Kejantanan atau keperkasaan seksualitas pria sering dikaitkan dengan usia. Pernahkah Anda mendengar suatu ungkapan seperti “Usia boleh kepala 5 (kepala 6 atau kepala 7), tapi lihat yang bawah (Mr.P) masih kepala 2 (atau kepala 3 atau layaknya semasa muda).”
Apakah ungkapan tersebut salah atau tidak? Seperti yang diketahui seks sangatlah erat kaitannya dengan gairah. Oleh sebab itu gairah seks sangat perlu untuk terus dibangkitkan, terutama dengan pola pikir kehidupan seksual sehari-hari.
Oleh karena itu,
gairah seksualitas pria sangat penting untuk dipahami oleh para wanita maupun pria itu sendiri. Sebab ada suatu pepatah yang menyatakan bahwa “Bila kita dapat mengenal diri kita sendiri, maka kita juga akan mengenal orang lain dengan lebih baik lagi.”
Namun Anda perlu mengingat bahwa gairah seksualitas pria sangat erat kaitannya dengan umur. Sebab pada waktu tertentu ada saatnya dimana gairah seksual pria akan mengalami masa puncaknya.
Ketika gairah seksual itu menurun, maka untuk membangkitkan gairah seksual tersebut tentunya sangat sulit dan memerlukan usaha yang sangat keras agar keinginannya dapat terealisasikan dengan baik dan lancar. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai berbagai tahapan gairah seksualitas pria menurut umurnya, antara lain yaitu:
Usia 21-25 tahun
Pada usia ini merupakan usia prima bagi seorang pria, dimana pada usia seperti ini seorang pria sedang tumbuh menjadi pemuja wanita. Maka jangan heran apabila muncul ungkapan atau kata-kata romantis yang cenderung dangkal, membosankan, bahkan terkesan klise.
Hal ini terjadi akibat hormon testosteron yang sedang bergejolak, sehingga tidak heran jika kondisi dan kehidupan seksualnya sangatlah prima, bahkan cenderung aktraktif dalam menghadapi berbagai tantangan dengan segala eksperimennya.
Usia seperti ini adalah usia yang sangat berbahaya dan sangat perlu untuk diwaspadai aktifitasnya, sebab pada usia ini seorang pria masih beranggapan bahwa kehidupan seksnya merupakan upaya untuk mendekatkan diri dengan lawan jenisnya atau pasangannya.
Usia 26-30 tahun
Merupakan usia yang tergolong dalam masa seks frekuensi, dimana kehidupan seks yang dilakukan bukan lagi berdasarkan “just for fun” melainkan bertujuan untuk mewujudkan keinginan hubungan seksualnya.
Dalam melakukan hubungan intim, biasanya pria dengan usia seperti ini sudah mulai pada tahap terbuka yaitu mengatakan apapun yang mereka inginkan dalam masalah seksual, meskipun bagi wanita hal itu merupakan hal yang sangat vulgar. Namun, hal tersebut merupakan bukti kejujuran pria terhadap pasangannya.
Pada usia ini, para pria akan berusaha memberikan kepuasan seksual yang berimbang terhadap pasangannya, sebab bagi pria dengan usia ini kualitas dan kuantitas yang seimbang merupakan sebuah keinginannya, sehingga mereka berpikiran bahwa lebih sering bercinta maka sebuah hubungan akan semakin mesra.
Usia 31-35 tahun
Pada usia ini para pria sangat membutuhkan kualitas, sebab pada usia ini para pria mempunyai tingkat intelejensia yang sangat tinggi, yang sangat mengharapkan terjadinya kualitas hubungan seksual. Meskipun pada kenyataannya masih sangat mementingkan kuantitas frekuensi bercintanya.
Adakalanya keinginan atau gairah seksualitasnya telah menurun, namun masih dapat dibangkitkan dengan mudah. Hanya saja perlu berbagai macam cara serta beberapa metode eksperimental untuk membangkitkannya. Inovasi dan nuansa psikologis yang lebih baik sangat diperlukan agar gairah kembali timbul.
Usia 36-40 tahun
Usia ini merupakan usia yang matang. Pada masa ini kadar testosteronnya sudah mulai berkurang dan mereka kadang juga menyadari bahwa telah terjadi penurunan gairah dalam kehidupan seksnya sehingga aktifitas seksualnya tidak seagresif saat berusia 20-an.
Usia 41-45 tahun
Usia ini merupakan usia keteduhan, dimana para pria akan terlihat mengayomi pasangannya dengan baik, jiwa matang serta kebapakan akan jelas terlihat dalam perjalanan hidupnya. Pada usia ini hormon testosteron semakin berkurang, sehingga menyebabkan frekuensi dalam berhubungan seksual juga semakin menurun.
Usia 46-50 tahun
Pada usia ini dikenal dengan usia spiritual, dimana para pria hanya tertarik kepada kehidupan rohaninya saja, walaupun seks belum dapat dihilangkan sepenuhnya. Namun gairah sudah sangat jauh berkurang, sehingga untuk membangkitkannya para pria harus pandai-pandai dalam membuat suasana yang romantis agar dapat membuatnya bergairah.
Namun, pada pria yang melakukan pola hidup sehat, usia ini masih dimanfaatkannya untuk terus aktif dalam melakukan hubungan seksualnya.
Usia 55-60 tahun
Usia ini merupakan usia yang sudah sangat tua dan rentan, sehingga untuk membangkitkan libidonya sudah sangat sulit dan tingkat hormon testosteronnya sudah semakin jauh berkurang.