Permainan tradisional merupakan permainan yang dimainkan oleh sekumpulan anak ataupun remaja dan alat peraga yang mereka gunakan masih tradisional atau belum canggih.
Permainan tersebut, diciptakan oleh anak-anak/remaja dulu pada era-90an. Dimana, permainan itu mereka mainkan dengan sangat senang hati dan tidak ada hal-hal yang negatif didalamnya.
Lalu, apakah kalian hendak mencoba permainan-permainan tradisional tersebut ?
Ya, kalian bisa mencobanya dengan membaca pembahasan macam-macam permainan tradisional dibawah ini.
Macam - Macam Permainan tradisional di Indonesia
1. Permaianan Tradisional Egrang
Egrang merupakan salah satu permainan tradisional yang sering kali Saya mainkan dulu. Menggunakan 2 bilah bambu yang bawahnya diberi pijakan/tumpuan untuk kedua kaki dan tempat kita berdiri, sungguh, permainan ini sangat menyenangkan sekali. Juga, dengan menggunakan egrang ini, kita dapat melangkah dengan jauh ditanah dengan cepat.
Walaupun kelihatannya mudah, sesungguhnya permainan ini agak sulit. Karena, kalian harus menjaga keseimbangan tubuh kalian disaat kedua kaki kalian naik dan mengijak kedua tumpuan bambu ini.
Biasanya, permainan tradisional egrang ini dimainkan saat hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya setiap tanggal 17 Agustus. Namun, ada juga yang menggunakan permaianan erang ini sebagai media perayaan sunatan/khitanan.
2. Permainan Tradisional Petak Umpet atau Jilumpet
Petak umpet dalam bahasa jawa sama dengan Jilumpet, ialah sebuah permainan tradisional yang dimainkan oleh beberapa orang anak.
Dimana, permainan tersebut dimulai dengan melakukan Hompimpa untuk menentukan satu orang yang menjadi penjaga. Kemudian, si penjaga tersebut akan menghadapa ke tembok, pohon atau apasaja sambil memejamkan mata dan menghitung 1-10.
3. Permainan Tradisional Tekongan
permainan ini hampir sama dengan petak umpet. Bedanya, permainan ini menggunakan media bola untuk tempat berjaganya.
Aturan mainnya, beberapa anak melakukan hompimpa dahulu. Lalu, dibuat kesepatakan, yang keluar pertama/terakhir menjadi kiper dan lainnya menendang bola (seperti melakukan Penalti).
Nah, ketika seorang kiper sudah ada, lalu mereka melakukan Penalti. Jika semua teman yang menendang bola itu dapat menge-golkan bola ke gawang, maka si kiper akan menjadi penjaga. Namun, jika ada salah satu yang tidak bisa menge-golkan kegawang, biasanya yang terakhir nendang bola akan giliran menjadi kiper.
4. Permainan Tradisional Lompat Tali
Lompat tali adalah permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak jaman dulu, terutama anak perempuan.
Menggunakan media karet gelang yang disambung-sambung, permainan ini sesungguhnya sangat mengasyikan.
Aturan main lompat tali biasanya, kedua anak akan memegang ujung-ujung tali dan membentangkan tali tersebut. Sedangkan teman lainnya akan berusaha melompati tali itu. Biasanya ada 7 gaya bentangan lompat tali ini (tiap daerah beda-beda).
Jika salah satu anak tidak dapat melompati tali itu, maka ia harus giliran memagang ujung tali tersebut, begitu juga seterusnya.
5. Permainan Tradisional Sudamanda atau Engklek
Permainan ini didaerah Saya disebuh Sudamanda. Engklek, dimulai dengan melakukan Hompimpa untuk menentukan siapa yang akan engklek pertama, kedua dan seterusnya.
Jika sudah, biasanya mereka akan membuat denah engklek yang berbentuk kotak-kotak (lihat gambar diatas). Ketika hendak memulai, mereka harus punya 1 gacuk atau benda untuk dilemparkan ke kotak-kotak itu (tiap daerah beda-beda namanya). Bisa menggunakan batu, pecahan genteng, pecahan keramik, dll.
6. Permainan Tradisional Balap Karung
Kalian tidak asing bukan, dengan salah satu permainan tradisional ini.
Ya, permainan balp karung biasanya dimainkan oleh beberapa anak yang menggunakan karung sebagai media bermainnya.
Mereka akan memasukkan tubuh mereka kedalam karung dan mulai melompat-lompat untuk menjadi yang pertama.
Biasanya, permainan ini dimainkan untuk lomba di hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya setiap tanggal 17 Agustus.
Mereka yang mendapatkan juara 1-3, biasanya akan mendapatkan hadiah seperti buku tulis, pulpen, pensil, dll.
sumber:
https://www.gilailmu.com/2019/03/mac...indonesia.html