HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
7th December 2016, 08:21 |
#1
|
|
Moderator
|
UN Akan Dihapuskan (lagi) ?
Quote:
Sebenarnya kemana arah yang dituju pendidikan Indonesia ? |
|
no more presidents.... and all the wars will end one united world under God
|
7th December 2016, 08:24 |
#2
|
Moderator
|
Wednesday, 07 December 2016, 01:48 WIB
Mendikbud Bosan Buang Dana Cuma Buat Pemetaan Kualitas Pendidikan Red: Esthi Maharani REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta dan mengharapkan kepada masyarakat Indonesia untuk memberinya kesempatan membenahi sistem pendidikan nasional. "Berilah saya kesempatan untuk membenahi sistem pendidikan nasional kita," ujarnya pada Kongres XXI Persatuan Taman Siswa, di Pendopo Taman Siswa, Yogyakarta, Selasa (6/12). Selama ini, kata dia, Pemerintah Indonesia secara rutin melakukan pemetaan terhadap sekolah-sekolah negeri untuk mencari tahu penyebab dari masih rendah kualitas sekolah dan murid-murid yang dihasilkan sekolah tersebut. Padahal, kegiatan tersebut menghabiskan anggaran negara sebesar Rp500 miliar setiap tahun demi menghasilkan peta kelemahan kualitas dari sistem pendidikan nasional. "Kita jangan terus menerus memetakan dengan anggaran sebesar Rp500 miliar setiap tahun. Setengah triliun rupiah untuk memetakan terus, tetapi kita tidak pernah membenahinya secara sistemik," ujar dia lagi. Sebaiknya, kata Muhadjir, dana tersebut dialokasikan untuk membenahi sekolah dan bangunan sekolah di seluruh Indonesia, sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran negara untuk kegiatan yang tidak produktif. Menurut dia, justru dana tersebut bisa dialokasikan pada kegiatan peningkatan kualitas dalam pembuatan soal-soal ujian. Bahkan sebenarnya, ujarnya lagi, dana tersebut bisa disimpan untuk kegiatan produktif lainnya. Sementara dana untuk pembuatan soal, bisa diperoleh dari dana daerah yang selama ini diperuntukkan bagi para guru yang bekerja membuat soal-soal ujian. "Nanti akan kami serahkan tugas pembuatan soal-soal ujian kepada Musyawarah Guru Mata Pelajaran masing-masing daerah. Tugas itu tidak perlu pakai dana ujian nasional, tetapi cukup pakai dana yang ada di setiap daerah yang selama ini dipakai oleh guru-guru pembelajar itu. Daripada pembelajar tidak jelas, lebih baik sekarang pembelajarnya jelas yaitu menyiapkan soal untuk ujian," ujar Mendikbud lagi. Dengan begitu, kata dia, fungsi penggunaan dananya juga jelas, termasuk dana pengawasan yang akan diambil dari dana Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) karena juga berkaitan dengan penjaminan mutu ujian. "Jadi, dengan begitu otomatis dana untuk penyelenggaraan ujian nasional ini bisa kita tekan. Bukan berarti tidak ada dana, tetapi ada dana lain yang bisa kita dobel fungsikan untuk kegiatan ini. Jadi yang selama ini sudah berfungsi, akan kita lipatgandakan fungsinya," kata Muhadjir Effendy. |
no more presidents.... and all the wars will end one united world under God
|
7th December 2016, 08:26 |
#3
|
|
Moderator
|
Quote:
|
|
no more presidents.... and all the wars will end one united world under God
|
7th December 2016, 08:44 |
#4
|
Moderator
|
Thursday, 01 December 2016, 16:50 WIB
Kecurangan UN Jadi Pertimbangan Adanya Moratorium Red: Esthi Maharani REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan kecurangan menjadi salah satu alasan rencana moratorium atau jeda pelaksanaan Ujian Nasional (UN). "Karena cakupan UN yang luas, sulit memperoleh UN yang kredibel dan bebas dari kecurangan," ujar Mendikbud dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR terkait moratorium UN di Jakarta, Kamis (1/12). UN juga membutuhkan banyak biaya dan mengerahkan sumber daya yang sangat besar. Alasan lainnya moratorium UN adalah hasil UN tidak memiliki dampak nyata pada peserta UN atau terkait dengan kelulusan. Hasil UN baru dirasakan dampaknya begitu dimanfaatkan untuk kepentingan lain misalnya seleksi. "Bahkan untuk perguruan tinggi negeri sendiri, tidak menggunakan hasil UN. Mereka lebih percaya dengan metode seleksi mereka sendiri yakni SNMPTN dan SBMPTN," katanya. Hasil UN juga belum dapat menjadi instrumen peningkatan mutu pendidikan. Bentuk UN selama ini dinilai kurang mampu mendorong berkembangnya kemampuan siswa secara utuh. "UN juga berpotensi membawa proses pendidikan ke arah yang salah seperti sekolah hanya cenderung memperhatikan mata pelajaran yang di UN-kan." Soal UN yang fokus pada pilihan ganda menjauhkan siswa dari metode pembelajaran yang bersifat kritis. Kemudian, jika UN dijadikan alat pemetaan maka UN bukanlah instrumen yang tepat, karena pemetaan tidak perlu dilakukan setiap tahun dan tidak diberlakukan setiap siswa. "UN pada hakikatnya, harus terkait dengan kelulusan atau meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata dia. |
no more presidents.... and all the wars will end one united world under God
|
7th December 2016, 11:12 |
#9
|
Mania Member
|
Ini gegera kemarin anies memutuskan UN tdk menentukan kelulusan.
Tdk menentukan kok diteruskan..... Sebab anggarannya gede.... Terus dikti bilang karena tdk menentukan maka nilai UN tdk dijadikan pertimbangan utk masuk PTN jalur undangan. Ya mending dihapus Dananya utk perbaiki sekolah saja |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer