Renungan Harian-Kecerdasan wanita Samaria
Oleh Zhang Yiping
Kurasa banyak dari antara kita umat percaya yang akrab dengan kisah tentang perempuan Samaria yang tercatat dalam Alkitab. Ketika menimba air, dia bertemu dengan Tuhan Yesus, yang meminta minum darinya. Dari percakapannya dengan Tuhan Yesus, dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam berbagai nubuatan.
1. Mengenali Suara Tuhan dalam Perkataan Tuhan Yesus
Awalnya, ketika Tuhan Yesus meminta air minum kepada perempuan Samaria itu, dia bersikap waspada terhadap-Nya karena Dia adalah seorang Yahudi, sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Tetapi setelah Tuhan Yesus berbicara sedikit dengannya, dia merasa bahwa Tuhan Yesus bukanlah orang biasa, sehingga dia memanggil-Nya Tuan. Ketika mendengar Tuhan Yesus berkata: “Siapa pun yang minum dari air ini akan haus lagi: Tetapi barangsiapa minum dari air yang Kuberikan kepadanya tidak akan pernah haus lagi; tetapi air yang akan Kuberikan kepadanya itu akan menjadi sumur mata air di dalam dirinya, yang memancar terus hingga kehidupan yang kekal,” perempuan itu merasa bahwa kata-kata-Nya memiliki otoritas dan kuasa dan tidak bisa diucapkan oleh orang biasa. Kemudian, Tuhan Yesus mengungkapkan rahasia terdalam perempuan itu dengan Tetapi Tuhan Yesus, yang tidak pernah bertemu dengannya, mengetahui segala hal mengenai dirinya. Dia yakin bahwa ini tidak akan mungkin dicapai oleh orang biasa, sehingga dia menganggap Tuhan Yesus seorang nabi. Oleh karena itu, dia berbicara mengenai kebingungannya sendiri dan bertanya kepada-Nya apakah untuk menyembah Tuhan dia harus pergi ke atas gunung atau ke Yerusalem. Tuhan Yesus berkata: “Waktunya akan datang ketika, engkau tidak menyembah Bapa di gunung ini, tidak juga di Yerusalem.” Tuhan Yesus juga dengan jelas mengatakan kepadanya: “Ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran: karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu.” Setelah mendengar semua ini, dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias. Ini karena Tuhan Yesus telah menjawab kebingungannya hanya dengan perkataan, dan juga menunjukkan kepadanya jalan penerapan untuk menyembah Tuhan. Ini memampukannya untuk memahami bahwa ketika menyembah Tuhan, umat percaya tidak perlu dengan kaku menuruti formalitas lahiriah, tetapi harus menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, dan hanya berdoa dengan sungguh-sungguh dan hati tuluslah yang berkenan di hati Tuhan. Terutama ketika mendengar Tuhan Yesus berkata: “Aku yang berbicara kepadamu adalah Dia,” perempuan Samaria itu bersukacita dan menjadi semakin yakin bahwa Dia adalah Mesias. Jadi, dia bergegas kembali ke kota dan memberitahukan kabar baik itu kepada orang-orang di sana. Meskipun percakapan antara Tuhan Yesus dan perempuan itu singkat, nama yang digunakan perempuan itu memanggil-Nya berubah dengan sangat cepat. Itu karena dia melihat bahwa firman Tuhan memiliki otoritas dan kuasa, dan Dia mampu mengungkapkan rahasia terdalam dan kerusakan perempuan itu, menyelesaikan masalah dan kebingungannya, dan menunjukkan kepadanya cara yang jelas untuk menerapkannya. Karena alasan ini, dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang sudah datang.
2. Mengesampingkan Dirinya dan Mencari dengan Rendah Hati
Fakta sebenarnya, orang Samaria selalu dipandang rendah oleh orang Yahudi, dan mereka tidak bergaul satu sama lain. Jadi, ketika mendengar Tuhan Yesus meminta kepadanya air minum, dia merasa sangat terkejut. Namun dia tidak menolak berbicara dengan Tuhan karena hal itu, tetapi dengan rendah hati mendengarkan Dia berbicara. Ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus memiliki air kehidupan, dia mampu mengesampingkan dirinya dan meminta Dia memberikan kepadanya air yang mampu memberikan kepadanya hidup yang kekal. Ketika Tuhan Yesus mengungkapkan rahasia terdalam perempuan itu, meskipun dia tidak bersedia menyebutkannya, ini tidak menghentikan perempuan itu untuk berbicara dengan Tuhan dan dia justru terus mencari dari Dia. Setelah Tuhan Yesus menjawab kebingungannya, dan memampukannya memahami bagaimana cara menyembah Tuhan agar berkenan di hati-Nya, dia pun mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang sudah datang. Dari sini kita bisa melihat bahwa alasan lain mengapa perempuan Samaria mampu menerima keselamatan melalui kasih karunia adalah karena dia mampu merendahkan dirinya untuk mencari kebenaran. Oleh sebab itu, dia menerima kasih karunia Tuhan, mendengar suara Tuhan dan menyambut sang Mesias.