Ganja dan obat-obatan berbasis cannabis diklaim memiliki bahan aktif yang telah terbukti berpotensi dalam pengobatan Parkinson, sklerosis, epilepsi, nyeri kronis atau bahkan kanker. Saat ganja masih masuk daftar ilegal, penelitian medis ganja masih terbatas.

Meski berpotensi sebagai obat, banyak negara yang melarang penggunaannya termasuk Indonesia. Namun baru-baru ini Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menerima rekomendasi WHO untuk melegalkan penggunaan ganja dan turunannya dalam bidang medis.



Indonesia sendiri tetap menentang legalisasi ganja, baik dalam bidang medis maupun rekreasi. Dalam menentang keputusan PBB, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur Brigjen Pol Idris Kadir, mengatakan narkotika tetap tidak dibenarkan. Terlebih ganja yang berasal dari Aceh karena mengandung zat adiktif (THC) yang lebih tinggi.

Menurut Guru Besar FK UI Frans D. Suyatna memperkuat Ahwil Luthan selaku Koordinator Kelompok Ahli BNN RI, manfaat kesehatan ganja bisa diambil dari jenis obat lain dengan fungsi yang sama.

Karena hal tersebut, penggunaan ganja baik secara medis maupun untuk bersenang-senang tidak dibenarkan.

Artikel asli: https://selamatsehat.id/pbb-melegalk...gan-indonesia/