DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Berita Daerah (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=210)
-   -   Inggris & Aussie Bantu Malaysia Lawan Indonesia (http://forum.detik.com/showthread.php?t=206097)

foolbaby 27th August 2010 16:53

mau perang mau kagak silahkeun aja bang....

buat ane mending mikirin tetangga ane biar bisa makan besok...
sukur2 ntar bisa kasih mereka zakat pas lebaran...kalo bisa ngumpulin zakat yang banyak buat mereka...

yang pengen perang silahkeun atuh di bikin posko2 pendaftaran...sapa tahu kalo kejadian bisa langsung masuk di medan laga....amin amin.... ane doain menang bang....jangan lupa fpi dikasih undangan sapa tahu nyumbang anggotanya yang berjuta juta....

Altobing 27th August 2010 16:53

Perang Opsi Terakhir
 
Quote:

Originally Posted by KeishakU (Post 11071090)
Apa sih untungnya perang..??:geleng:
Coba... ada yg tau gak...????

Demi martabat, perang juga bisa menjadi opsi.. tapi itu opsi ter ter.. dan ter.. terakhir. Untungnya pasti ada.. terutama bagi si pemenang perang tersebut dan minimal untuk unjuk kekuatan yg bisa menaikkan harkat sebuah bangsa di mata dunia. Tapi... ruginya juga banyak!

Masalah utamanya adalah pemimpin2 kita seperti cuma cari aman (main safe), seolah2 yg penting roda ekonomi aman & stabil, pertumbuhan ekonomi terjaga & sesuai target sampai akhir mereka menjabat. Mereka seakan tidak peduli kalau ada negara2 lain yg menghina negara kita, melecehkan warga negara kita, dan secara keseluruhan martabat kita sebagai sebuah negara & bangsa yang besar yang bahkan harta kekayaan kita yg dihisap oleh korporat2 bisnis asing/negara2 lain sudah dari dulu tidak dipedulikan oleh pemerintahan kita. Karena cara berpikir pemimpin2 dan wakil2 rakyat kita memang cetek dan cenderung hanya mementingkan kepentingan individu/golongan, kekayaan pribadi, dan berpikir "yang penting masih ada pemasukan bagi negara."

Blankspot 27th August 2010 16:54

[QUOTE=anakchumie;11073592]
Quote:

Originally Posted by Blankspot (Post 11073413)

yoa mending dipikir dalam2 , ada skenario menarik indonesia ke kancah peperangan melalaui boneka malaysia...ambalat,bom bali..noordin m top...ritz carlton...ingat tragedi bom bali..ekonomi indonesia terpuruk..negara2 jiran menguasai bbrapa perusaahaan indonesia...kalau ambalat kita terpancing..anggaran pembangunan ekonomi akan banyak dialihkan untuk pertahanan...ekonomi indonesia sudah cukup positif..aliran dana saham termasuk tertinggi di dunia...banyak yang ga suka indonesia maju....kalo mo shock terapi..mending kirim asap aja beberapa bulan ke malaysia...ga ada yang bakal disalahin..anggap aja bencana kebakaran...:thatsrite:

Hahaha... ntar kayak ikan diasapin dong bro..

ali0sy 27th August 2010 17:05

Quote:

Originally Posted by Lennynovitasari (Post 11073696)
setuju gan !

ya sudah prabowo aja kita angkat jadi presiden biar kayak pak harto....
dulu zaman pak harto kalao keluar negara manapun gak ada yg ngejekin kita.
sekarang parahhhhhh ke siangapor aja yg negara sebesar daun asem udah berani meremehkan apaligi ke negara yg lebih besar....

dalbhoe 27th August 2010 17:05

Setuju banget Kirim Asap... dan kumpulin Dukun + paranormal Indonesia biar kirim Santet ke Malaysia khususnya buat Perdana Mentrinya... truss kumpulkan tabun gas Elpiji yang 3 kilo lemparkan ke Malaysia syukur² mledak semua.... kumpulkan TKI yang ada di Malaysia Persenjatai mereka dengan senjata apapun......... Malaysia itu negara Kecil walaupun senjata perang mereka itu HEBAT!!! yang penting jangan takut dulu.... ingat mental pejuang² kita.. nyatanya mereka berhasil dan INDONESIA bisa MERDEKA....

ayooo bangkit INDONESIA kamu BISA....
hidup INDONESIA.... MERDEKA INDONESIA.....

ali0sy 27th August 2010 17:16

Quote:

Originally Posted by ali0sy (Post 11073917)
ya sudah prabowo aja kita angkat jadi presiden biar kayak pak harto....
dulu zaman pak harto kalao keluar negara manapun gak ada yg ngejekin kita.
sekarang parahhhhhh ke siangapor aja yg negara sebesar daun asem udah berani meremehkan apaligi ke negara yg lebih besar....


bajor 27th August 2010 17:24

Quote:

Originally Posted by ristie.and.pipiet (Post 11071022)
monggo silakan berangkat sendiri .....
kalau cuma ngemeng mah ...gampang ....
ya ..minimal ...demo kedubes malaysia ...bawa mobil tinja ...:winner:

Untuk menyatakan negara perang itu ditangan presiden, meskipun rakyat membara-bara pengin perang kalo presiden bilang gak ya gak, tapi sebaliknya meskipun rakyat takut dan ogah-ogahan perang kalo presiden bilang gempur...ya artinya rakyat gak ada pilihan tuk gak ikut perang....percuma kita ngemeng ini itu wong keputusan ditangan presiden, kalo mw demo tuh istana or cikeas...kalo kita flashback lihat sejarah, malaysia itu bagian dari majapahit negara nenek moyang kita, gak ada yg perlu ditakutin dari malaysia, dulu aja Patih gajah Mada gampang ko naklukin malaysia padahal cuma pakai senjata keris, ko kita yg sekarang udah modern masa kalah...

sakti_boy 27th August 2010 17:34

sementara negara-negara Islam belum tentu bantu Indonesia

jadi percuma ya selama ini bangsa kita sok2an perhatian sama mereka yang disana....:hface:

punggawa45 27th August 2010 17:36

Quote:

Originally Posted by Indragiri20 (Post 11070289)
NILAH.COM, Jakarta - Satu hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menyatakan perang melawan Malaysia adalah kekuatan aliansi internasional.

Apabila Indonesia menyatakan perang terhadap Malaysia, maka Inggris dan Australia tak akan tinggal diam. Sebab Malaysia merupakan salah satu anggota negara persemakmuran di bawah komando Inggris dan sekutunya Australia.

"Kalau perang pasti Inggris dan Australia akan bantu Malaysia, sementara negara-negara Islam belum tentu bantu Indonesia karena Malaysia juga negara berpenduduk Muslim. Posisi Indonesia terjepit," ujar pemerhati pertahanan Ade Daud Nasution kepada INILAH.COM Jumat (27/8).

Kekuatan aliansi internasional sangatlah menentukan untuk bisa memenangi pertempuran. Sebab dalam pergaulan internasional saat ini tak ada negara yang hidup sendiri.

"Indonesia hanya akan mengandalkan PBB sebagai pelindungnya, negara-negara Islam akan mengambil posisi netral. Harapan lain adalah Rusia dan China," ujar Ade.

Sebagaimana diberitakan, hubungan Indonesia dan Malaysia makin memanas pasca aksi demonstrasi pelemparan kotoran manusia (tinja) ke pekarangan kantor Kedubes Malaysia di Jakarta, Senin (23/8). Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Sri Anifah Aman mengeluarkan pernyataan keras terhadap sikap Indonesia. "Indonesia harus melakukan sesuatu guna memastikan unjuk rasa bisa dikendalikan, sebelum Malaysia kehilangan kesabaran." [mah]
http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/08/27/775341/inggris-dan-aie-bantu-malaysia-lawan-indonesia/

Berarti ada agenda tersembunyi dong dibalik insiden mulai panasnya hubungan antara Malaysia dengan Indonesia bila Inggris dan Australia membantu Malaysia. 2 negara tersebut tentu ingin mengincar sumber daya alam Indonesia dan Malaysia.

Tidak perlu perang..perbaiki diplomasi antar 2 negara dan pererat kerja sama ekonomi, politik, sosial dan budaya.

punggawa45 27th August 2010 17:40

Quote:

Originally Posted by Lennynovitasari (Post 11073686)
aduh aduh ! Aussie bisa apalah tanpa Indo ? semua negara didunia itu takut kalo Indo bisa mandiri.. ! :winner:
sekarang yang musti diperbaiki dari negara kita itu pemerintah dan organisasi yang baik. Ayoolaaa, anak muda Indonesia ! belajar yang benar dan bela negara mu (?)

ITU YANG INDONESIA BUTUHKAN SEKARANG --> SDM yang berkualitas, yang mikir ngabdi buat negara , bukan buat diri sendiri (y)

Pendidikan makanya jangan di liberalisasi..segala biaya pendidikan sekarang mahal sekali dari tingkat TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

Gimana mau maju bila generasi mudanya hanya bisa sekolah sampai level bawah karena biaya mahal.

Itu subsidi pendidikan yg katanya naik sampai 20% lari kemana ya kok bangunan sekolah tetap sj byk yg kurang layak dan biaya pendidikan semakin mahal.

Dana BOS (bantuan operasional sekolah) di tutup sj lha.
Dana BOS kbrnya dari hasil pinjaman atau ngutang keluar negri.


All times are GMT +8. The time now is 19:03.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.