Apa yang Dimaksud dengan Gadis-Gadis Bijaksana?
Apa yang Dimaksud dengan Gadis-Gadis Bodoh?
Pada saat ini, Saudara Liu berdiri dan berkata: “Mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan gadis-gadis bijaksana, aku punya pandangan berbeda. Dalam hal gadis-gadis bijaksana menyambut mempelai laki-laki, aku berpikir bahwa tindakan kita berjaga-jaga, berdoa dan mengadakan doa semalam suntuk setiap hari hanyalah tindakan yang dangkal, dan mungkin tidak memenuhi kehendak Tuhan. Gadis-gadis bijaksana sesungguhnya adalah mereka yang mampu mendengar suara Tuhan.” Setiap orang terkejut mendengarnya mengatakan “mendengarkan suara Tuhan.” Jia Nan berkata dengan bingung: “Mereka yang mendengarkan suara Tuhan adalah gadis-gadis yang bijaksana? Ini pertama kalinya kami mendengar tentang hal ini. Tolong beri tahu kami lebih banyak.” Saudara Liu tersenyum dan berkata: “Benar. Beberapa hari lalu aku dan putraku membicarakan tentang topik ini. Dia berpikir bahwa tindakan kita bukanlah tindakan gadis-gadis bijaksana, lalu dia membacakan beberapa petikan
firman Tuhan yang dia temukan di sebuah website injil. Setelah mendengar firman Tuhan tersebut, aku menyadari bahwa gadis-gadis bijaksana memang bukan seperti yang kita pikirkan tentang mereka.” Lalu Saudara Liu membacakan firman tersebut bagi kami: “Semua orang yang mampu menaati perkataan Roh Kudus pada masa sekarang, diberkati. Tidak peduli bagaimana keadaan mereka dahulu, atau bagaimana Roh Kudus dahulu bekerja di dalam diri mereka—mereka yang telah memperoleh pekerjaan terbaru adalah yang paling diberkati, dan mereka yang tidak dapat mengikuti pekerjaan terbaru pada masa sekarang akan disingkirkan. Tuhan menginginkan mereka yang dapat menerima terang yang baru dan Ia menginginkan mereka yang menerima dan mengetahui pekerjaan-Nya yang terbaru. Mengapa dikatakan bahwa engkau harus menjadi perawan suci? Seorang perawan suci mampu mencari pekerjaan Roh Kudus dan memahami perkara baru, lagi pula, dia mampu mengesampingkan gagasan yang lama dan mematuhi pekerjaan Tuhan pada zaman sekarang.” “Mereka yang menjadi milik Iblis tidak mengerti firman Tuhan, dan mereka yang merupakan milik Tuhan dapat mendengar suara-Nya. Semua yang menyadari dan memahami kata-kata yang Kuucapkan adalah mereka yang akan diselamatkan, dan memberi kesaksian tentang Tuhan; mereka yang tidak mengerti kata-kata yang Kuucapkan tidak dapat memberi kesaksian tentang Tuhan, dan akan disingkirkan” (“Knowing the Three Stages of God’s Work Is the Path to Knowing God”). “Engkau sekalian tidak menghormati hadirat kebenaran, terlebih lagi, sikapmu bukanlah sikap yang mendambakan kebenaran. Satu-satunya yang engkau sekalian lakukan hanya menelaah tanpa perhatian dan menanti saja dalam ketidakpedulian dengan riang gembira. Apa yang bisa engkau dapatkan dengan menelaah dan menanti seperti ini? Akan dapatkah engkau menerima arahan pribadi dari Tuhan? Jika engkau tidak dapat memahami perkataan-perkataan Tuhan, dengan cara bagaimanakah engkau bisa memenuhi syarat untuk menyaksikan penampakan Tuhan? Di mana pun Tuhan menampakkan diri, di situlah kebenaran diungkapkan, dan di situlah suara Tuhan ada. Hanya orang-orang yang dapat menerima kebenaran yang akan dapat mendengar suara Tuhan, dan hanya orang-orang seperti inilah yang memenuhi syarat untuk menyaksikan penampakan Tuhan.”
Setelah membacakan firman Tuhan ini, Saudara Liu terus berkata: “Lewat firman Tuhan ini, aku tahu bahwa gadis-gadis bijaksana datang untuk mencari suara Roh Kudus dengan hati yang rindu dan mencari-cari, dan mereka adalah orang yang menaruh perhatian dan mendengarkan suara Tuhan. Mereka mampu melepaskan pemahaman mereka demi mencari suara Tuhan dengan rendah hati saat pekerjaan baru Tuhan menghampiri mereka, dan mereka mampu menerima kebenaran dan tunduk pada pekerjaan baru-Nya ketika mereka mengenali suara Tuhan. Sementara gadis-gadis bodoh dengan keras kepala berpegang pada pemahaman dan imajinasi mereka dan tidak memperhatikan maupun mendengarkan suara Tuhan. Mereka tidak mengenali suara Tuhan sekalipun mendengarnya. Karena mereka tidak percaya kepada Kristus, juga tidak menerima-Nya, dan mereka menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan dan penampakan-Nya, sehingga pada akhirnya mereka kehilangan penyelamatan Tuhan. Namun, hal yang sedang kita lakukan sekarang, yaitu menunggu, berdoa dan mengadakan doa semalam suntuk, bukanlah tindakan gadis-gadis yang bijaksana melainkan pemahaman dan imajinasi kita!”