DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Berita Daerah (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=210)
-   -   Sikap Aliansi BEM Jakarta Tolak Hotel untuk Paramedis Corona Berujung Kecaman (http://forum.detik.com/showthread.php?t=2517996)

matsuko 6th April 2020 13:41

Sikap Aliansi BEM Jakarta Tolak Hotel untuk Paramedis Corona Berujung Kecaman
 
https://i.postimg.cc/7PsFFyHq/bem.jpg

Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Jakarta Bersuara memberikan sejumlah pandangannya terkait kondisi DKI Jakarta di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19

Termasuk dengan sejumlah kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mereka nilai kurang tepat bahkan cenderung bernuansa politis ketimbang solutif.

Selain menyoroti soal permintaan karantina wilayah atau lockdown lokal yang mereka nilai sebagai langkah terburu-buru tanpa melihat dampak ikutannya, aliansi juga mengkritik soal upaya pencegahan yang dinilai kurang maksimal.

Salah satu anggota aliansi yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) periode 2018-2019, Dheden Pratama mengungkapkan, masalah lain yang mereka soroti yakni kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker sebagai kebutuhan utama pencegahan penyebaran Virus Corona.

"Urgensi saat ini bagaimana kita sama-sama bersatu memerangi Covid-19, antara pemerintah dengan masyarakat. Untuk memutus mata rantai corona," ujar Dheden saat menggelar konferensi pers bertajuk "Lockdown Solusi atau Politisasi" di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (4/4/2020).

"Namun sangat disayangkan, di tengah urgensi seperti ini, banyak oknum-oknum di tengah pemerintahan maupun sipil, yang memanfaatkan kekayaan diri untuk menperkaya diri dengan menimbun masker," imbuhnya.

Dheden menambahkan, ia bersama anggota aliansi juga sudah datang ke Pasar Pramuka dan mendapati sejumlah alat kesehatan dijual dengan harga berkali-kali lipat dari harga normal.

"Di Pasar Pramuka milik (Perumda) Pasar Jaya, APD yang tadinya dijual Rp80 ribu menjadi Rp450 ribu. termometer tadinnya Rp150 ribu kini dijual Rp1,5 juta," jelas Dheden.

"Jadi, masalah kita sekarang bukan hanya soal Covid-19 saja, tapi tentang oknum-oknum yang mengambil keuntungan materi dari pandemi global ini," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa STIKES Binawan, Yazid Albustomi menambahkan, Aliansi BEM Jakarta Bersuara meminta Pemprov DKI Jakarta agar lebih fokus dalam hal pencegahan yakni dengan menggelar Rapid tes massal yang menjangkau lebih banyak orang.

"Jika Indonesia ingin meniru gaya penanganan ala Korea Selatan, maka keberadaan fasilitas kesehatan kita juga harus mencukupi," ujar Yazid.

"Tes dengan skala masif harus ada guna mendeteksi siapa saja yang terinfeksi Covid-19 ini," imbuhnya.

Yazid mengungkapkan, dengan kapasitas tes yang sekarang saja, jumlah suspect sampai sekarang sudah bertambah empat kali lipat lebih dibandingkan minggu sebelumnya.

"Kasus yang terlewat sama saja dengan bom waktu. Pengetahuan akan keadaan riil di lapangan akan mempermudah pemerintah dalam perencanaan strategi ke depannya," katanya

Aliansi juga menyoroti penggunaan Hotel Grand Cempaka milik Pemprov DKI digunakan sebagai tempat untuk menginap tim medis dan relawan. Mereka menganggap hal itu berlebihan.

"Fasilitas hotel bintang 5 untuk tim medis dinilai berlebihan. Lantas apakah itu
menjamin bahwa masyarakat Jakarta tidak terinfeksi virus Corona karena belum meratanya tindakan pencegahan dari Gubernur Jakarta terkait virus Corona dikalangan masyarakat menengah kebawah," ujar Yazid mewakili aliansi.

Desakan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown di DKI Jakarta terus mencuat belakangan ini.

Tanpa terkecuali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bahkan sudah mengajukan upaya local lockdown, meskipun ditolak pemerintah pusat.

Pro dan kontra kemudian bermunculan di tengah masyarakat.

matsuko 6th April 2020 13:48

Aksi Mereka Dikecam
 
Dekan Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta, Makmun Murod Al-Barbasy menyatakan sangat mengecam pernyataan Badan Eksekutif Mahasiswa Jakarta yang tidak menerima bila tenaga medis diinapkan di Hotel berbintang milik Pemda DKI Jakarta. Dia mengatakan pernyataan itu ngawur dan salah besar.

"Bahkan para medis itu seharusnya mereka itu mendapat kompensasi lebih dari itu karena mereka berjuang mempertaruhkan nyawa di garis paling depan dalam pemberantasan dan penanganan pandemii Corona.Apalagi mereka yang terdiri para dokter dan tenaga medis terbaik sudah banyak yang gugur ketika menjalankan tugasnya," kata Makmun Murod, dikutip dari Republika.

Tak hanya itu, lanjut Makmun, pihaknya selaku Dekan UMJ tak terima bila nama almamaternya dibawa-bawa pada soal ini. Hal ini karena ada salah satu mahasiswa yang disebutkan sebagai Ketua BEM UMJ ikut memberikan pernyataan soal penolakan pemberian tempat tinggal berupa hotel kepada para medis tersebut.

"Kini saya tengah cek kepada mahasiswa yang mengaku sebagai Ketua BEM UMJ itu. Saya berusaha menghubunginya untuk meminta ‘tabayun’ (klarifikasi). Tapi sejak pagi handphone belum bisa dihubungi. Tetap belum diangkat. Harap diketaui mahasiswa yang bersangkutan bukan lagi ketua BEM UMJ karena sudah diganti sekitar tiga bulan silam," tegas Makmun Murod.

Untuk itu, lanjutnya, pihak UMJ menyatakan bahwa pernyataan para mahasiswa yang tergabung dalam BEM Jakarta tersebut tidak mewakili universitas dan mahasiswanya. "Meski yang menyatakan itu memakai jaket almamater UMJ kami nyatakan tidak bisa mewakilinya. Itu sikap dia pribadi," tegasnya.

Makmun yang juga akdemisi dan pengamat politik, mengatakan adanya sikap seperti ini menandakan adanya keadaan yang memprihatinkan dalam dunia kemahasiswaan Indonesia. Sebagian aktivis mahasiswa banyak yang terjebak dalam kepentingan politik praktis. Dan ini berujung pada soal-soal material.

"Saya selaku akademisi yang berada langsung di kehidupan sehari-hari mahasiswa sikap pragmatis dengan tidak mengedepankan intelektual kini marak. Dan harus akui sikap ini juga salahnya berasal dari generasi aktivis seniornya yang banyak bersikap sama. Situasi ini mulai hari ini harus diperbaiki. Mahasiswa selain generasi intelektual mereka juga dituntut nurani dan kepekaan. Kami sedih membaca adanya berita tersebu yang sudah tersebar di berbagai media masa dan media sosial," katanya.

chowenable 6th April 2020 21:10

Tu mahasiswa nggak takut, giliran mereka kena corona, dokternya males ngobatin dia karena diprotes dapat hotel bintang 5 ? Secara dokter dikasih hotel itu kan karena ada kasus dokter dan perawat yang diusir dari kost, belum lagi ada yang khawatir sampai rumah menulari keluarganya ? Apa maksud mahasiswa, para tenaga medis tu disimpennya dibarak aja gitu ? Atau di hotel melati yang banyak tungaunya ? Itu aja masih bagus pihak hotelnya mau nampung, gak ikutan protes menolak kayak BEM.. :D

giman001 7th April 2020 07:30

Semoga wabah ini segera berlalu….mari Bersama sama mencegah penularannya dengan mematuhi aturan dari pemerintah.

rumanaisback 7th April 2020 12:42

Quote:

Originally Posted by chowenable (Post 40329249)
Tu mahasiswa nggak takut, giliran mereka kena corona, dokternya males ngobatin dia karena diprotes dapat hotel bintang 5 ? Secara dokter dikasih hotel itu kan karena ada kasus dokter dan perawat yang diusir dari kost, belum lagi ada yang khawatir sampai rumah menulari keluarganya ? Apa maksud mahasiswa, para tenaga medis tu disimpennya dibarak aja gitu ? Atau di hotel melati yang banyak tungaunya ? Itu aja masih bagus pihak hotelnya mau nampung, gak ikutan protes menolak kayak BEM.. :D

bahkan di hotel bintang 5 pun dokter ga bisa enjoy kok krn nyawa taruhannya setiap hari. kenapa disebut berlebihan?

mahasiswa pada alay, otaknya pada kagak dipake.

monoxdifly 8th April 2020 14:58

Quote:

Originally Posted by matsuko (Post 40328600)
"Kini saya tengah cek kepada mahasiswa yang mengaku sebagai Ketua BEM UMJ itu. Saya berusaha menghubunginya untuk meminta ‘tabayun’ (klarifikasi). Tapi sejak pagi handphone belum bisa dihubungi. Tetap belum diangkat. Harap diketaui mahasiswa yang bersangkutan bukan lagi ketua BEM UMJ karena sudah diganti sekitar tiga bulan silam," tegas Makmun Murod.

Mahasiswanya pengecut nih... Ditelpon dekan nggak diangkat...

lunae 8th April 2020 22:31

Mahasiswagelaseh!


All times are GMT +8. The time now is 00:06.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.