HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
-
Sabtu, 2024/03/25 12:45 WIB
AHY Merasa Beruntung Tinggalkan Koalisi Anies, Tak Jadi Hancur Lebur
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
|
Thread Tools |
4th April 2014, 15:08 |
#12
|
Addict Member
|
kira2 pengalaman saya termasuk keluhan gak ya?
ceritanya tante saya ngirimin paket ke ibu saya, trus beberapa minggu kemudian datanglah paket itu bersama kurirnya. kurirnya rada gak percaya gitu, karena yang nyambut tuh paket saya bukan ibu saya. jadi selagi ttd terima jadi kwitansi, kamera hp kurir dihadepin ke muka saya, selesai kasih kwitansi kameranya pas ke muka saya trus saya difoto. pa paan ini? masak sampe segitu takut ketilep barangnya, saya difoto juga. jangan gila donk jne. kalo takut barangnya ilang, manajemen loh yang diurus. |
20th May 2014, 17:10 |
#13
|
Registered Member
|
Layanan pengiriman JNE yang lamban dan tidak jelas
Saya mengirimkan berkas dokumen via jasa JNE tgl. 7 mei 2014 dari agen JNE di BSD - Tangerang dengan tujuan pengiriman ke Mampang - Jaksel. Di sebutkan secara verbal oleh agen JNE BSD bahwa paket akan diterima dalam 3-4 hari kedepan. 1 minggu kemudian saya coba tracking paket saya via website JNE, tetapi statusnya masih ON PROCESS. Karena penasaran saya coba telpon JNE tangerang, kebetulan customer care nya ceweq dan dia menjawab bahwa status paket masih berada di lebak bulus, dan ditunggu saja pengiriman ke si penerima. Hari ini tgl. 20 mei 2014, saya penasaran karena tidak ada kabar berita dari sipenerima paket, saya coba tracking kembali di website JNE, tetapi saya KAGET!!! karena statusnya masih sama dengan minggu lalu yaitu " ON PROCESS". Langsung saya coba telpon bagian customer care JNE pusat dan berbicara dengan customer care officer Bp. Agus, setelah beliau meminta no resi pengiriman, ternyata memang benar status paket masih berada di JNE lebak bulus. Lalu saya coba tanyakan kepada Bp. AGus kenapa sampai selama ini tertahan di JNE lebak bulus, apakah karena alamat kurang jelas atau ada faktor lain. Setelah di cek alamat penerimanya ternyata sudha lengkap dan tidak ada masalah, sehingga beliau membuat pelaporan dengan no pelaporan 998625. Karena merasa penjelasan dari pihak customer care gak memuaskan, saya coba tanyakan kepada Pak AGus no tlp JNE lebak bulus yang bisa dihubungi disana, dia memberikan no tlp. 021-60242114. Kemudian saya coba menghubungi no tsb dengan harapan saya dapat penjelasan lebih detail. Tetapi ternyata no tlp tsb tidak bisa dihubungi bahkan setalh lebih dari 10 kali saya coba tlp tetap statusnya tidak bisa dihubungi. Lalu saya coab tlp ke customer care lagi dan berbica dengan officer yg lain yaitu Pak Yadi. Dia kembali meminta no resi pengiriman JNE saya dan saya berikan, setelah di cek ternyata sudah ditulis laporannya untuk di follow up ke kantor JNE lebak bulus. Saya coba tanyakan kenapa paket saya selama ini baru sampai di JNE lebak bulus, pihak customer care tidak bisa menjawab lagi hanya memberikan solusi menunggu saja untuk proses investigasi selama maks. 7 hari kerja dan nanti pihak JNE akan kembali menghubungi saya. Tetapi saya coba bertanya, jika setelah 7 hari kedepan saya tidak mendapatkan tlp dari JNE dan kalaupun saya yang berinisiatif untuk telpon JNE (7 hari kedepan) tetapi pihak JNE tetap tidak bisa memberikan penjelasan apa2 selain status yg masih sama, saya minta eskalasi ke pihak JNE mana? kalau perlu manager operasional pusat saya bisa hubungi. tetapi dengan berbagai macam alasan dia bilang saya tidak bisa langsung menghubungi pihak manager operasional dengan alasan no hp dan namanya tidak ada. ANEH bukan????
Yang saya sesalkan, perusahan jasa pengiriman sekelas JNE yang dengan slogan "express across nation" masih belum memiliki sistem yang baik dalam menangani kasus keterlambatan pengiriman, tidak bisa bertindak cepat walaupun customer sudah berkali-kali melakukan follow up via tlp. lamban menangani masalah yang ada, dan ketidak aktifan no tlp perwakilan JNE ditempat tertentu (khususnya di JNE lebak bulus) sesuai dengan referensi no tlp dari customer care. Mohon kiranya pihak JNE bisa bertindak lebih cepat, sigap, arif dan tanggap dalam mengatasi masalah yang serupa dengan saya. jangan hanya mengandalkan pihak customer care dan hanya mencoba untuk menuliskan laporan untuk di follow up tetapi kenyataannya tidak dilakukan dan tidak ada info update kepada si pengirim. Mungkin untuk kedepannya saya masih pikir2 lagi jika ingin mengirimkan paket via JNE, disarankan untuk tidak mengirimkan paket2 yang berharga via JNE, walaupund engan embel2 ONS "One Night Service". Dengan biaya yang mahal tetapi belum tentu tiba ditujuan, lebih repot lagi nyusahin si pengirim... Mudah2an komentar saya ini bisa di simak oleh semua pihak khususnya pihak JNE, saya dengan tangan terbuka menerima setiap komental untuk postingan saya. Terima kasih melky.ulyreke@gmail.com |
17th June 2014, 10:46 |
#14
|
Registered Member
|
JNE menyepelekan barang yang dikirim customer dan lamban
Tanggal 13 Juni 2014, saya membeli barang dari satu online shop (masih sesama jakarta) dengan tujuan barang akan sampai pada 16 Juni 2014 dan dapat saya gunakan untuk sebuah acara penting di tanggal 17 Juni 2014.
Resi asli sudah diberikan kepada saya dari penjual pada tanggal 13 Juni 2014 dan di resi tertulis 13 Juni 2014. Sampai 16 Juni 2014 saya follow up melalui JNE, tetapi baru jam 7 malam dinyatakan oleh JNE bahwa barang saya baru dikirim 16 Juni 2014 jam 7 malam! Saya diminta untuk mengirimkan foto resi melalui email. Setelah saya kirimkan JNE malah meminta scan copy, padahal foto yang saya kirimkan sangat jelas. Hingga detik ini disebutkan oleh customer care officer JNE dengan nama Remi Puji Lestari dan Adis Prianto bahwa paket saya belum masuk di Jakarta dan mereka tidak bisa menjelaskan kenapa bisa ada perbedaan input. Malahan, Adis Prianto menyebutkan bahwa bisa saja penjual membuat resi tanggal 13 Juni 2014 padahal baru dikirimkan 16 Juni 2014. Baru sekali ini saya mendengar JNE menjelekkan pihak yang mengirimkan barang, bukannya malah membantu customer yang dirugikan. Sangat mengecewakan dan tidak bisa dipercaya. |
30th June 2014, 21:00 |
#15
|
Registered Member
|
barang kiriman yang dicuri pegawai jne
saya selaku penerima barang kiriman yang sangat kecewa dg pelayanan JNE , karena barang tsb hilang dicuri pegawai jne , kenapa maling kok kerja di jne , masalah ini harus diselesaikan dgn hukum dan hukum itu harus ada diaplikasikan pada pegawainya ! JNE kau banyak malingnya !
|
17th July 2014, 06:12 |
#17
|
Registered Member
|
Sorry agak males nulis lg jd ane copy paste email yg ane tulis aja ke jne nya ya :
Salam, saya mau mengeluhkan sikap petugas agen JNE gandaria city yang tidak profesional. Saya mengirimkan barang pada tanggal 11 Juli 2014 dengan nomor resi CGKUE00111716114 (bukti resi terlampir). Memang barang yang saya kirimkan adalah satu toples selai coklat Ovomaltine (barang pecah belah) dan tidak saya packing kayu, hanya dengan plastik bubble saja dan saya sudah menandatangani resi. Sebelumnya saya sudah pernah mengirimkan barang yang sama ke Palembang namun barang sampai dengan selamat (tidak pecah). Kali ini barang pecah dan ketika saya menerima barang itu kembali dari penerima paket, ternyata tidak ada stiker tanda barang pecah belah (fragile) dan tanda isi barang adalah makanan. Saya sudah pernah mengirimkan barang yang sama dengan packing yang sama di JNE Blok M Square, Plaza Indonesia, dan Thamrin City, tetapi pelayanan petugas JNE disana ramah dan tidak judes serta tidak komplain dengan packing saya. Ini sudah 2 kali saya mengirimkan barang melalui JNE Gandaria City tapi 2 kali itu juga saya mendapat sikap yang tidak ramah dari satu-satunya pegawai wanita disana. Saya lupa menanyakan namanya tetapi saya yakin dia hanya pegawai wanita satu-satunya. Saat mengirim ke Palembang, dia menolak, namun saya memaksa dan akhirnya menandatangani resi dengan tulisan No packing kayu Tg.jwb. sesuai ssp. Kemudian oleh petugas pria langsung diberi stiker fragile dan makanan saat itu juga dan barang sampai dengan selamat. Dan akhirnya saya percaya kalau JNE memang benar-benar menjaga barang saya sampai selamat sampai tujuan. Untuk kedua kalinya yaitu Jumat kemarin tgl 11 Juli 2014 saya mengirimkan barang lagi dan bertemu dengan pegawai wanita yang sama dan langsung ditolak. Saya beritahu dia kalau barang yang kemarin ke Palembang sampai dengan selamat dan juga kiriman-kiriman lainnya. Dia meminta jangan polos dengan plastik bubble saja dan saya membeli amplop coklat di JNE dan memasukkan barang tersebut ke dalam amplop. Lalu saya menandatangi resi dan saya mengingatkan untuk dipasang stiker fragile dan makanan. Pegawai JNE mengatakan iya. Namun hari Senin tanggal 14 Juli saya dikirimkan foto melalui BBM penerima paket bahwa paket tersebut pecah. Saat saya bertemu penerima dan melihat paketnya ternyata tidak ada stiker. Sangat disayangkan sekali sampai tidak ada stiker tersebut. Walaupun pernah dikatakan oleh pegawai JNE yang sama kalau tetap saja barang akan dibanting atau dilempar meskipun ada stiker, namun setidaknya pegawai penerima atau pengantar akan melihat stiker tersebut yang mencolok dibanding melihat tulisan di resi yang kecil-kecil itu. Selasa tanggal 15 Juli sekitar jam 15.00 saya mendatangi JNE Gandaria City, bukan untuk menuntut, tetapi untuk meminta penjelasan mengapa tidak ada stiker.* Pegawai JNE (P) : Ya knapa mba? Saya (S) : Saya mau tanya kok kiriman saya kemarin tidak diberi stiker Fragile ya? jadinya pecah P : kan saya sudah bilang kalau JNE tidak bertanggung jawab bila pecah S : saya mengerti dan saya sudah tanda tangan, tapi kenapa tidak ada stikernya? walaupun ibu bilang kalau ada stiker pun barang akan tetap dilempar atau dibanting, setidaknya jika ada stiker orang akan melihat kalau barang itu fragile P : ya saya pokoknya sudah bilang tidak bisa mengirim barang pecah belah tanpa packing kayu tapi mbak maksa, jadi yasudah S : iya saya mengerti, tapi kenapa tidak ada stikernya? P : ya lupa kali? terus sekarang maunya apa? S : ya saya cuma mau mengingatkan, kalaupun saya sudah tanda tangan tetap saja stiker itu harusnya dipasang, saya sudah mengingatkan ibu waktu itu untuk memasang stikernya dan ibu bilang iya. ibu harus aware juga loh. P : ya sudah diingatkan, tapi saya juga sudah mengingatkan mbak kalau barang pecah JNE tidak tanggung jawab S : saya tahu dan saya tidak menuntut, hanya saja saya mau mengingatkan barang pecah belah tetap harus diberi stiker, dan saya sudah mengingatkan ibu, waktu saya kirim ke palembang, mas itu langsung menempelkan stiker dan barangnya selamat loh. P : *no comment deh S : saya *cuma mau JNE lebih aware, saya percaya dengan JNE. Di JNE lain tidak ribet seperti di sini. P : silakan ke JNE lain kalau begitu S : memang saya tidak akan pernah mengirimkan barang di JNE sini lagi kok. saya hanya mau mengingatkan. Ini ibu lupa atau gimana? P : ya lupa kali? barang kan banyak, stiker banyak kok disini S : kalau banyak kenapa ga ditempel? lupa atau sengaja? supaya barang saya bisa dibanting-banting? P : ya sengaja kali? S : oh sengaja itu berarti* (dan saya pergi dari JNE dengan pegawai itu masih ngedumel) Sangat disayangkan sekali sikap pegawai wanita, satu-satunya, yang harusnya bisa lebih ramah saat melayani customer, lebih profesional dalam bekerja dan menjaga tutur katanya saat menghadapi keluhan customer. Bayangkan jika seorang dokter lalai dalam memberi obat, ketika pasien mengeluh dan dokter tersebut bilang lupa dengan alasan pasiennya kebanyakan. Saya sama seperti pasien itu. Sebenernya jika waktu itu pegawai tersebut meminta maaf dan mengatakan bahwa dia lupa dengan baik-baik, saya rasa saya tidak perlu menuliskan email ini. Salam,* Intan Toekan |
9th October 2014, 01:55 |
#18
|
Registered Member
|
Makin kesini makin kecewa lah sama JNE.
dulu awal-awalnya jadi anak kosan barang-barang dari rumah sampai dengan cepat, box makanan pun masih mulus. Sempet dapet telpon jam 10 malem, ternyata nganter paket. keren tuh kan. Pernah telat ngirimnya karena waktu itu sempet kepotong hari libur jadi dimaklumi. Pengiriman sebelumnya, box di dalam kardus hancur. Padahal udah ada tulisannya 'Makanan' dan 'Jangan Dibanting'. Tapi it's okay lah, orang rumah udah mengemasnya dengan sedemikian rupa jadi makanan tidak tumpah/tercecer dan masih dalam plastik.Udah gitu nyampenya tengah malem lagi dan itu pun melalui penjaga kos tanpa menghubungi Saya terlebih dahulu. Kecewa bangetnya yang sekarang nih, paket harusnya sampai tanggal 07 Oktober 2014, tapi sampai hari ini belum sampai. Padahal isinya makanan. Kalau busuk gimana? Udah bayar mahal-mahal. Ya kalau emang nggak bisa nganter tinggal kirim SMS, toh nomor penerima kan sudah tercantum. Gak terima kalo makananku busuk. |
10th October 2014, 16:59 |
#19
|
Registered Member
|
JNE tidak punya tanggung jawab
Saya kebetulan kerja diperusahaan swasta tau sendiri semuanya maunya cepat akhirnya kirim dokumen tagihan melalui JNE memang si yang regullar juma Rp. 8.000 tapi setidaknya berharap bisa terkirim paling lambat 3 hari tapi teryata sampai seminggu pengiriman tgl 6 Oct sampai tgl 10 belum di terima juga oleh customer padahal hanya dari kawasan industri Jababeka ke kawasan industri BIIE masih satu wilayah yaitu cikarang-bekasi. Padahal customer kami sudah marah dan akan Delay pembayaran karena keterlambatan itu.
Begitu dikomplaind waduh.......kurang ajar banget .... yang namanya bapak OGI wilayah bekasi kantor kranji Dia menjelaskan bahwa sudah dikirim tgl 7 jam 00:00 keperusahaan yang dituju tapi jam 00:00 memang siapa yang mau terima ?? pasti ditolak oleh scurity tapi konyolnya setelah kami tanya kenapa engak dikirim lagi hari berikutnya dia bilang dikirim lagi dijam yang sama itu kan berarti dia melakukan hal yang bodoh kedua kalinya. pokoknya saya sampai kesal luar biasa betul2 tidak ada tanggung jawabnya pihak JNE saya menyarankan kepada pembaca semua jangan mengirim lagi dengan JNE luar biasa tidak bertangung jawab. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer