HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
Polisi Sebut Chandrika Chika 1 Tahun Gunakan Narkoba
-
Senin, 2024/04/24 14:23 WIB
Parto Patrio Dilarikan ke RS Pakai Ambulans, Sakit Apa?
-
Senin, 2024/04/24 11:09 WIB
6 Fakta Penangkapan Chandrika Chika Pakai Narkoba Bareng 5 Orang Teman
-
Jumat, 2024/04/22 15:00 WIB
Unggahan Natasha Rizki di Hari Anniversary Pernikahan dengan Desta Jadi Sorotan
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
|
Thread Tools |
4th January 2008, 00:28 |
#21
|
Addict Member
|
|
Damai Pangkal Kaya |
4th January 2008, 00:36 |
#22
|
Addict Member
|
Kristina
Memayungi Pahlawan Devisa Negara
Senyum Kristina mengembang lebar. Dia salah satu calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang siap mengadu nasib di luar negeri. Kebetulan, dia adalah sosok yang pernah mengecap manisnya bekerja di luar negeri. ''Saya siap ke luar negeri lagi,'' kata Kristina di Medan pekan silam. Keberangkatannya disaksikan Ketua Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat. Kristina berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan menjadi asuhan BNP2TKI. Berbekal pengalaman dua tahun bekerja di Hongkong dan Malaysia, Kristina terlihat paling menonjol di antara calon TKI lainnya. Bahasa Inggrisnya cukup lancar. Sementara yang lain terlihat polos dan minim pengalaman. Namun, mereka menyimpan semangat untuk sukses di negara orang. Jumhur mengatakan BNP2TKI berusaha melindungi calon TKI yang akan bekerja di luar negeri termasuk penempatannya. Kehadiran lembaga itu antara lain untuk menutup kekurangan dari lemahnya pelayanan dan perlindungan pemerintah terhadap TKI. Lembaga ini bertanggung jawab langsung pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Jumhur, dibanding devisa yang disumbangkan kepada negara, perlindungan yang diberikan kepada tenaga kerja itu amat minim. Bank Indonesia (BI) mencatat, keberadaan TKI di luar negeri mengambil peran penting secara makro ekonomi. Untuk tahun 2006 misalnya, devisa (remittance) yang dihasilkan mencapai 6,5 miliar dolar AS. Jumlah tersebut bahkan bisa membengkak hingga 10 miliar dolar AS jika ditambah TKI ilegal. Di Sumatra Utara, TKI juga bereran penting menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD). Menurut Gubernur Sumut, Rudolf Pardede, dalam kurun tiga tahun terkahir dana remittance yang diperoleh Provinsi Sumut dari warganya yang bekerja di luar negeri mencapai Rp 16 miliar. Jumlah tersebut diperoleh dari 56.149 TKI yang kini bekerja di berbagai negara. ''Sangat signifikan dalam hal penyerapan tenaga kerja,'' kata Pardede. BNP2TKI mencatat, selama tahun 2006, sumbangan devisa nasional sebesar 6,5 miliar dolar AS tersebut diperoleh dari setidaknya 686 ribu TKI di luar negeri. Dan lantaran investasi yang belum optimal menyentuh sektor riil, lapangan kerja hanya bisa menyerap 1,4 juta dari 2,5 juta angkatan kerja baru tiap tahunnya. ''Sisanya harusnya bisa terserap menjadi calon TKI,'' tambah Jumhur. Namun yang mejadi masalah, lanjut Jumhur, sosialisasi informasi TKI di Indonesia masih sangat minim. Sehingga kesan di masyarakat selama ini, bekerja di luar negeri malah justru akan merendahkan martabat, bukan sebaliknya untuk meningkatkan harkat dan ekonomi. Citra sering bermasalahnya TKI di luar negeri, tegas Jumhur, disebabkan tidak mumpuninya pola perekrutan hingga penempatan TKI. Kondisi tersebut, kata Jumhur, sangat berbeda dengan yang terjadi di Filipina. Di Filipina, terang Jumhur, semua orang bercita-cita bekerja di luar negeri. Informasinya yang terbuka, pola perekrutan dan penempatan tenaga kerja yang baik di Filipina, meminimalisasi masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Di Filipina, 10 persen dari 80 juta penduduk bekerja di luar negeri. Jumlah perusahaan pengerah tenaga kerja swasta (PPTKS) di Filipina pun terbilang banyak, mencapai 1.245 PPTKS. ''Bandingkan dengan kita yang hanya memiliki 430 PPTKS, sehingga banyak banyak calon TKI yang masih menggunakan jasa calo," kata Jumhur. Pada tahun pertama berdirinya, BNP2TKI berencana menggelar bursa kerja luar negeri di tingkat kecamatan. Perluasan jangkauan perekrutan TKI hingga ke tingkat kecamatan, bertujuan untuk meminimalisasi praktik percaloan TKI. Informasi bursa kerja luar negeri yang hanya terbatas di kota-kota besar saja mengakibatkan penduduk pelosok memilih menggunakan jasa calo untuk bekerja di luar negeri. Sebagai informasi, 686 ribu TKI saat ini baru berasal dari 30 hingga 40 kabupaten dan kota di nusantara. Padahal, Indonesia setidaknya memiliki 480 daerah kabupaten dan kota. Dengan pola perekrutan, penempatan, dan perlindungan tenaga kerja yang baik, bukan tidak mungkin pemasukan devisa dari TKI bisa mengalahkan sektor minyak dan gas di masa yang akan datang. Fakta Angka 6,5 Miliar Dolar AS Devisa dari 686 ribu Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.(Republika). __________________ |
Damai Pangkal Kaya |
4th January 2008, 06:31 |
#25
|
|
Mania Member
|
Quote:
halah emak ini, oknum bandara biar ganteng juga penjahat mak. mendingan juga TKI, orang jujur, ulet, pekerja keras, baik hati dan tidak sombong lho mak |
|
유벤투스 만세!!
|
4th January 2008, 21:50 |
#26
|
Mania Member
|
ikutan ya mak...
ane msh tetanggaan ama emak, ane dari qatar. mak, klo ada waktu luang maen duonk ke qatar, buka short treatment secara WNI yg di qatar banyak yg lesu tuh.... |
4th January 2008, 22:29 |
#27
|
|
Addict Member
|
Quote:
Jauh dari bini sihhh yahhhNAsib2..... Bro itu tadi kalau buka di Qatar takut ngak laku,,,,, Katanya bukannya orang arab sudah ...... Disini juga emak kedinginan kemarin suhunya dahhh mendekati nollll |
|
Damai Pangkal Kaya |
4th January 2008, 22:39 |
#28
|
Mania Member
|
justru itu mak, krn org arabnya super "......" jadinya perlu "upgrade" gtu
iya neh....disini jg dinginnya ruarrrrrrrrrrr biazzzaaaaaaaaaaa...buat nambah "kelesuan" menjadi-jadi...... |
5th January 2008, 16:36 |
#30
|
|
Mania Member
|
Quote:
yang ente pake BNI biasa atau BNI TKI bro? |
|
유벤투스 만세!!
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer