HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/03/19 14:33 WIB
Kisah Cinta Tak Terduga, Dari Jadi Tamu Undangan Endingnya Nikahi Pengantin
-
Jumat, 2024/03/19 16:11 WIB
Licinnya Susanto, Hanya Lulusan SMA Berhasil Jadi Dokter Gadungan 2 Tahun
-
Jumat, 2024/03/19 15:10 WIB
MUI ke Sandiaga: Semoga Coldplay Nggak Manggung Lagi di Indonesia!
-
Jumat, 2024/03/19 13:40 WIB
Said Abdullah PDIP Jadi Caleg Suara Terbanyak, Tembus 500 Ribu
-
Jumat, 2024/03/19 15:59 WIB
Budi Arie Setiadi: 92% Kebisingan Ruang Digital Kita Diisi Buzzer
-
Kamis, 2024/03/18 12:43 WIB
Cinta Buta Pemuda Gresik Rela Dipenjara demi LC Warung Kopi Pangku
|
Thread Tools |
2nd June 2020, 08:51 |
#1
|
Addict Member
|
Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Cari Utang Rp 990 Triliun
Jakarta - Pemerintah membutuhkan banyak dana demi menanggulangi dampak Pandemi Corona alias COVID-19 dan melindungi perekonomian nasional. Untuk memenuhi dana tersebut, salah satunya pemerintah melebarkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2020 ke level 6,27% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit anggaran yang melebar ke 6,27% itu setara Rp 1.028,5 triliun terhadap PDB. Untuk memenuhi itu, pemerintah rencananya akan menerbitkan utang baru sekitar Rp 990,1 triliun. Berdasarkan draf kajian Kementerian Keuangan mengenai program pemulihan ekonomi nasional yang diperoleh detikcom, pemerintah hingga saat ini sudah menerbitkan surat utang negara (SUN) senilai Rp 420,8 triliun hingga 20 Mei 2020. Nantinya, total utang senilai Rp 990,1 triliun ini akan dengan penerbitan SUN secara keseluruhan baik melalui lelang, ritel, maupun private placement, dalam dan atau luar negeri. Sesuai dengan draf tersebut, outlook pembiayaan mencapai Rp 1.633,6 triliun, di mana rinciannya pembiayaan defisit Rp 1.028,5 triliun, pembiayaan investasi dan lain-lain Rp 178,4 triliun, dan utang jatuh tempo senilai Rp 426,6 triliun. Adapun dari total pembiayaan, pemerintah sudah melakukan penarikan pinjaman sekitar Rp 148,0 triliun, sehingga total penerbitan SBN ditambah SPN/S jatuh tempo tahun 2020 sebesar Rp 35,6 triliun menjadi Rp 1.521,1 triliun. Dari hitungan tersebut pemerintah berencana akan menerbitkan Rp 990,1 triliun lantaran sudah merilis SBN sebesar RP 420,8 triliun hingga 20 Mei 2020, dan adanya penurunan giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar Rp 110,2 triliun. Menanggapi itu, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan pemenuhan pembiayaan akibat pelebaran defisit masih dalam pembahasan. Menurut dia, pelebaran defisit juga sebagai bentuk dukungan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). "Sesuai dengan Pasal 21 PP PEN, akan ada skema khusus untuk pembiayaan program PEN yang akan diatur dalam bentuk SKB antara pemerintah dan BI (Bank Indonesia). Saat ini skema ini masih terus didiskusikan secara intensif dan jika sudah disepakati pasti akan kita umumkan," ujarnya ketika dihubungi detikcom, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Sesuai Pasal 21 PP Nomor 23 Tahun 2020, pemerintah dapat menerbitkan SBN untuk pembiayaan PEN yang dibeli oleh Bank Indonesia di pasar perdana. Hanya saja skema dan mekanisme penerbitan SBN ini sedang dibahas secara intensif antara pemerintah dan BI. PEN Silahkan diawasi penggunaannya |
2nd June 2020, 08:59 |
#2
|
Addict Member
|
Berikut rangkuman rencana penggunannya
Rp641 Triliun untuk 11 Instrumen Dana Pemulihan Ekonomi Nasional ini terdiri dari 11 instrumen kebijakan, mulai dari dukungan konsumsi, insentif perpajakan talangan investasi untuk modal kerja. Rincian Penggunaan Dana Pemulihan Ekonomi 1. Dukungan Konsumsi Rp172,10 Triliun 2. Subsidi Bunga Rp34,15 Triliun 3. Insentif Perpajakan Rp123,01 Triliun 4. Subsidi Bahan Bakar Nabati dalam rangka B30 Rp2,78 Triliun 5. Percepatan Pembayaran Kompensasi Rp90,42 Triliun 6. Tambahan Belanja K/L dan Sektoral Rp65,10 Triliun 7. Dukungan untuk Pemda Rp15,10 triliun 8. Penjaminan Kredit Modal Kerja Baru bagi UMKM Rp6 Triliun 9. PMN Rp25,27 Triliun 10. Talangan Investasi untuk Modal Kerja Rp19,65 Triliun, dan 11. Penempatan Dana Pemerintah di Perbankan Rp87,59 Triliun. BUMN Disuntik Rp104,3 Triliun Pemerintah bakal menyuntik modal perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp104,38 triliun. Anggaran tersebut akan masuk ke dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pasca virus corona. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran tersebut untuk membantu perusahaan plat merah yang bisnis terdampak virus corona. Ada beberapa perusahaan plat merah yang akan mendapatkan suntikan dana dari pemerintah dari mulai PT Pertamina (Persero),PT PLN (Persero) hingga PT KAI (Persero). "Sehingga total dukungan pemerintah kepada BUMN itu sebanyak Rp104,38 triliun dan untuk dalam bentuk above the line dan Rp44,92 triliun dalam bentuk below the line," ujarnya dalam telekonferensi. PMN untuk Kimia Farma Menurut Sri Mulyani, pemerintah juga akan memberikan dukungan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) non cash maupun subsidi dan kompensasi sebesar Rp26,10 triliun. Salah satu yang akan mendapatkan bantuan ini adalah Kimia Farma yang masih memiliki tagihan kepada BPJS Kesehatan. "Ini kita lihat baik dari sisi optimalisasi PMN ke HK, kimia farma yang punya tagihan BPJS diberikan Rp3 Triliun," ucapnya. Insentif Pajak PPh 21 DTP sebesar Rp39,6 triliun, PPh Final UMKM DTP sebesar Rp2,4 triliun, pembebasan PPh 22 impor sebesar Rp14,7 triliun, pengurangan angsuran PPh 25 sebesar Rp14,4 triliun, pengembalian pendahuluan PPN Rp5,8 triliun, penurunan tarif PPh badan Rp20 triliun, cadangan dan stimulus lainnya Rp26 triliun. |
2nd June 2020, 10:50 |
#5
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
2nd June 2020, 11:17 |
#6
|
Registered Member
|
Saya punya usaha kecil kecilan sudah mau 3 bulan mati suri. karyawan total ada 5. Omzet rerata cuma sktr 4-5 juta/ hari. Terakhir akhir pernah seharian ga ada yang beli , akhirnya tutup. Dengan berat hati karyawan pun di lepas dengan sangu sekadarnya. Mau buka lagi dengan modal sendiri belum berani.
|
2nd June 2020, 12:32 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
apalagi omset 5juta/hari dengan 5 karyawan. |
|
2nd June 2020, 12:36 |
#9
|
|
Groupie Member
|
Quote:
|
|
2nd June 2020, 12:50 |
#10
|
Mania Member
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer