Asal Muasal Nama Gunung Fuji
Gunung Fuji memiliki arti gunung keabadian. Biasanya orang Jepang menyebutnya Fuji san (san merupakan sebutan untuk nama gunung) Gunung Fuji adalah gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi. Ketinggian gunung Fuji mencapai 3.776 m. Gunung ini merupakan simbol bagi negara Jepang selain bunga sakura.
Dibalik keindahan panoramanya Fujiyama memiliki legenda cerita yang menarik. Dikisahkan pada jaman dahulu kala hidup sepasang kakek nenek di desa terpencil. Sang kakek adalah seorang penebang bambu. Pada suatu hari ketika sang kakek akan menebang bambu, ia melihat bambu yang bercahaya seperti emas. Karena penasaran, maka sang kakek memotong bambu tersebut. Dan ternyata di dalam bambu itu ditemukan anak perempuan yang kira-kira tingginya 9 cm. Sang kakek kemudian membawa anak perempuan itu pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, kakek memberi tahu nenek dan mereka akhirnya memberi nama anak itu Kaguya. Sejak mereka merawat Kaguya, entah mengapa setiap kali kakek pergi ke gunung untuk menebang bambu, di dalam bambu tersebut pasti ditemukan emas. Kehidupan merekapun menjadi makmur berkat Kaguya. Tak terasa putri Kaguya tumbuh menjadi sosok putri yang sangat cantik sampai kecantikannya itu tersebar ke seluruh pelosok negeri. Banyak orang-orang dari kalangan berada sampai pajabat kerajaan ingin mempersunting putri Kaguya, tetapi putri Kaguya tidak tertarik dan berusaha menolak lamaran mereka. Putri Kaguya memikirkan cara untuk menolak lamaran mereka dengan menyuruh membawa barang-barang yang mustahil adanya. “Siapa yang berhasil membawa barang-barang yang diinginkan putri Kaguya, maka putri Kaguya akan menerima lamaran salah satu dari mereka”. Barang-barang tersebut diantaranya adalah mangkuk suci sang Buddha, kalung yang terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya dan lain-lain. Para lelaki itu datang dengan membawa barang yang diminta, namun semua barang yang dibawa itu palsu karena barang yang diminta putri Kaguya tersebut mustahil ditemukan di bumi ini. Malam bulan purnamapun akan segera datang. Sambil memandang bulan, putri Kaguya menangis dalam kesedihan. Kakek dan nenek merasa khawatir kenapa putri kesayangannya merasa sedih. Dan akhirnya pada tanggal 8 Agustus, putri Kaguya menyampaikan perasaannya kapada kakek dan nenek. Ia mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari bulan dan harus kembali ke bulan saat bulan purnama tiba. Putri Kaguya sedih karena harus meninggalkan kakek dan nenek yang dicintainya. Karena tidak mau kehilangan putri Kaguya, maka kakek dan nenek berusaha mempertahankan putri Kaguya saat sang putri dijemput oleh utusan bulan untuk kembali ke bulan. Namun usahanya itu sia-sia. Akhirnya putri Kaguya pergi menuju bulan. Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih, putri Kaguya memberi Fushi no kusuri (Obat hidup kekal) kepada kakek dan nenek yang selama ini merawatnya. Sayangnya, kakek membakar obat itu karena ia merasa meskipun bisa hidup abadi dengan meminum obat itu, tanpa ada Kaguya di sisi mereka apalah artinya. Kakek membakar obat itu di atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tempat sang kakek membakar obat itu kemudian diberi nama Fushi no yama (gunung abadi), dan gunung itu sekarang dikenal dengan nama Fujiyama. Silahkan dilihat sumbernya disini |
mantabbb :thumbsup1:
|
jadi begini toh, asal muasal legenda cerita dari gunung fuji / fuji yama atau fujisan :nyengir:
Quote:
|
Mantabs gan, buat yang lainnya juga ya gan
Sepatu Murah |
Fu = tidak, shi = mati
Fushi = tidak mati = kekal Tapi saya ragu dengan cerita ini, karena waktu ada cerita rakyat kaguya hime belum ada serapan kata dari cina, seperti fu dan shi tsb. |
Ayo belajar bahasa Jepang
Watashi wa Indonesia jin desu = Saya orang Indonesia Watashi wa Ani desu = Saya Ani |
Anata wa Dewi san desu ka? = Anda Ibu Dewi?
Anata wa Tanaka san desu ka? = Anda Bpk Tanaka? |
Hai, watashi wa Dewi desu = Ya, saya Dewi
Iie, watashi wa Tanaka dewa arimasen = Tidak, saya bukan Tanaka |
Ini dan itu
Dalam bhs Jepang, ini = kore Sedangkan utk itu ada 2: sore (dekat), are (jauh) Mirip dlm bahasa Jawa: iki, kuwi, kae Kata tanya: apa = nani Ini apa? = Kore nani? juga boleh Tapi secara grammar : Kore wa nan desu ka? "Nani" berubah jadi "nan", untuk mempermudah pengucapan saja. |
Kata tanya tempat : DOKO
Doko ni arimasu ka = Ada dimana? (benda mati) Doko ni imasu ka = Ada dimana? (benda hidup) Ie ni arimasu / ie ni imasu = Ada di rumah Yama ni arimasu / yama ni imasu = Ada di gunung Pembicaraan telepon Tanaka: Moshi-moshi (Halo) Dewi: Hai, moshi-moshi (Iya, halo) Tanaka: Tanaka desu (Saya Tanaka) Dewi: Dewi desu (Saya Dewi) Tanaka: Dewi-san wa doko desu ka? (Dewi dimana?) Dewi: Watashi wa ie ni imasu. Tanaka-san wa doko ni imasu ka? Tanaka: Yama ni imasu (Ada di gunung). |
All times are GMT +8. The time now is 13:12. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.