DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Politik (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=49)
-   -   [Cek Fakta] TKA CHINA yang memborbardir Ekonomi Nasional (http://forum.detik.com/showthread.php?t=1889307)

ari2002 26th December 2018 20:24

[Cek Fakta] TKA CHINA yang memborbardir Ekonomi Nasional
 
sudah hampir 3 tahun ana kritisi soal TKA Cina yang sangat mendominasi akhir2 ini... baik secara jumlah maupun kelakuan yang "tidak menyenangkan"..

kenapa saya bialng tidka menyenangkan? karena mereka hanya memperkaya Negeri mereka sendiri (CINA).. bayangkan.. sampai transaksi di NEGARA INDONESIA saja Menggunakan mata uang CINA sangat kurang ajar kan? tarkait soal kurang ajarnya TKA CINA ana akan bahas di trit lain, kali ini ana akan bahas Cek FAKTA TKA cina yang membordir Indonesia

sebagai preambule baca artikel berikut :
Quote:


Pekerja Tiongkok Masih Jadi Momok, Jokowi Harus Cabut Perpres TKA



RMOL. Keberadaan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di Indonesia menjadi momok tersendiri bagi warga negara Indonesia (WNI) yang masih bekerja dan pencari kerja.

Presiden Joko Widodo pun didesak untuk segera mencabut Perpres Nomor 20/2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, faktanya saat ini sudah ratusan ribu, bahkan hampir 1 juta TKA Tiongkok yang bekerja di Indonesia, utamanya di sektor baja, pertambangan, dan perkebunan.

Namun yang menjadi masalah adalah mereka kebanyakan merupakan pekerja kasar alias unsklill workers.

"Beberapa perusahaan pun masih menggunakan tenaga kerja asing yang tidak sesuai dengan undang-undang yang kita sebut buruh kasar, terutama unsklill workers dari China," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (26/12).

Pihaknya mengaku tidak percaya kalau dibilang TKA Tiongkok di Indonesia sudah mencapai 10 juta jiwa. Namun jika regulasi pemerintah utamanya Perpres 20/2018 masih belum juga dicabut, bukan tidak mungkin TKA Tiongkok nantinya akan mencapai 10 juta.

Sebab, di tahun-tahun berikutnya investasi Tiongkok yang selalu mensyaratkan membawa TKA akan semakin bertambah.

"Kami minta Perpres 20/2018 dicabut. Itu memudahkan masuknya TKA. Kalau TKA yang skill workers tidak ada masalah. UU tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) sudah ada kok. Tapi yang skill workers," tutup Said Iqbal.
nagh saya punya sedikit kliping kilas balik tahun 2018 terkait TKA CINA yang sudah "diringkus" :D

ari2002 26th December 2018 20:27

1.
Quote:


TNI Tangkap Pekerja Proyek Kereta Cepat Asal China



JAKARTA - TNI Angkatan Udara mengelandang tujuh orang pekerja proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung ke pos pemeriksaan TNI AU di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Sebanyak Lima dari tujuh orang tersebut merupakan warga negara asing (WNA) asal China."WNA ada lima dari China dan dua orang dari kita (WNI), ditangkapnya kemarin pagi di Lanud Halim," kata Danlanud Halim Perdanakusuma, Kolonel Pnb Sri Mulyo Handoko saat dikonfirmasi, Rabu (27/4/2016).

Handoko mengatakan, tujuh pekerja tersebut ditangkap karena menyerobot masuk ke dalam kawasan Lanud Halim Perdanakusuma. Saat ditangkap, para pekerja itu tidak memiliki security clearance dan dokumen-dokumen izin bekerja di Indonesia

Dia meminta operator proyek kereta cepat untuk memperhatikan kelengkapan dokuemen termasuk security clearance bagi para pekerjanya, terutama tenaga kerja asing.

"Jadi mereka ini yang mau kerja di dekat-dekat daerah militer atau daerah terlarang harus punya security clearance, Itu memang sudah protap di setiap negara," kata Handoko.

TKA CINA mau menyelinap di bandara Halim perdana kusuma :geleng:

anadoif 26th December 2018 20:28

Aceng ama tki cinak aja takut

Gimana mau kredit oppo..xiamoay...huaweii

Haroooomm kata aceng golputer 2014

Takbirrrrrr

ari2002 26th December 2018 20:30

2.

Quote:


Kesaksian Warga Bekasi soal Pengukuran Tanah TKA China



Bekasi, CNN Indonesia -- Langit di kawasan Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi ditutupi awan, Rabu (19/9). Suasana teduh rasa mau hujan menyelimuti pagi di pinggir aliran saluran Kalimalang saat CNNIndonesia.com tiba di sana. Terdapat sekitar tujuh bangunan rumah warga di lokasi tersebut. Jalan di depannya pun sedikit berbatu dan agak berdebu.

Dari salah satu rumah tampak seorang perempuan tampak tengah sibuk mengeluarkan sepeda motor bertransmisi otomatis pabrikan Jepang dari halaman rumahnya. Terlihat anak kecil berusia sekitar dua tahun mondar-mandir seakan mencoba lari dari pengawasan sang ibu yang tengah berjibaku dengan motornya itu.

Perempuan tersebut adalah Ita Purba (31). Ia merupakan istri dari Ketua RT07/RW06 Kelurahan Jatimulya, Karta Sitepu. Belakangan wilayah tinggal mereka ramai diperbincangkan karena beredar video yang berisi cekcok antara Karta dengan pekerja asing yang tengah mengukur tanah di depan rumahnya.

"Sebentar ya suami saya lagi keluar," kata Ita sambil menyuruh CNNIndonesia.com duduk di teras rumah.

Ita pun menunda kepergian untuk menunggu suaminya pulang sambil menemani kami. Sambil menunggu Karta datang, Ita yang saat itu menggendong anaknya sedikit bercerita soal pengukuran tanah di video tersebut yang direkamnya pada 5 September 2018.

"Waktu itu saya disuruh suami saya buat ngerekam, katanya mau di-masukin ke facebook, kesel kali," kata Ita.

Tak lama Ita bercerita, Karta tiba dan sempat menyapa kami. Ia masuk untuk mandi dan berganti pakaian karena hendak bertemu dengan Lurah Jatimulya. Sebelumnya, Karta menyempatkan diri untuk melanjutkan cerita Ita soal tenaga kerja asing asal China itu.

Karta menuturkan saat kejadian dirinya hendak pergi keluar rumah untuk suatu keperluan. Saat keluar rumah ia melihat dua orang di depan rumahnya tengah mengukur tanah. Karta pun menegur dan bertanya kegiatan yang mereka lakukan.

Ternyata orang yang ditegur seperti tak paham pertanyaan dirinya. Karta lantas bertanya menggunakan bahasa Inggris semampunya. Hasilnya sama mereka diam dan hanya menggelengkan kepala.

Tak lama kemudian, datang sejumlah pekerja lain yang sama-sama melakukan pengukuran. Ada sekitar enam sampai tujuh
orang, dua di antaranya warga negara Indonesia.

Karta kemudian bertanya kepada pekerja asal Indonesia itu. Mereka, kata Karta, hanya menjawab "enggak tahu". Tidak puas dengan jawaban itu, Karta terus mencecar mereka dan akhirnya mereka mengaku pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Dia bilang KIIC, KCIC, pokoknya Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu," ujar Karta.

Dia tak terima dengan jawaban si pekerja karena wilayahnya tidak termasuk dalam trase (jalur) Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Terjadi sedikit adu mulut antara Karta dengan pekerja Indonesia itu. Setelah adu mulut, pekerja itu pun menelepon.

"Habis dia telepon dia tanya ke saya, 'ini daerah mana pak'. Kok aneh sih orang kerja nggak tahu lagi kerja di mana," ujar Karta.

Tak lama setelah itu para pekerja itu pun memutuskan untuk pergi dari lingkungannya.

Karta mengaku cukup berang dengan tindakan pengukuran semena-mena di lingkungan rumahnya itu. Alasan itu yang membuatnya kemudian mengunggah video perdebatannya ke warga asing ke akun Facebook miliknya. Dia mengaku tidak terpikir untuk melaporkan ke aparat soal kejadian itu.

"Saya ingin mengeluhkan saja sebagai seorang RT kali aja ada yang mau bantu, eh tahu-tahu dua minggu setelah saya upload itu ramai, viral. Padahal enggak ada tujuan saya buat ini viral. Saya aja baru tahu istilah viral setelah ketemu wartawan," tutur Karta.

Barulah setelah video unggahannya viral dia melaporkan soal cekcok pengukuran tanah ke RW hingga Lurah. Dia juga sempat mengontak koleganya di Polres Kabupaten Bekasi untuk menyelidiki para pekerja itu. Bahkan dia mengaku sudah beberapa kali didatangi aparat kepolisian mulai dari tingkat polsek hingga Polda Metro Jaya.



Karta melanjutkan, bukan kali pertama sejumlah pekerja proyek baik itu lokal maupun asing melakukan pengukuran di wilayahnya. Setidaknya sudah empat kali wilayahnya disambangi pekerja proyek untuk diukur. Dia tidak yakin apakah mereka orang yang sama dan sudah datang empat kali ke wilayahnya. Pasalnya dia baru sekali itu saja memergoki para pekerja asing itu.

"Saya enggak tahu kalau yang sebelumnya saya hanya terima laporan dari warga saja," ujar Karta.

Karta merasa ia dan warganya tidak dihargai karena sudah ada empat kali pengukuran di wilayahnya, tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Sejumlah warga menurutnya was-was dengan kegiatan itu.

Maklum wilayahnya sangatlah sensitif karena diapit dua proyek besar yakni pembangunan Kereta Rel Ringan (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Isu soal gusuran menjadi hal yang lekat di telinga Karta dan warganya meski daerahnya tidak terdampak oleh kedua megaproyek itu.

"Ada warga yang datang ke saya tanya, 'Pak itu habis diukur ya? Istri saya menggigil di rumah takut rumahnya digusur'. Mendengar itu apa saya enggak marah sebagai RT ngeliat warga saya kayak gitu," ujarnya.

"Tolong lah dikomunikasikan yang transparan biar saya bisa menjelaskan ke warga. Kalau kayak gini enggak jelas enggak ada bahan apa yang bisa saya jelaskan ke warga," katanya.


Salah seorang warga RT07, Rismen (71), membenarkan bahwa warga termasuk dirinya sedikit was-was dengan kegiatan pengukuran di wilayah tinggal mereka. Momok penggusuran melekat di benaknya apabila melihat atau mendengar kegiatan pengukuran tanah di wilayahnya.

Beda dengan Rismen, Usum (73) yang juga warga RT07 mengaku biasa-biasa saja mendengar kegiatan pengukuran tanah di wilayah tinggalnya. Asalkan tanahnya diganti rugi jika harus menerima gusuran, Usum mengaku tidak masalah.

Ditemui terpisah, Lurah Jatimulya Charles Mardianus mengaku tidak diberitahu pihak kontraktor ihwal pengukuran tersebut. Ia pun mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah video pengukuran tanah oleh warga asing di Jatimulya viral di media sosial.

Seharusnya, kata Charles, pihak pemilik atau kontraktor proyek memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu ke kelurahan jika ingin melakukan kegiatan apa pun di daerahnya.

"Prosedurnya kan seharusnya mereka membuat surat pemberitahuan diserahkan ke Kelurahan, nanti dari situ pihak Kelurahan bakal menghubungi RW dan RT setempat untuk kemudian didampingi, jadinya warga tahu dan tidak resah," kata Charles saat ditemui di kantornya.

Senada, Camat Tambun Selatan Iman Santoso menyatakan kegiatan apapun yang berada di lingkungannya minimal harus dilaporkan kepada pihak kelurahan setempat. Hal itu bertujuan agar kegiatan di sana tidak menimbulkan keributan dan kontroversi di tengah warga seperti halnya yang terjadi sekarang.


sabar ya pak.. rezim sekarang memang sangat ramah sama TKA CHINA :D

ari2002 26th December 2018 20:32

3.

Quote:


Pukul Pekerja Lokal, TKA Asal China Diamankan Polisi



Serang - Dua tenaga kerja asing (TKA) asal China diamankan petugas kepolisian Polres Serang Kota. Pasalnya, TKA inisial TXS dan TCG melakukan pemukulan terhadap pekerja lokal di lokasi proyek PLTU Jawa-7.

Kejadian bermula dari pegawai lokal inisial MM yang mengajak bercanda TKA di lokasi proyek. Karena salah paham, kedua TKA tersebut kemudian memukul wajah korban.

Kejadian ini kemudian menyulut emosi rekan-rekan sesama pekerja lokal. Mereka kemudian mengepung ke kontainer lokasi TKA bekerja.

"Awalnya dari becandaan maka dipukullah karyawan lokal ini, protes dan marah-marah," kata Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin saat dikonfirmasi, Banten, Minggu (9/9/2018).

Untuk penyelidikan lebih lanjut, Komarudin mengatakan bahwa keduanya saat ini diamankan oleh kepolisian.

Ia melanjutkan, akibat kejadian ini, siang tadi para pekerja lokal kemudian melakukan mogok kerja di lokasi proyek. Setelah itu, dilakukan mediasi antara para pekerja baik TKA, pekerja lokal dan pihak perusahaan. Selain mempermasalahkan kasus tersebut, para pekerja menurutnya kemudian memprotes jam kerja dan tuntutan atas upah.

"Mereka mogok kerja, tapi tuntutannya kemana-mana seperti masalah naik upah dan jam kerja," katanya.

TKA CHINA nggak tahu diri :geleng:

anadoif 26th December 2018 20:33

Ya harus ramah lah

Pasar bebas namanya

Wahaby rijik sihab aja ramah ama donatur arab maupun donatur cina kapirr hasyim prabowok

Takbirrrrr

ari2002 26th December 2018 20:34

4.
Quote:

Warga China Jadi Pekerja Sol Sepatu Ditangkap, Tak Satu Pun Mengerti Bahasa Inggris dan Indonesia


TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Puluhan petugas Imigrasi Tangerang merazia para pegawai di sebuah perusahaan telekomunikasi di bilangan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (28/11/2018).

Dipimpin langsung Kepala Imigrasi Klas I Tangerang, Herman, para petugas langsung menghampiri para pegawai perusahaan tersebut di cafetaria.


Para pegawai asing yang melihat petugas pun kabur berlarian menghindari petugas melalui akses jalan lain.

Namun petugas tak mudah dikecoh, semua lini sudah dikepung, dan para pegawai asing itu pun berhasil dikumpulkan.

Mereka diminta menunjukkan dokumen identitas kewarganegaraan berupa paspor. Namun menggunakan bahasa asing, para pegawai sempat beradu mulut, namun tidak bisa menunjukkan dokumen yang diminta.

"Kita amankan karena yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan dokumennya. Dari India, dari China, Bangladesh sepertinya tidak ada. Hanya India dan Cina. Baru 30 ya, mungkin bisa banyak ini, karena dari pihak Smart Friend sendiri relatif mungkin masih banyak di dalam. Tadi kita jumpai di cafetaria pada kabur lewat depan. Jadi memang tidak koperatif," ujar Herman.

Herman mengaku belum mengetahui modus para tenaga asing tersebut ataupun pihak yang membawanya datang ke Indonesia.

di tangerang :geleng:

ari2002 26th December 2018 20:36

5

Quote:


Kantor Imigrasi Kediri Amankan 4 Pekerja Ilegal Tiongkok, Mereka Pakai Izin Kunjungan Sosial Budaya


SURYA.co.id | KEDIRI - Operasi gabungan pengawasan orang asing yang dilakukan Kantor Imigrasi Kediri dan Kantor Dinas Tenaga Kerja Pemkab Jombang mengamankan 4 orang pekerja ilegal asal Tiongkok.

Para pekerja ilegal ini diamankan di PT Volma Jl Raya Sumobito, Jombang.

Keempat pekerja yang diamankan di Ruang Detensi Kantor Imigrasi Kediri masing-masing, Liu Dong (35), Xiao Mogen (48), Dai Qianming (54) dan Jiang Tiangxing (39

"Para pekerja ini masuk ke Indonesia memakai izin tinggal untuk kegiatan sosial budaya," ungkap Rakha Sukma Purnama, Kepala Kantor Imigrasi Kediri, Jumat (30/11/2018).

Empat pekerja ini diamankan petugas Kantor Imigrasi Kediri saat memperbaiki mesin di pabrik alas kaki.

"Kami masih melakukan pemeriksaan, jika cukup bukti nanti akan dilakukan deportasi," jelasnya.

Dari paspornya para pekerja ini masuk ke Indonesia mulai Agustus hingga awal November 2018.
"Kami menduga apa yang dilakukan ke 4 pekerja asing tidak sesuai dengan izin tinggalnya untuk kunjungan sosial budaya," jelasnya.

Para pekerja ini telah melakukan pelanggaran keimigrasian berdasarkan Undang-undang No 6 /2011 tentang Keimigrasian.

Dari hasil pemeriksaan lanjutan atas ke 4 pekerja asal Tiongkok masih perlu dilakukan pendalaman terhadap saksi-saksi yang mengetahui kegiatan warga negara asing tersebut.

kediri sebagai sol sepatu

craig.jessel 26th December 2018 20:39

Quote:

Originally Posted by anadoif (Post 38892664)
Aceng ama tki cinak aja takut

Gimana mau kredit oppo..xiamoay...huaweii

Haroooomm kata aceng golputer 2014

Takbirrrrrr

Orang goblok.


Produk Oppo , Xiaomi, huawei apakah juga kapir ?


:lol:

ari2002 26th December 2018 20:39

Quote:

Terkait Keberadaan WN China di Tambang Emas Manggani, Ini Kata Wagub Sumbar

Covsia.com - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit menegaskan bahwa Pemprov Sumbar akan menindak tegas Tenaga Kerja Asing (TKA) yang tidak memiliki izin di Sumatera barat.

Sebelumnya diberitakan warga Jorong Pua Data, Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota dihebohkan oleh keberadaan WNA China memasuki tambang emas Manggani, bekas Belanda tersebut

Menurut Nasrul Abit, Pemprov Sumbar akan memastikan terlebih dahulu apakah TKA tersebut memiliki izin atau tidak. Biasanya terkait penanaman modal asing (PMA) para tenaga kerja sudah memiliki izin untuk melakukan aktifitas di lokasi tambang.

"Ini yang akan kita pastikan, kalau ada kesalahan dari perizinan tentu ini diperiksa dan akan dihentikan. Kemarin Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) melihat proses perizinan TKA di Kabupaten Limapuluh Kota tersebut," ujar Nasrul Abit di Padang, Rabu, (28/11/2018).

Menurutnya, pihaknya juga tidak bisa serta merta mengusri WN China tersebut sebelum memastikan izinnya.

"Kita juga tentu tidak bisa mengusir TKA begitu saja, sebab masih banyak warga kita yang bekerja diluar negeri. Makanya pemerintah akan memastikan izin tersebut terlebih dahulu," lanjutnya.
sebagai pekerja kasar juga


All times are GMT +8. The time now is 17:10.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.