Untuk beberapa ratus peziarah, Kamis (14/6) sore, adalah peluang paling akhir ziarah pendam (nyekar) di pemakaman Klampisan Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, saat sebelum direlokasi sesudah lebaran lantaran terdampak proyek tol Batang - Semarang.

Walau tempat pemakaman bakal digusur jadi ruas tol Batang - Semarang, warga di Kelurahan Klampisan Kecamatan Ngaliyan Semarang terus menjaga kebiasaan nyekar atau ziarah pendam sehari mendekati Idul Fitri. Mereka khusyuk berdoa ditiap pekuburan kerabat, berhimpit dengan hilir mudik kendaraan pemudik di sampingnya.

Makam Klampisan adalah ruang terdampak tol trans Jawa ruas Batang-Semarang yang masih tetap berdiri cocok ditengah jalan tol fungsional ini. Di kenali ada 1. 300 titik makam. Sistem relokasi makam yang disebut tanah wakaf itu telah ada perjanjian tempat pengganti.

Pihak Layanan Marga serta Waskita Karya sebagai kontraktor berusaha bakal merelokasi sesudah lebaran kelak.

Pantauan di lapangan, beberapa ratus warga terlihat khusuk mendoakan mendiang sanak keluarganya yang dikubur dimakam itu. Mereka tak terganggu dengan hilir mudik kendaraan pemudik yang melintas, pas disamping makam.

Pihak pengambang tol, berniat bangun akses menuju ruang pemaknaan dengan melingkari bukit di atas makam. Karena jalan akses pintu makam telah digunakan jalan fungsional memutar kendaraan pemudik hindari ruang pemakaman oleh kontraktor.

" Ada delapan makam kerabat, telah kebiasaan nyekar mendekati Idul Fitri besok, itu peluang terkahir nyekar di pemakaman lama, " kata Sulaeman (47), satu diantara peziarah.

Hari paling akhir ziarah makam lama baginya serta beberapa ratus peziarah memjadi event yang cukup sedih karena masa lalu saat hidup paling akhir sanak familinya bakal dibongkar serta dipindah.

" Ya lantaran setiap keturunan keluarga kami yang menunggal dimakamkan di sini, jadi bagaimana yak sedih juga, namun kami telah setuju direlokasi, " tuturnya.

Supardjo (55), sesepuh kampung Klampisan manambahkan, walau pada awal mulanya ada prokontra dari keluarga, pada intinya pihak keluarga terima perpindahan makam dengan argumen mensupport program pembangunan pemerintah.

" Ada yang kontra, tetapi pada intinya nrimo mas. Lantaran untuk kebutuhan umum, seandainya tempat relokasinya terang, serta tambah baik, " tuturnya.

" Kami iklas mesti dipindah, letaknya memanglah tak jauh dari makam lama. Hari itu paling akhir kami ziarah dileluhur kami untuk paling akhir kali saat sebelum terkena gusur paska lebaran, " imbuhnya.

Pada awal mulanya, Kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kota Semarang Wibowo Suharto menyebutkan telah ada tanah pengganti makam dari gagasan 3 bagian tanah telah setuju serta dibayar 2 bagian. Sedang 1 bagian sistem musyawarah.

" Untuk di 2 bagian tanah makam pengganti, sesaat telah direlokasi seputar 14 makam sesaat yang lain bakal direlokasi sesudah lebaran lantaran bekas seribuan makam, " tuturnya.

Menurut Wibowo, gagasan tempat pemindahanan makam baru yang telah disetujui ada di samping atas dari makam lama. Bekasnya bakal dicarikan tempat yang lebih layak serta sesuai sama perjanjian warga kembali.