HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
-
Minggu, 2024/04/18 16:32 WIB
Bikin Mual, Pria Ini Makan Nasi dengan Kuah Cappuccino
-
Minggu, 2024/04/18 16:29 WIB
Bahlil: Jangan Samakan Jokowi-Megawati dengan Pikiran Hasto PDIP
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
|
Thread Tools |
11th October 2018, 10:56 |
#1
|
Groupie Member
|
Wacana "memanen" organ tubuh korban bencana dan musibah.
Jakarta -
Di tengah rendahnya tingkat donor organ di Indonesia, rentetan bencana yang menimbulkan banyak korban jiwa menimbulkan pertanyaan, mungkinkah organ dari mereka yang tewas dimanfaatkan untuk transplantasi organ bagi mereka yang membutuhkan? Praktek pemanfaatan organ dari donor yang sudah mati atau donor cadaver untuk keperluan transplantasi umum dilakukan. Penelitian terbaru menunjukkan kematian akibat overdosis, korban kecelakaan dan pasien penyakit kronis secara signifikan telah meningkatkan ketersediaan organ bagi orang lain yang membutuhkan. Lalu bagaimana halnya dengan mayat korban bencana alam? Bisakah mereka memberikan manfaat yang sama? Meskipun terdengar tidak manusiawi dan etis, tetapi pertanyaan ini menjadi relevan ketika kita mempertimbangkan fakta bahwa ada puluhan ribu pasien kebutaan dan ratusan ribu pasien penyakit kronis yang membutuhkan transplantasi organ, sementara jumlah donor organ sukarela di Indonesia masih sangat kecil. Namun menurut ketua Bank Mata Indonesia, Dr Tjahjono Gondowiardjo, ini adalah sesuatu yang terlalu ambisius bagi masyarakat Indonesia. Menilik parahnya dampak dari gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, secara teknis pemanfaatan organ dari korban tewas sulit dilakukan. Ia juga menambahkan, setelah diambil kornea mata dari donor cadaver juga membutuhkan penanganan yang bersifat segera. "Kornea mata dan darah pasien harus segera didinginkan lalu diperiksa di laboratorium apakah mengandung infeksi virus, bakteri dan lain-lain." "Kalau sarana dan prasarana transportasi di lokasi bencana rusak seperti di Palu, Sulawesi Tengah kemarin yang rusak berat, tentu hal ini sulit dilakukan," tambahnya. Ia juga menambahkan, setelah diambil kornea mata dari donor cadaver juga membutuhkan penanganan yang bersifat segera. "Kornea mata dan darah pasien harus segera didinginkan lalu diperiksa di laboratorium apakah mengandung infeksi virus, bakteri dan lain-lain." "Kalau sarana dan prasarana transportasi di lokasi bencana rusak seperti di Palu, Sulawesi Tengah kemarin yang rusak berat, tentu hal ini sulit dilakukan," tambahnya. ruang operasi Imdonesia termasuk negara dengan tingkat transplantasi organ sangat rendah di dunia hanya 0-2 organ per 1 juta penduduk kata situs Global Observatory on Donation and Transplantion WHO. (Reuters) Dr Tjahjono Gondowiardjo menambahkan bahkan pada situasi yang lebih mungkin dilakukan pengambilan organ dengan cepat, seperti organ tubuh dari jenazah korban kecelakaan lalu lintas yang jumlahnya mencapai 28.000 sampai 30.000 orang setiap tahun, pemanfaatannya organ seperti itu tidak bisa dilakukan karena terbentur ketiadaan regulasi donasi organ dan transplantasi. "Itu bisa dilakukan kalau ada undang-undangnya, di kita kan gak ada." "Kalo di Filipina UU mereka memfasilitasi jadi kalo ada korban kecelakaan atau ada mayat tidak dikenal, korban kriminalitas dalam waktu 6 jam dokter sudah bisa mengambil korneanya tanpa perlu persetujuan sana sini." "Di Singapura semua orang yang mati adalah pendonor kecuali yang menolak dan beragama Islam tidak diwajibkan. Dengan aturan seperti itu jumlah donor jadi banyak." tegas pakar bedah kornea lulusan University of Amsterdam ini. Regulasi seputar donasi dan transplantasi organ yang berlaku saat ini, yakni UU 39 tahun 2006 mengenai Kesehatan memang dianggap sudah tidak memadai. Prof. Budi Sampurno, Ketua Komite Transplantasi Nasional yang dibentuk Kementerian Kesehatan tahun 2016 lalu mengatakan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Transplantasi Organ, Jaringan dan Sel sudah rampung disusun dan dalam waktu dekat siap diterbitkan. Meski demikian regulasi baru itu tidak mengatur donasi organ cadaver yang bersifat memaksa. Budi Sampurno menambahkan terkait Transplantasi Organ, jaringan dan sel pemerintah lebih memilih pendekatan donasi organ secara sukarela untuk kemanusiaan. "Orang nanti akan didorong untuk mendaftarkan diri sebagai donor di Komite Transplantasi Nasional, mereka akan dicek apakah layak menjadi pendonor atau tidakdan setelah terdaftar, kami sedang memikirkan juknisnya apakan mereka akan mendapat kartu khusus atau dicatatkan di KTP." "Sehingga dengan identitas itu, jika terjadi apa-apa pada mereka apakah sakit atau kecelakaan yang berakibat mereka meninggal, maka rumah sakit dapat langsung melakukan operasi untuk mengambil organ mereka. " katanya tanpa merinci kapan PP itu diterbitkan. Masih kontroversial Hampir 25 organ pada tubuh manusia mulai dari ginjal, jantung, hati sampai jaringan seperti kornea dan darah dapat didonorkan. Selain donor darah, donor organ di Indonesia hingga kini masih menjadi sesuatu yang kontroversial. Masyarakat Indonesia masih belum terbiasa dengan wacana memberikan salah satu organ tubuh mereka untuk orang lain secara sukarela. cangkir kopi organisasi DonateLife Untuk mengatasi maraknya jual beli organ pemerintah Indonesia membentuk Komite Transplantasi Nasional. (Supplied: DonateLife) Bahkan untuk donor kornea mata saja yang sudah memiliki lembaga resmi seperti Bank Mata Indonesia, Dr. Tjahjono Gondowiardjo yang memimpin lembaga itu mengaku pihaknya masih sulit mendapatkan donor kornea mata. Daftar tunggu pasien transplantasi kornea di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 20 ribu orang, sementara donor kornea dalam tiga tahun terakhir hanya sekitar 35 orang. "Kita selama ini mengandalkan donor kornea mata dari Sri Lanka, Nepal dan Philipina. Itu pun baru bisa menutupi 5-10 persen kebutuhan kornea di dalam negeri." katanya. Tjahjono mengatakan selain masih rendahnya nilai kepedulian sosial di masyarakat, keengganan warga mendonorkan kornea matanya juga dipengaruhi pertimbangan agama. "Bagi warga muslim, alasan mereka tidak mau jadi donor selalu karena mereka merujuk ayat di dalam Al qur'an yang mengatakan nanti di hari akhir seluruh anggota tubuhnya akan dimintai pertanggungjawaban dan menjadi saksi, Tapi pemikiran mereka sangat sederhana, padahal di Al Quran dibedakan antara mata dalam pengertian bola mata dan mata dalam arti penglihatan."tuturnya. Tjahjono menambahkan, situasi ini berlaku disemua kelompok agama, diakuinya selama ini hanya kelompok Jamaah Ahmadiyah saja yang aktif mendukung lembaganya dengan lebih dari 4000 anggota Jamaah Ahmadiyah saat ini telah terdaftar sebagai pendonor mata di Bank Mata Indonesia. Marak jual beli ginjal Sementara bagi pasien penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal, saat ini mereka hanya bisa mengandalkan kerabat dan pasar gelap untuk mendapatkan donor ginjal. Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Tony Samosir mengatakan pendonor ginjal komersil merajalela di intenet. "Di internet banyak sekali transaksi organ ginjal, bahkan sampai ada grup khusus calo pendonor ginjal di media sosial. Layaknya orang jual beli barang biasa, orang terang-terangan bilang mereka jual ginjal untuk melunasi hutang, biaya berobat pendidikan, modal usaha dan lain-lain. Pokoknya ada duit ada barang." ungkap Toni. --------------- Semoga tidak ada aturan yang memaksa seseorang jadi donor di Indonesia, walau tujuannya baik (sosial) tapi kalau dipaksakan makna sosialnya jadi hilang. Pencurian tetaplah mencuri, walau sudah "dilegalisasi". Seseorang harus mempunyai hak mempertahankan organ tubuhnya, baik yang masih hidup atau telah mati...apapun alasannya harus kita hormati, itu kalau mau jadi bangsa yang beradab. |
11th October 2018, 11:26 |
#2
|
Moderators
|
Kalo untuk memanfaatkan mayat korban bencana alam, kayaknya sih susah ya.. karena dalam kejadian bencana alam, proses evakuasi korban seringkali memakan waktu.. belum lagi proses identifikasi jenazah... sedangkan untuk dapat didonorkan, beberapa organ vital itu harus diambil selagi pasiennya masih hidup / sekarat. Misal si pasien sudah dinyatakan gak akan bisa tertolong lagi atau tidak bisa hidup tanpa bantuan mesin.. maka proses donor bisa dilakukan. Contoh pada pasien kecelakaan yang masuk UGD dan divonis dokter sudah gak bisa tertolong.
Cuma mata kayaknya yang jendela waktu nya agak panjang dari si pasien dinyatakan meninggal sampai ke prosedur dilakukan. (Cmiiw) |
11th October 2018, 12:22 |
#5
|
Medal Winner
|
ada ada ajah dah... boro2 mau mikirin organ2 korban bencana; wong untuk nolong korban yg selamat ajah susah; kemarin di palu, bahkan dokter harus berembuk pasien mana dulu yg harus di operasi, karena keterbatan pasokan listrik yang menyuplay rumah sakit; belon lagi masalah administrasi bahwa siapa yang akan bertanggung jawab, atas tindakan yang di ambil pada pasien karena belum tentu pasien datang dengan keluarga mereka.
@TS; kalau mau ngangkat tema yg terkait bencana, coba deh mari kita diskusikan, mengenai kondisi sosial dan karakter masing2 daerah yang di tinjau dengan letak geologis dan geografis dalam hal penangan bencana.<< di tinjau dari analisis antropologi dan sosiologi masyarakat2 daerah rawan bencana. |
sumbangin dong kebutuhan apliaksi perkantoran anda di sini |
11th October 2018, 15:22 |
#6
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
11th October 2018, 15:37 |
#7
|
|
Moderators
|
Quote:
Saya tidak menyangkal jumlahnya, Pak.. hanya (menurut saya) dari segi situasi bencana alam yang chaotic maka proses evakuasi dan identifikasi jenazah korban bencana alam biasanya memakan waktu yang membuat organ vital menjadi tidak dapat didonorkan lagi. How long are organs viable for transplant after death? Organ and Tissue Donation after Cardiac Death. Typically when a person suffers a cardiac death, the heart stops beating. The vital organs quickly become unusable for transplantation. But their tissues such as bone, skin, heart valves and corneas can be donated within the first 24 hours of death. |
|
Last edited by freya.; 11th October 2018 at 15:39.. |
11th October 2018, 20:32 |
#9
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Belajar dari Tsunami Aceh 2 tahun sebelumnya, program mitigasi bencana tsunami di pantai pangandaran sudah dipersiapkan. Dari mulai mempersiapkan titik evakuasi, memindahkan pasar (namanya "pasar seni") jadi lebih menjauhi bibir pantai, kanal-kanal buangan dan tanggul pemecah ombak, memindahkan puskesmas dan RSUD dsb. Latihan evakuasi, sampe edukasi ke sekolah-sekolah. Tapi ketika bencana itu beneran datang...ya...gimana lagi, tsunaminya datang tanpa ada tanda gempa besar seperti yang terjadi di Aceh dan sekarang di Palu. Evakuasi tidak maksimal, jumlah korban besar walau masyarakatnya sudah teredukasi. |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer