Kata Tompi Terkait Viral Aksi Demo Warga ke Klinik Barunya

[monokrom42]

Jakarta, Insertlive - Sejumlah warga belum lama ini berdemonstrasi di depan klinik milik Tompi yang berada di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Warga menyampaikan protes lantaran area parkir klinik milik Tompi menutupi jalur aliran kali di daerah tersebut.

Namun, Tompi dalam sebuah kesempatan memberikan penjelasan bahwa area kali sudah tertutup sejak pertama kali dirinya membeli tanah tersebut.

Bahkan, Tompi berujar bahwa pemilik sebelumnya ternyata sudah mengantongi izin terkait penutupan area kali tersebut.

Tompi yang tak ingin memperpanjang masalah lantas merasa tak masalah bila nantinya pemerintah daerah setempat berniat untuk membuka kembali bagian kali yang sudah tertutup tersebut.

"Intinya udah saya sampaikan, silakan kalau area itu nantinya mau dibuka lagi sebagai kali ya silakan, kalau mau dijadikan taman malah lebih cakep lagi, ya intinya kita kembalikan ruang publik itu ke publik, tapi tuduhan bahwa seolah saya yang bangun itu ya ngaco (tak berdasar), bukan saya yang bangun," ujar Tompi saat ditemui di Bintaro, Tangerang Selatan pada Selasa (27/9).

Meski aksi demonstrasi warga tersebut viral di jagat maya, Tompi merasa tidak ada kerugian yang berdampak pada kliniknya.

Malah, Tompi merasa bahwa pemberitaan demonstrasi tersebut justru membuat klinik barunya jadi viral di media sosial.

"Nggak sih (ada yang dirugikan), malah bagus kan orang jadi tahu (ada Klinik Tompi), ini wartawan jadi datang tanpa saya undang, jadi diwawancara, ya bagus, secara publisitas ada manfaatnya, jadi kita pakai aja," ujar Tompi.

"Tapi di luar itu sebenarnya bukan itu yang saya mau, karena saya dari dulu bukan tipe orang yang suka memanfaatkan bad news sebagai good news," sambungnya.

Banyak juga muncul rumor yang menyebutkan bahwa aksi demonstrasi tersebut dibuat karena ingin meminta jatah uang keamanan untuk sejumlah oknum warga sekitar.

Ada juga rumor lain yang menyatakan bahwa demonstrasi tersebut juga merupakan bentuk kode warga sekitar agar diberikan pekerjaan di klinik milik Tompi.

"Sikap saya jelas kok, kalau pungli (pungutan liar) tentu saja tidak, nggak ada uang untuk pungli, kalau mau bekerja sama dalam artian 'siapa tahu ada lowongan pekerjaan', tentu saja ada, ruang itu sangat terbuka lebar, tinggal masukin lamaran sesuai dengan bidang yang diinginkan," tegas Tompi.

Tompi juga merasa tak ada masalah dengan aksi demonstrasi warga sekitar. Pasalnya, Tompi juga tidak merasa bersalah terkait pembangunan area parkir yang disebut menutupi kali di wilayah tersebut.

Hal itu yang membuat Tompi tidak memiliki rencana untuk melaporkan aksi demonstrasi tersebut ke kepolisian.

"Selama belum merusak, masih dalam koridor yang bisa saya tolerir, saya rasa nggak perlu sejauh itu sih (melapor ke polisi)," kata Tompi.

Sementara itu, terkait masalah ruang publik yang diklaim jadi tertutup karena beralih fungsi jadi area parkir klinik, Tompi sepenuhnya menyerahkan hal tersebut ke pihak terkait.

"Kalau masalah ada ruang publik yang diklaim harus dikembalikan ke fungsinya ya saya setuju, jadi tidak perlu perdebatan panjang lebar, makanya saya langsung kontak pihak yang berwenang di bagian itu, terutama dinas PU (Pekerjaan Umum), kita akan konsolidasi bagusnya diapain, ya saya ikut aja," kata Tompi.

Di lain hal, Tompi merasa bahwa ada banyak sekali rencana untuk melaksanakan kegiatan sosial yang nanti juga akan bermanfaat bagi warga sekitar.

"Kita bisa kolaborasikan program-program sosial bersama dengan pemerintah daerah, bisa banget, jadi banyak yang sebenarnya bisa kita kolaborasi dan kerjakan bareng, jadi kerja sama itu bukan hanya sebatas dapat Rupiah sekian cuman buat satu atau dua bulan ke depan saja, aduh banyak banget sebenarnya," tutupnya.

(ikh/ikh)

Mungkin warga merasa terganggu. Dikasih tulisan saja dilarang oarkir di sini kan beres. Kasih garis pembatas. Kalau masih bandel barulah di kasih peringatan.