HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/03/19 13:40 WIB
Said Abdullah PDIP Jadi Caleg Suara Terbanyak, Tembus 500 Ribu
-
Kamis, 2024/03/18 12:43 WIB
Cinta Buta Pemuda Gresik Rela Dipenjara demi LC Warung Kopi Pangku
-
Jumat, 2024/03/13 11:47 WIB
Detik-detik Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Jakut Terekam CCTV
-
Kamis, 2024/03/18 14:24 WIB
Golkar Minta Jatah 5 Menteri Agar Jadi Lokomotif Utama Kabinet Prabowo
-
Jumat, 2024/03/13 14:18 WIB
Anies Pegang Prinsip yang Tak Menang Pilpres Berada di Luar Pemerintahan
-
Kamis, 2024/03/18 12:55 WIB
Respons Pencinta Reptil soal Viral Emak-emak Madura Banting Ular
|
Thread Tools |
15th November 2018, 12:03 |
#1
|
Groupie Member
|
Tim pemenangan Jokowi : "tidak ada instruksi kerahkan akun robot"
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar media sosial sekaligus pengembang aplikasi Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan kubu pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, lebih banyak memanfaatkan akun robot dalam kampanye di media sosial ketimbang pihak kandidat nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Ketika ada campaign, misalnya #HijrahBersamaJokowi, kami tangkap tweet-nya, kami analisis pas jam pertama, kami buat chart, kalau ternyata rata di sebelah kiri (di waktu-waktu awal sejak tweet diunggah), dan dibuat oleh user dengan follower-nya 0-3. User yang follower-nya 0-3 probability mereka sebagai robot sangat besar," ujarnya. Selain itu, kata Ismail, indikasinya bisa terlihat dari banyaknya cuitan yang persis namun berasal dari pengguna yang berbeda. Ciri lainnya adalah ada satu pengguna yang me-retweet dengan jumlah yang sangat banyak di waktu yang sama. Dari pengamatannya, Ismail menyebut isu yang dimainkan oleh kubu paslon 01 cenderung lebih cepat mencapai topik populer ketimbang kubu paslon 02. "Jadi yang satu dalam satu jam bisa tranding topic nah yang ini (paslon 02) butuh 4 jam," ujarnya. Menurut Ismail, tidak ada yang salah dengan menggunakan akun robot sebagai sarana paslon mempromosikan gagasannya. Namun yang perlu dipertanyakan adalah keefektifannya lantaran akun robot tidak bisa diajak berinteraksi. "Efektivitas bisa terjadi kalau jadi tranding topic. Nanti influencer mereka akan meng-capture dan ikut. Itu jadi kayak panglima perang aja," ucapnya. Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko, mengatakan tidak ada arahan dari pihaknya kepada para simpatisan agar menggunakan akun-akun robot untuk membantu mengkampanyekan kandidatnya. "TKN baru dibentuk beberapa minggu ini. Kalau akun-akun pendukung Jokowi itu sudah hidup bertahun-tahun lalu. Bahkan akun-akun anonim itu kami gak tahu siapa pemiliknya, kalau tahu pasti kami panggil untuk diberi arahan," tuturnya. ------------------------ Jir...pantesan cebong keliatan banyak, taunya robot semua. Dulu follower Jokowi real semua, kini yang tersisa cuman robot-robot gedek. |
15th November 2018, 12:13 |
#2
|
Groupie Member
|
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasioanl (BPN) kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyayangkan Joko Widodo atau Jokowi terus mengklaim prestasi pemerintahannya. Padahal, menurut Dahnil, selama 4 tahun menjabat, Jokowi tidak memenuhi sejumlah janji, baik kepada masyarakat maupun kepada partai.
Lebih-lebih, Dahnil menilai, Jokowi acap menebar kebohongan. "Mulai dari kebohongan akan tidak bagi-bagi kursi, kabinet ramping, bohong tidak akan menaikkan harga BBM, bohong tidak akan impor, bohong terkait mobil nasional Esemka,â ujar Dahnil dalam siaran persnya kepada wartawan pada Rabu, 14 November 2018. Ia mengungkit janji kampanye Jokowi pada 2014 lalu. Salah satu janji itu menyebut, kursi kabinet tidak akan diambil dari kalangan partai politik. Namun, Jokowi justru memilih para menterinya dari petinggi partai politik. Dahnil menilai Jokowi tidak sadar bahwa ia telah berbohong atas janji kampanyenya tersebut. Dahnil pun geram dan menyayangkan sikap Jokowi. Ia memandang, alih-alih menyadari janji-janjinya yang tak terealisasi, Jokowi malah tampak menunjukkan keangkuhannya. Salah satu bentuk keangkuhan itu, kata dia, ialah Jokowi kerap alot untuk meminta maaf. Belakangan, Jokowi dan kubunya pun dinilai tidak menunjukkan itikad baik. Mereka beberapa kali melayangkan kalimat menyingging. âMereka menyebut yang berbeda sikap politik dan mengkritik sebagai orang buta dan budek. Tidak satu pun kata maaf yang disampaikan. Justru (mereka) produksi kebohongan baru dengan penuh keangkuhan,â kata Dahnil. Menurut Dahnil, Jokowi dan kubunya dapat mengubah narasi politik menjelang pemilihan presiden 2019. Sebab, politik bukan sekadar menang kalah, melainkan kesempatan untuk menunjukkan keadaban. -------------- Enggak akan nemu permintaan maaf, jauh jika berharap ngasih penjelasan kenapa ingkar janji. Paling balasannya klasik : penebar hoax, kampret, gendeng,sontoloyo,genderewo meracau kagak jelas sakau pengen periode kedua ngibulnya. |
15th November 2018, 20:04 |
#4
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer