Berbagi dalam Kesetiaan Rohani: Orang Kristen Tidak Boleh Abai untuk Menghadiri Kebaktian
Kehidupan Gereja Itu Penting Sekali
Jika kita enggan untuk menghadiri kebaktian secara tepat waktu, ini mengindikasikan bahwa kita tidak memahami pentingnya kehidupan gereja. Pada kenyataannya, kehidupan gereja adalah kehidupan kita dalam mengomunikasikan
firman Tuhan dan memahami serta masuk ke dalam kebenaran, dan itu juga kehidupan dalam mengalami pekerjaan Roh Kudus dan menikmati kasih Tuhan. Pemahaman kita akan kebenaran, masuknya kita ke dalam kebenaran dan memperoleh keselamatan Tuhan seutuhnya adalah hasil yang dicapai melalui pekerjaan Roh Kudus. Hanya melalui kehidupan gereja di mana kita melayani dan membekali satu sama lain, memenuhi tugas-tugas kita dan menjadi saksi untuk Tuhanlah kita akan mampu untuk dengan mudah beroleh pekerjaan Roh Kudus dan penyucian dan keselamatan Tuhan. Dengan kata lain, memenangkan perkenan Tuhan dalam kaitannya dengan iman kita dan beroleh keselamatan-Nya secara sangat erat terikat dengan kehidupan gereja yang normal. Di dalam Alkitab, dikatakan: “Jangan meninggalkan persekutuan bersama kita, seperti sikap beberapa orang; tetapi saling menasihatilah: dan lebih sering lagi, saat kamu lihat harinya makin dekat” (Ibrani 10:25). Tuhan Yesus berfirman: “Sekali lagi Aku berkata kepadamu, bahwa jika dua orang di antara kalian di bumi setuju mengenai apa pun yang hendak mereka minta, itu akan dilakukan untuk mereka oleh Bapa-Ku yang ada di surga. Karena di mana dua atau tiga orang berkumpul bersama dalam nama-Ku, di situlah Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18:19–20).
……
Ketika kita menghadapi berbagai kesulitan atau masalah, karena kita tidak memahami maksud Tuhan, seringkali kita tidak akan tahu apa yang harus dilakukan atau bagaimana menerapkan kebenaran. Jika kita mengandalkan gagasan dan imajinasi kita sendiri untuk melakukan berbagai hal, kita akan melakukan hal-hal yang melanggar maksud Tuhan dan bahkan menyinggung watak Tuhan. Kita akan kehilangan hadirat Roh Kudus, belum lagi keselamatan Tuhan. Firman Tuhan mengatakan: “Jika kehidupan rohanimu tidak normal, engkau tidak bisa memahami pekerjaan Tuhan saat ini; engkau selalu merasa bahwa ini tidak sepenuhnya sesuai dengan gagasanmu sendiri, dan engkau bersedia untuk mengikuti-Nya, namun engkau kurang memiliki dorongan dari dalam. Jadi tidak peduli apa yang Tuhan sedang lakukan, manusia harus bekerja sama. Jika manusia tidak bekerja sama, Roh Kudus tidak bisa melakukan pekerjaan-Nya, dan jika manusia tidak memiliki hati untuk bekerja sama, mereka hampir tidak mungkin meraih pekerjaan Roh Kudus. … Jika manusia tidak bekerja sama dengan Tuhan dan tidak mengejar jalan masuk lebih dalam, Tuhan akan mengambil apa yang dahulu mereka punya. Dalam dirinya, manusia selalu tamak akan kemudahan dan lebih memilih menikmati apa yang sudah tersedia. Mereka ingin memperoleh janji Tuhan tanpa membayar harga sama sekali. Semua ini pemikiran berlebihan dalam umat manusia. Memperoleh hidup itu sendiri tanpa membayar harga—apa lagi yang semudah ini? Saat seseorang percaya kepada Tuhan dan berusaha untuk masuk ke dalam hidup serta mengusahakan perubahan dalam watak, mereka harus membayar harga dan mencapai keadaan dimana mereka akan selalu mengikuti Tuhan tidak peduli apa yang Dia lakukan. Ini sesuatu yang harus manusia lakukan. Bahkan jika engkau mengikuti semua ini sebagai aturan, engkau harus mematuhinya, dan tidak peduli seberapa besar ujiannya, engkau tidak bisa melepaskan hubungan normalmu dengan Tuhan. Engkau harus mampu berdoa, mempertahankan kehidupan gerejamu, dan tetap bersama saudara dan saudari. Saat Tuhan mengujimu, engkau harus tetap mencari kebenaran. Ini adalah standar minimum bagi kehidupan rohani.” Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa suatu kehidupan rohani yang normal sangat penting bagi kita. Berdoa, membaca firman Tuhan dan menghadiri kebaktian semuanya merupakan bagian dari kehidupan rohani. Jika kita tidak mampu untuk setia pada hal-hal ini, kita tidak akan mampu untuk memperoleh pekerjaan Roh Kudus. Walaupun hati kita ingin mengikuti Tuhan, kita tidak akan memiliki iman. Karenanya, terlepas dari betapa sibuknya kehidupan kita dan betapa lelahnya tubuh fisik kita, kita tidak boleh kehilangan relasi normal kita dengan Tuhan. Paling tidak, kita harus menjaga kehidupan rohani yang normal. Kita harus hidup di hadapan Tuhan dan mencari kebenaran dan menerapkan kebenaran itu ketika kita menghadapi berbagai situasi. Hanya bila kita melakukan ini kehidupan rohani kita akan kukuh. Hanya saat itulah kita akan memiliki jalan yang dapat kita ambil ketika kita menghadapi berbagai situasi.