Alasan Mengapa Hidup Begitu Penuh Penderitaan
Suatu hari, aku cukup beruntung untuk membaca firman Tuhan, dan menemukan jawaban yang kucari.
Tuhan berfirman: “‘Uang membuat dunia berputar’ adalah filsafat Iblis, dan filsafat ini berlaku di tengah seluruh umat manusia, di tengah setiap masyarakat manusia. Engkau dapat mengatakan bahwa itu adalah sebuah tren karena pepatah tersebut sudah ditanamkan ke dalam hati setiap orang dan kini melekat dalam hati mereka. … Jadi, setelah Iblis menggunakan tren ini untuk merusak manusia, bagaimana perwujudannya pada diri mereka? Tidakkah engkau semua merasa bahwa engkau tidak dapat bertahan hidup di dunia ini tanpa uang, bahwa bahkan suatu hari akan mustahil? Status orang didasarkan pada berapa banyak uang yang mereka miliki dan begitu pula kehormatan mereka. Punggung orang miskin membungkuk malu, sementara orang kaya menikmati status tinggi mereka. Mereka berdiri tegak dan bangga, berbicara keras-keras dan hidup dengan sombong. Apa yang ditimbulkan oleh pepatah dan tren ini terhadap manusia? Bukankah banyak orang akan melakukan apa pun demi mendapatkan uang? …Iblis merusak manusia setiap saat dan di semua tempat. Iblis membuat mustahil bagi manusia untuk membela diri terhadap perusakan ini dan membuat manusia tidak berdaya. Iblis membuat engkau menerima pikirannya, sudut pandangnya, dan hal-hal jahat yang datang darinya dalam keadaan engkau tidak sadar dan ketika engkau tidak menyadari apa yang terjadi padamu. Orang sepenuhnya menerima semua hal ini tanpa kecuali. Mereka mencintai dan mempertahankan semua ini seperti harta yang sangat berharga, mereka membiarkan semua ini mengendalikan mereka dan mempermainkan mereka, dan beginilah perusakan manusia oleh Iblis jadi semakin mendalam.”
Firman Tuhan membuatku mengerti bahwa berbagai ideologi dan pandangan seperti “Uang yang terpenting,” “Uang bukan segalanya, tetapi tanpa uang, engkau tidak bisa melakukan apa pun,” dan “Manusia akan melakukan apa pun untuk menjadi kaya,” berasal dari Iblis. Iblis menggunakannya untuk menyesatkan dan mengikat kita, dan membuat kita berpikir bahwa mempunyai uang adalah memiliki segalanya, bahwa memiliki uang berarti membuat orang lain menghormati dan mengagumi kita, bahwa memiliki uang berarti menjalani hidup yang mengesankan dan bergaya, dan hanya kehidupan seperti itulah yang merupakan kehidupan yang bernilai dan bermakna. Ideologi Iblis yang absurd ini telah menjadi hidup kita, dan akhirnya kita tidak menyerah untuk membayar berapa pun harganya dalam upaya mengejar kekayaan. Memikirkan kembali bagaimana aku telah didominasi oleh berbagai ideologi dan pandangan Iblis ini, aku bekerja keras siang dan malam demi mencari uang, aku makan dan minum pada waktu yang tidak teratur, aku merasa sulit mendapatkan tidur malam yang damai dan kondisi fisikku lama-kelamaan semakin lemah, tetapi aku tidak menghiraukan sedikit pun. Belakangan, karena berpikir bahwa uang adalah kehidupan, aku meninggalkan keluargaku dan pergi ke Jepang dan Amerika Serikat dan bekerja selama bertahun-tahun demi mencari lebih banyak uang. Meskipun aku memang menghasilkan lebih banyak uang, aku menderita satu demi satu penyakit, seperti penyakit jantung, masalah lambung dan masalah tulang belakang, sampai-sampai lenganku sangat lelah sehingga aku tidak bisa merentangkannya dengan lurus, dan aku hidup dengan sangat menderita. Hanya melalui firman Tuhanlah aku dapat memahami bahwa semua ini tergantung padaku yang telah disesatkan oleh berbagai ideologi dan kesalahpahaman Iblis yang keliru. Dengan berat hati aku telah dikendalikan dan dimanipulasi oleh keinginan akan uang, dan itu telah mengubahku menjadi budak dan korban uang! Setelah mencapai kesadaran ini, aku merasa bahwa aku harus kembali di hadapan Tuhan dan tidak lagi hidup dengan ideologi dan pandangan Iblis, dan aku tidak lagi menjadi budak uang. Setelah itu, aku mulai bekerja pada jam kerja normal, dan tidak lagi bekerja lembur tiada habisnya.