HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Selasa, 2024/04/14 11:47 WIB
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Keluarga Lakukan Hal Ini
-
Selasa, 2024/04/14 11:42 WIB
Soal Kabar Adopsi Bayi Perempuan, Ini Kata Raffi Ahmad
-
Selasa, 2024/04/14 17:08 WIB
Gaya Jonathan Frizzy Rayakan Ultah Bareng Ririn Dwi Ariyanti, Tampil Kompak
-
Minggu, 2024/04/12 13:02 WIB
Klarifikasi Prilly Latuconsina Soal Penggunaan Gas Elpiji 3 Kilogram
-
Selasa, 2024/04/14 13:21 WIB
Shah Rukh Khan dan Anak Sapa Jutaan Fans dari Balkon di Momen Lebaran
-
Minggu, 2024/04/12 13:09 WIB
Momen Haru Suami Lebaran di Makam Stevie Agnecya
|
Thread Tools |
14th November 2014, 20:53 |
#1
|
Addict Member
|
Perbankan indonesia perlu mengejar ketinggalan
Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dalam upaya memperkuat perbankan nasional, melalui konsolidasi perbankan. Itu dilakukan dalam menghadapi era liberalisasi perbankan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2020. Pasalnya, sejumlah negara-negara Asean saat ini sudah memiliki regional bank.
Ketua Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP) Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty menuturkan, Singapura, Malaysia, dan Thailand saat ini masing-masing sudah memiliki regional bank melalui DBS Bank, CIMB Bank, dan Siam Commercial Bank. Sedangkan Indonesia belum memilikinya. "Jika konsolidasi perbankan sampai tidak dilakukan hingga 2020, bank-bank nasional kita akan kalah bersaing oleh serbuan bank-bank asing yang dari segi modal dan aset jauh lebih besar dan kuat,” kata Telisa di Jakarta, Minggu (9/11). Menurut Telisa, jika hal tersebut terjadi, banyak para pengusaha nasional, termasuk usaha kecil menengah, akan meminjam kredit kepada bank-bank dari Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang menawarkan suku bunga pinjaman jauh lebih rendah dari bank-bank nasional. Akibatnya, bank-bank nasional lama-kelamaan akan kalah bersaing dan kolaps, yang akhirnya memicu krisis. Untuk itu, Telisa meminta Presiden Joko Widodo memberi perhatian terhadap penguatan perbankan nasional. Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Kepala Bappenas, dan Menko Perekonomian juga perlu membuat kebijakan mengenai konsolidasi perbankan. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia (BI) perlu menghadap ke Presiden Jokowi guna memberitahukan pentingnya penguatan industri perbankan nasional. “Penguatan perbankan nasional butuh kepemimpinan. Butuh dukungan undang-undang atau dukungan regulasi lainnya,” kata Telisa. Menurut Telisa, konsolidasi perbankan sangat penting dilakukan oleh Indonesia, meski agak terlambat. Guna menghadapi persaingan dengan bank-bank asing, konsolidasi perbankan perlu dilakukan secepat mungkin. “Konsolidasi perbankan urgent tapi baru disadari sekarang,” ujarnya. Sementara itu, Pengamat perbankan Paul Sutaryono menilai, langkah Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak yang terus memperkuat konsolidasi perbankannya, meski negara tersebut sedang tidak krisis, bertujuan agar perbankan mereka mampu bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015. “Dalam dunia perbankan, unsur assets itu sangat penting dalam persaingan bisnis perbankan,” kata Paul. Menurut Paul, perbankan Indonesia masih sulit untuk mengalahkan bank-bank Singapura yang memiliki permodalan dan aset terbesar di Asean, sekalipun dua bank pemerintah digabungkan menjadi satu. Di Indonesia, menurut Paul, konsolidasi perbankan kerapkali mendapat penolakan dari jajaran manajemen, termasuk direksi bank-bank BUMN. Untuk itu, Paul Sutaryono meminta agar regulator sebaiknya memberikan roadmap konsolidasi bank nasional secara utuh dan tidak sepenggal-penggal. Dengan demikian, bank-bank dapat menyiapkan lebih matang sebelum merger dan sekaligus menekan resistensi. http://www.indopos.co.id/2014/11/kej...-nasional.html |
|
-
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Begini Respon Keluarga
-
Soal Kabar Adopsi Bayi Perempuan, Ini Kata Raffi Ahmad
-
Shah Rukh Khan dan Anak Sapa Jutaan Fans dari Balkon di Momen Lebaran
-
Gaya Jonathan Frizzy Rayakan Ultah Bareng Ririn Dwi Ariyanti, Tampil Kompak
-
Viral Ibu Melahirkan Bayi Kembar Beda 22 Hari, Ada Cerita Sedih di Baliknya
-
Wanita Bersamurai Tusuk Penjaga Toko di Tangerang hingga Tewas, Ini Pemicunya
-
Viral Sarung Motif Spanduk Pecel Lele, Netizen Minta Jangan Dipakai Salat
-
Pria RI Viral Rela Habiskan Rp 34 Juta Demi Istri Nonton Konser Taylor Swift
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer