta Anies dan Sandi lebih sabar dan tidak terburu-buru memasukkan program mereka.
Djarot mencontohkan saat peralihan pemerintahan DKI Jakarta dari Fauzi Bowo ke Joko Widodo pada 2012. Saat itu, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dilakukan oleh Fauzi Bowo, bukan gubernur terpilih.
"Waktu itu memang RPJMD dan RKPD itu disusun oleh Pak Fauzi Bowo. Kemudian masuklah Pak Jokowi, di situ ada penyempurnaan-penyempurnaan dengan penambahan program unggulan. Saya ingat betul, penambahan program unggulan yang masuk di situ adalah program KJP dan KJS," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/5).
Kondisi serupa sebenarnya kembali dirasakan saat ini. Alasannya, Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan pembahasan RKPD 2018 yang mengacu pada RPJMD, di mana tenggat waktunya hingga 31 Mei 2017. RKPD nantinya akan menjadi acuan dalam menyusun APBD DKI Jakarta 2018.
Mantan Wali Kota Blitar ini berharap kubu Anies-Sandi tidak buru-buru dan ngotot menyisipkan program prioritas mereka. Djarot akan mengundang DPRD DKI Jakarta dan Kementerian Dalam Negeri untuk menyamakan persepsi dalam situasi ini.
"Makanya untuk proses seperti ini mari kita dengarkan dan tunggu apa masukan atau apa keputusan dari Kemendagri. Karena ini bukan di Jakarta doang. Tapi juga di seluruh Indonesia. Bagaimana pedoman umumnya ya dari Kemendagri," tutupnya.
Sebelumnya, pandangan berbeda disampaikan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Dia mengatakan, Pemprov DKI akan mengakomodir program kerja Anies-Sandi.‎ Sayangnya sampai saat ini belum ada komunikasi dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta dengan tim sinkronisasi mereka.
‎"Kalau saya tadi sudah ada Permendagri-nya lupa saya nomor berapa. Tadi saya sampaikan di sini. Permendagri saya lupa nomornya tahun 2017 pasal 8a nomornya saya lupa, untuk penyusunan di situ dibilang untuk penyusunan RKPD harus masukan visi misi kepala daerah terpilih," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/5).
Dia mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan program kerja Anies-Sandi sudah mulai disisipkan dalam pembahasan APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 ini. Namun program yang mungkin masuk bukan dalam bentuk pembangunan fisik karena memerlukan waktu yang lama.
"Kalau saya sih wajar saja kalau program 100 hari gubernur baru diakomodir tapi tidak mungkin kegiatan fisik gak cukup waktu untuk lelang. Paling di situ kalau mau ada rumah untuk masyarakat DP nol rupiah soal kajiannya," jelas mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini.
Salah satu program yang mungkin masuk dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 adalah pendanaan untuk UMKM, Oke Oce‎. Walaupun belum mendapatkan detailnya, Saefullah mengaku, program tersebut hanya memberikan pembinaan.
‎"Saya juga belum tahu itu oke oce programnya seperti apa. Tapi ada masukan, katanya oke oce enggak perlu uang banyak cuma ratusan juta. Kalau program DKI segitu kecil karena katanya dibiayai bank ini hanya untuk menggaet masyarakat supaya tahu bagaimana jalankan bisnis," tutupnya. [noe]
|
kaum taiks yang masukin yang teriak juga kaum taiks
|
|
|
22nd November 2017, 19:45
|
|
Mania Member
Join Date: Aug 2017
Posts: 1,676
|
Kalau memang itu jebakan, berarti anies memang bodoh, mudah dijebak
ahok sulit dijebak
|
|
|
22nd November 2017, 19:46
|
|
Mania Member
Join Date: Jun 2011
Posts: 3,540
|
|
|
|
22nd November 2017, 19:47
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
Quote:
Sandi Heran RAPBD 2018 Cuma Rp 70 Triliun, Djarot: Itu Rasional
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat buka suara soal sikap Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno yang mempertanyakan pencanangan nominal APBD 2018 hanya sekitar Rp 70 triliun. Menurut Djarot, angka tersebut sudah dirumuskan dengan rasional.
"Tanyain ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) aja sama Bapedda, karena kita kan merumuskan itu secara rasional," kata Djarot di Gedung Sate, Jl Diponegoro, Bandung, Senin (10/7/2017).
Saat ditanya soal keinginan Sandi agar APBD 2018 dicanangkan sebesar Rp 120 triliun, Djarot pun tertawa kecil. Ia menyebut jumlah dana yang dicanangkan dalam APBD 2018 sudah disesuaikan dengan potensi pendapatan dan belanja DKI Jakarta.
Tak ambil pusing, Djarot pun kembali menegaskan bahwa nominal Rp 70 triliun itu telah dipikirkan dengan rasional.
"Ya rasionallah sesuai dengan potensi kita sehingga benar-benar yang sudah kita rencanakan itu sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh DKI," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, saat ini Wagub DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno sedang fokus menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018. Salah satunya tentang pencanangan APBD 2018, yang nominalnya sekitar Rp 70 triliun.
"Kita tidak ingin RPJMD itu jauh melenceng daripada yang kita lihat sekarang. Tahun 2018 mestinya dicanangkan Rp 120 triliun, tapi ternyata hanya Rp 70an triliun. Kita ingin RPJMD ke depan lebih realistis dan mencerminkan keadaan ekonomi yang sekarang," kata Sandiaga, Minggu (9/7).
(nth/erd)
|
ternyata ini yang dimaksud rasional kaum taiks
|
|
|
22nd November 2017, 19:47
|
|
Mania Member
Join Date: Jun 2011
Posts: 3,540
|
Quote:
Originally Posted by pangeran.marwoto
Kalau memang itu jebakan, berarti anies memang bodoh, mudah dijebak
ahok sulit dijebak
|
Lho baru tahu toh
|
|
|
22nd November 2017, 19:48
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
Quote:
Originally Posted by pangeran.marwoto
Kalau memang itu jebakan, berarti anies memang bodoh, mudah dijebak
ahok sulit dijebak
|
yang menyusun adalah Djarot dan DPRD ... anies hanya MENYISIPKAN Program Andalan...
tapi yang disalahkan anie?
|
|
|
22nd November 2017, 19:49
|
|
Mania Member
Join Date: Jun 2011
Posts: 3,540
|
Quote:
Originally Posted by ari2002
ternyata ini yang dimaksud rasional kaum taiks
|
Maksud loe jakarta minta jatah 120T itu rasional?
Loe pikir rakyat daerah lain rela?
Dasar kota PARASIT
|
|
|
detikNews
........
|