DetikForum - Penerima Bantuan di Medan Malah Diminta Pose "Saya Orang Tidak Mampu"

Quote:

Medan - Sebuah foto yang menunjukkan beberapa warga penerima bantuan sembako memegang kertas bertuliskan 'Saya orang tidak mampu penerima bantuan' beredar di Medan. Keberadaan foto tersebut pun mendapat kritik karena dianggap tak pantas.

https://akcdn.detik.net.id/community...peg?w=700&q=90

Dilihat detikcom, Rabu (8/4/2020), tampak ada sejumlah foto warga yang digabung menjadi satu. Masing-masing warga di foto itu terlihat memegang selembar kertas dan beras.

"Saya orang tidak mampu penerima bantuan," demikian isi kertas yang dipegang warga tersebut.

Di tengah foto, terlihat ada logo Pemko Medan. Tertulis juga 'Penerima bantuan beras Pemko Medan di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan'. Foto itu disebut diambil pada 4 April 2020.

Pemko Medan pun membenarkan keberadaan foto tersebut. Kabag Tata Pemerintahan Pemko Medan, Rasyid Ridho Nasution, mengatakan keberadaan foto tersebut merupakan inisiatif camat Medan Belawan.

"Iya benar. Tapi itu tidak ada mekanisme pembagian beras seperti itu. Di Belawan saja. Itu inisiatif Camat Belawan sendiri," ujarnya.

Foto tersebut dikritik Anggota DPRD Kota Medan Fraksi Demokrat, Ishaq Abrar M Tarigan. Dia menilai cara pengambilan foto para penerima bantuan dengan memegang kertas tersebut harusnya tak perlu dilakukan.

"Programnya sudah bagus tapi caranya tidak perlu di foto dengan memegang kertas seperti itu. Kalau pun untuk catatan Pemko bagi penerima bantuan cukup Pemko saja yang tahu. Bisa saja disamakan seperti model PKH yang di mana ditempelkan stiker di rumah masyarakat yang menerima bantuan," ujar Ishaq.

Mungkin itu mencegah orang mendapatkan sembako lebih. Jadi pemerintah setempat dengan mudah bisa mengeceknya agar tidak doble sembako atau lebih. Jadi lebih untuk bertanggung jawab atas laporan sembako yang sudah dibagikan. Berpikir positif sajalah.

Asal foto itu bukan untuk disebar untuk publik. Khusus untuk kebutuhan administrasi saja. Kalau untuk dishare ke publik menurut saya tidak etis saja.