View Single Post
Old 19th February 2014, 06:35
#27  
pengarang_puisi
Mania Member
pengarang_puisi is offline

Join Date: Jul 2013
Posts: 9,180
pengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legendpengarang_puisi Super Legend

Default

Quote:
Originally Posted by hansgretongan View Post
Ini kata FOKEMON :
Perubahan rumah di Menteng, kata Foke, awalnya karena para penghuni lama menjual rumah mereka. "Mereka menghadapi dilema, akibat tidak kuat menahan tekanan ekonomi, akibat harga tanah naik, sehingga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga naik," ujarnya.


Ref : http://www.tempo.co/read/news/2009/0...-Rumah-Menteng


Ini kata OJK :
Liputan6.com, Jakarta : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di sektor properti, termasuk tanah dan perumahan hingga ratusan persen sangat membebani pemilik rumah.

BERITA TERKAIT
BI Minta OJK Awasi Intensif BPD dan BPR BI Minta OJK Awasi Intensif BPD dan BPR
BI Minta OJK Audit Kesehatan Perbankan Tiap 6 Bulan BI Minta OJK Audit Kesehatan Perbankan Tiap 6 Bulan
Hal ini menanggapi kebijakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berencana menyesuaikan NJOP tanah di kisaran 120%-240% sesuai lokasinya.

Menurut Anggota Komisioner OJK, Firdaus Djaelani, kebutuhan rumah setiap tahun mencapai 800 ribu unit. Sedangkan kekurangan perumahan (backlog) sampai dengan posisi Mei 2013 sebanyak 1,5 juta unit.

"Rasio Kredit Perumahan Rakyat (KPR) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 13%. Padahal rumah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang," terang dia saat acara Tantangan Ekonomi 2014 dan Prospek Investasi Surat Utang Perumahan di Jakarta, Senin (20/1/2014).

Dia menilai, harga tanah dan rumah misalnya di Jakarta dan Surabaya serta kota metropolitan lain masih di bawah harga NJOP (pajaknya).

"Saya baru lihat tiba-tiba Pak Gubernur (DKI Jakarta) mau menaikkan NJOP 200%-400%. Ini kok baru terjadi di negara ini ya, di negara lain tidak ada," papar dia.

Kata Firdaus, harga pasar properti (perumahan) memang selama ini masih jauh dari harga NJOP. Namun kenaikan NJOP pada rumah-rumah elit, tambahnya, akan membuat pemilik rumah kesulitan membayar.

"Biasanya rumah-rumah elit ini dihuni oleh pensiunan. Kalau NJOP naik, mereka jadi tidak kuat bayar," pungkas dia.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menaikkan NJOP untuk tanah. Ahok mengatakan, kebijakan ini dibuat untuk menyelaraskan harga tanah di pasaran.

"Tahun ini pasti ada kenaikan NJOP, karena selama 4 tahun tidak pernah ada kenaikan. Nilai kenaikan NJOP di Jakarta bervariasi, sesuai lokasi. Tapi, kisarannya 120%-240%," jelasnya.

Menurut Ahok, fakta di lapangan menunjukkan harga tanah di pasaran melambung tinggi. Idealnya, tambah mantan Bupati Belitung Timur ini, NJOP mendekati harga pasar.

Jika tidak, negara berpotensi dirugikan dan Pemprov DKI bisa dituduh korupsi karena membiarkan potensi pendapatan negara berkurang.

Kenaikan NJOP tertinggi ada di Jagakarsa, Jakarta Selatan. NJOP-nya naik 240% dari Rp 1.167.682 per meter menjadi Rp 2.796.625 per meter.

Tertinggi kedua, wilayah Gambir, Jakarta Pusat. NJOP wilayah ini naik 236% dari Rp 6.623.328 per meter menjadi Rp 15.637.888 per meter.

Wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, naik 205% dari Rp 6.612.979 ke Rp 13.567.668 setiap meter. Sementara daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, naik 204% menjadi Rp 10.098.081.

NJOP di Kalideres, Jakarta Barat, naik 218% menjadi Rp 3.174.956. Sedangkan di Ciracas, Jakarta Timur, naik 176% menjadi Rp 2.052.337 per meter.

Daerah yang paling kecil kenaikan NJOP-nya, yakni Pasar Rebo, Jakarta Timur. NJOP daerah ini naik 120% dari Rp 1.239.880 menjadi Rp 2.490.197 per meter. (Fik/Nrm)

Mungkin kata kalian2 foke bohong, korup, jadi semuanya bohong, namun bacalah ini tahun 2009 PBBnya belum seberat sekarang, kalau di tahun 2009 saja
mereka banyak yang ga sanggup gimana sekarang.. ?

Tapi kalau orang sudah tidak ada hati nurani ya terserah lah..

Camkan :
1. Apakah yang tinggal dijakarta semuanya kaya ?
2. Apakah yang tinggal di jakarta semuanya penghasilannya bisa naik terus seperti harga properti yang kenaikannya sudah diindikasikan sebagai bubble / tidak wajar ?
Jika kenaikan penghasilan rakyat lebih kecil dari nilai kenaikan pajak properti berarti daya beli masyarakat menurun karena penghasilan mereka
tersedot ke arah pajak.
3. Sekarang PBB Berdasarkan zona, misalnya rumah rakyat luas 200m di gang, namun di jalan raya 200m dari rumah dibangun perkantoran, apartement, mall
otomatis nilai pajak zona tersebut naik. Apakah penghasilan rakyat yang di belakang properti komersial itu juga naik melejit seperti njop ?

Ente mau cela ane, mau bilang ane goblok, bego terserah ente peng, ini ane ngomong berdasarkan nurani ane aja.
dasar hitungan elo mana dari 900 ribu ke 8 juta..?
itu antum post apaan dek klonengan..

ana cm mengta dasar perhitungan antum..
BBM dan Elpiji naik jauh lebih signifikan dampaknya thd ekonomi rakyat miskin..
kenapa masih bisa bertahan di DKI itu tukang cuci, sopir, babu, dkk..?
Reply With Quote