sementara itu di lain tempat, masih terjadi perseteruan antara radhit, enchok dan giska
Radhit : Ade, plis dengarkan abang dulu
Enchok : sudahlah bang, sudah berkali kali ade jelaskan, kalo ade ini tidak suka sama abang, tolong ngertiin ade dong bang (jelas enchok sambil terisak2)
Radhit : Ade, abang sayang banget sama kamu, apakah pengorbanan abang selama ini masih kurang, apa ade tidak bisa memberi kesempatan untuk abang (pinta radhit memelas)
Enchok : bang radhit, cinta itu tidak bisa di paksa, walaupun abang sudah berkorban banyak untuk mendapatkan cinta ade, tapi bang bener ade ga ada rasa apa2 terhadap abang, jadi tolong dong bang, jangan ganggu ade lagi, ade sangat berterima kasih kepada abang atas pengorbanan abang untuk ade (masih dengan nada yang di iringi isakan tangis)
radhit menghela napas dengan panjang sambil menatap ke wajah enchok, ingin rasanya dia memeluk enchok untuk meluapkan perasaan cinta di hati yang begitu besar kepada enchok,
dan sementara itu dari kejauhan agiska hanya bisa memandangi mereka berdua sambil sesenggukan menangis, da tidak percaya terhadap semua ini, ia berpikir kenapa mas radhit memilih enchok dari pada dirinya, kenapa ia begitu cinta mati kepada enchok. agiska tidak habis pikir dengan mas radhit, begitu mudah nya kah orang berpaling hanya karena cinta
Agiska : oh mas radhit, kenapa mas radhit bisa salah jalan mencintai enchok yang jelas2 cowok, sudah gitu enchok tuh orangnya songong dan belagu tapi ya ganteng juga, tapi kenapa mas radhit musti jatuh cinta sama cowok, apa kelebihan enchok sehingga mas radhit cinta banget sama enchok, hhh giska harus cari tau, pokoknya giska harus memperjuangkan cinta ini dan membuat mas radhit kembali ke jalan yang benar, iya betull, agiska harus berjuang sampai mas radhit benar kembali sebagai kodartnya cowok sejati, oke giska harus tegar dan semangat (pikir giska sambil mengelap air matanya di pipi dan dia pun berlalu dari tempat itu dan meninggalkan radhit dan enchok yang masih belum beranjak dari tempatnya)
sementara itu di lain tempat, masih terjadi perseteruan antara radhit, enchok dan giska
Radhit : Ade, plis dengarkan abang dulu
Enchok : sudahlah bang, sudah berkali kali ade jelaskan, kalo ade ini tidak suka sama abang, tolong ngertiin ade dong bang (jelas enchok sambil terisak2)
Radhit : Ade, abang sayang banget sama kamu, apakah pengorbanan abang selama ini masih kurang, apa ade tidak bisa memberi kesempatan untuk abang (pinta radhit memelas)
Enchok : bang radhit, cinta itu tidak bisa di paksa, walaupun abang sudah berkorban banyak untuk mendapatkan cinta ade, tapi bang bener ade ga ada rasa apa2 terhadap abang, jadi tolong dong bang, jangan ganggu ade lagi, ade sangat berterima kasih kepada abang atas pengorbanan abang untuk ade (masih dengan nada yang di iringi isakan tangis)
radhit menghela napas dengan panjang sambil menatap ke wajah enchok, ingin rasanya dia memeluk enchok untuk meluapkan perasaan cinta di hati yang begitu besar kepada enchok,
dan sementara itu dari kejauhan agiska hanya bisa memandangi mereka berdua sambil sesenggukan menangis, da tidak percaya terhadap semua ini, ia berpikir kenapa mas radhit memilih enchok dari pada dirinya, kenapa ia begitu cinta mati kepada enchok. agiska tidak habis pikir dengan mas radhit, begitu mudah nya kah orang berpaling hanya karena cinta
Agiska : oh mas radhit, kenapa mas radhit bisa salah jalan mencintai enchok yang jelas2 cowok, sudah gitu enchok tuh orangnya songong dan belagu tapi ya ganteng juga, tapi kenapa mas radhit musti jatuh cinta sama cowok, apa kelebihan enchok sehingga mas radhit cinta banget sama enchok, hhh giska harus cari tau, pokoknya giska harus memperjuangkan cinta ini dan membuat mas radhit kembali ke jalan yang benar, iya betull, agiska harus berjuang sampai mas radhit benar kembali sebagai kodartnya cowok sejati, oke giska harus tegar dan semangat (pikir giska sambil mengelap air matanya di pipi dan dia pun berlalu dari tempat itu dan meninggalkan radhit dan enchok yang masih belum beranjak dari tempatnya)
bersambung
Buahahahahhahahah Kasian Giska
Giska pasti sangat terpukul dengan kenyataan ini ya pisang
sementara itu di lain tempat, masih terjadi perseteruan antara radhit, enchok dan giska
Radhit : Ade, plis dengarkan abang dulu
Enchok : sudahlah bang, sudah berkali kali ade jelaskan, kalo ade ini tidak suka sama abang, tolong ngertiin ade dong bang (jelas enchok sambil terisak2)
Radhit : Ade, abang sayang banget sama kamu, apakah pengorbanan abang selama ini masih kurang, apa ade tidak bisa memberi kesempatan untuk abang (pinta radhit memelas)
Enchok : bang radhit, cinta itu tidak bisa di paksa, walaupun abang sudah berkorban banyak untuk mendapatkan cinta ade, tapi bang bener ade ga ada rasa apa2 terhadap abang, jadi tolong dong bang, jangan ganggu ade lagi, ade sangat berterima kasih kepada abang atas pengorbanan abang untuk ade (masih dengan nada yang di iringi isakan tangis)
radhit menghela napas dengan panjang sambil menatap ke wajah enchok, ingin rasanya dia memeluk enchok untuk meluapkan perasaan cinta di hati yang begitu besar kepada enchok,
dan sementara itu dari kejauhan agiska hanya bisa memandangi mereka berdua sambil sesenggukan menangis, da tidak percaya terhadap semua ini, ia berpikir kenapa mas radhit memilih enchok dari pada dirinya, kenapa ia begitu cinta mati kepada enchok. agiska tidak habis pikir dengan mas radhit, begitu mudah nya kah orang berpaling hanya karena cinta
Agiska : oh mas radhit, kenapa mas radhit bisa salah jalan mencintai enchok yang jelas2 cowok, sudah gitu enchok tuh orangnya songong dan belagu tapi ya ganteng juga, tapi kenapa mas radhit musti jatuh cinta sama cowok, apa kelebihan enchok sehingga mas radhit cinta banget sama enchok, hhh giska harus cari tau, pokoknya giska harus memperjuangkan cinta ini dan membuat mas radhit kembali ke jalan yang benar, iya betull, agiska harus berjuang sampai mas radhit benar kembali sebagai kodartnya cowok sejati, oke giska harus tegar dan semangat (pikir giska sambil mengelap air matanya di pipi dan dia pun berlalu dari tempat itu dan meninggalkan radhit dan enchok yang masih belum beranjak dari tempatnya)
sementara itu di lain tempat, masih terjadi perseteruan antara radhit, enchok dan giska
Radhit : Ade, plis dengarkan abang dulu
Enchok : sudahlah bang, sudah berkali kali ade jelaskan, kalo ade ini tidak suka sama abang, tolong ngertiin ade dong bang (jelas enchok sambil terisak2)
Radhit : Ade, abang sayang banget sama kamu, apakah pengorbanan abang selama ini masih kurang, apa ade tidak bisa memberi kesempatan untuk abang (pinta radhit memelas)
Enchok : bang radhit, cinta itu tidak bisa di paksa, walaupun abang sudah berkorban banyak untuk mendapatkan cinta ade, tapi bang bener ade ga ada rasa apa2 terhadap abang, jadi tolong dong bang, jangan ganggu ade lagi, ade sangat berterima kasih kepada abang atas pengorbanan abang untuk ade (masih dengan nada yang di iringi isakan tangis)
radhit menghela napas dengan panjang sambil menatap ke wajah enchok, ingin rasanya dia memeluk enchok untuk meluapkan perasaan cinta di hati yang begitu besar kepada enchok,
dan sementara itu dari kejauhan agiska hanya bisa memandangi mereka berdua sambil sesenggukan menangis, da tidak percaya terhadap semua ini, ia berpikir kenapa mas radhit memilih enchok dari pada dirinya, kenapa ia begitu cinta mati kepada enchok. agiska tidak habis pikir dengan mas radhit, begitu mudah nya kah orang berpaling hanya karena cinta
Agiska : oh mas radhit, kenapa mas radhit bisa salah jalan mencintai enchok yang jelas2 cowok, sudah gitu enchok tuh orangnya songong dan belagu tapi ya ganteng juga, tapi kenapa mas radhit musti jatuh cinta sama cowok, apa kelebihan enchok sehingga mas radhit cinta banget sama enchok, hhh giska harus cari tau, pokoknya giska harus memperjuangkan cinta ini dan membuat mas radhit kembali ke jalan yang benar, iya betull, agiska harus berjuang sampai mas radhit benar kembali sebagai kodartnya cowok sejati, oke giska harus tegar dan semangat (pikir giska sambil mengelap air matanya di pipi dan dia pun berlalu dari tempat itu dan meninggalkan radhit dan enchok yang masih belum beranjak dari tempatnya)