HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
18th January 2021, 18:53 |
#1
|
Mania Member
|
25 Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Positif Corona
Ketua Tim Uji Klinis COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil mengungkapkan ada 25 relawan uji klinis vaksin sinovac yang terkonfirmasi COVID-19. Relawan positif Corona itu terdiri dari 18 penerima plasebo dan tujuh orang yang telah mendapatkan dua kali vaksinasi. "Untuk uji klinis kemarin itu kan ada yang dapat vaksin, ada yang dapat plasebo. Nanti dilihat berapa yang sakit dapat vaksin, berapa yang sakit dapat plasebo. Dari hasil kemarin yang dapat vaksin yang sakit (terpapar COVID-19) tujuh, yang dapat plasebo 18 (relawan)," kata Kusnandi dilansir detikcom, Senin (18/1/2021). Menurut Kusnandi, penerima vaksin itu tertular saat berkegiatan di luar. Rata-rata bagi yang terpapar tapi telah menerima vaksin, gejala COVID-19 yang dialaminya masuk dalam kategori ringan. "Karena kan yang ikut uji klinis banyak yang kemana-mana, dan boleh kemana-mana. Kita tetap kontrol dan dia kalau ada gejala di-swab sama kita. Tapi sebagian besar itu bergejala ringan dan enggak dirawat," tutur Kusnandi. "Nah yang plasebo ada yang dirawat. Orang yang diuji klinis itu boleh kemana-mana, enggak ada yang dilarang sehingga dia mempunyai kesempatan dapat penyakit sama dengan normal," dia menambahkan. Terpaparnya 25 relawan dari 1.620 relawan yang ikut dalam proses uji klinis, kata Kusnandi, memengaruhi besaran efikasi vaksin COVID-19 dari sinovac tersebut. Sebelumnya, BPOM RI mengumumkan efikasi dari vaksin tersebut berada di kisaran 65 persen. "Nanti dilihat berapa yang sakit dapat vaksin berapa yang sakit dapat plasebo. Dari hasil yang kemarin yang dapat vaksin yang sakit 7, yang dapat plasebo 18. Kan yang diuji klinis ada 1.620 relawan, artinya 8.810 per tiap-tiap kelompok jadi yang dapat vaksin itu 7/810 berapa persen, 18/810 berapa persen. Nanti dilihat perbandingannya berapa jadi hasil itu berapa dikali 100 persen hasilnya segitu (65 persen)," tutur Kusnandi. Ia menegaskan kembali bahwa orang yang telah mendapatkan vaksinasi masih bisa tertular, meski potensi tersebut bisa diminimalisasi oleh vaksin. "Vaksin itu supaya tubuh kebal terhadap penyakit, tapi ada beberapa orang yang mempunyai gangguan (tidak terbentuk) kekebalan, contohnya orang yang makan obat-obatan tertentu atau terkena penyakit misal leukimia, jadi kemungkinan tetap tertular," ucap Kusnandi. Penjelasan Lengkap Mengapa 25 Relawan Uji Vaksin Bisa Positif COVID-19 Menurut Kusnadi soal adanya relawan yang positif adalah hal lumrah dalam penelitian sehingga keluarlah angka efikasinya. "Ya itulah gunanya penelitian ada berapa yang sakit supaya kita bisa tahu berapa efikasi (kemanjuran) dari vaksin tersebut. Kan kita meneliti supaya tahu, manjur tidak vaksin saya. Jadi memang orang yang divaksin sama yang dapat plasebo itu disuruh kemana-mana supaya dia punya kesempatan bertemu orang-orang yang tertular covid, badannya kebal atau tidak," kata Kusnandi. BPOM RI pun telah mengumumkan pekan lalu tingkat efikasi atau kemanjuran dari vaksin ini membentuk antibodi di kisaran 65%. Angka tersebut masih berada di atas batas aman yang ditetapkan WHO yakni 50%. Kusnandi mengatakan, 25 relawan yang terpapar COVID-19 pun masuk ke dalam perhitungan efikasi. "Nanti dibandingkan yang dapat vaksin berapa, yang sakit plasebo berapa, yang sakit kemudian dihitung efikasi ketemulah 65 persen. "Turki kan 90 persen ke atas kalau umpamanya Brasil tadinya 75 tapi sekarang turun jadi 50 persen. Dia tinggal mengubah kriteria inklusinya aja tergantung kita menghitungnya jadi bisa berubah-ubah," tambahnya menjelaskan. Ia menegaskan kembali bahwa vaksin berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, walau demikian dalam beberapa kasus tertentu ada yang memiliki gangguan sehingga antibodi dari vaksin tak bisa dibentuk secara optimal. Sehingga protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan, mengingat masih ada potensi tertular. "Contohnya orang yang makan obat-obatan tertentu atau terkena penyakit misal leukimia jadi kemungkinan tetap tertular," katanya. Kusnadi menyatakan untuk memerangi virus COVID-19 tidak bisa hanya mengandalkan vaksin, namun tetap harus mengikuti protokol kesehatan. "Semuanya harus ikut protokol kesehatan vaksin aja kurang. Orang sudah divaksin tapi enggak ikut protokol kesehatan dia bisa menularkan penyakit ke orang lain, karena kumannya itu kan ada di baju, di leher. Sehingga setiap orang harus menjaga diri supaya tidak menularkan," ujar Kusnandi. |
19th January 2021, 08:43 |
#5
|
Mania Member
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer