View Single Post
Old 16th May 2020, 23:32
#7  
susukotak
Mania Member
susukotak is offline

Join Date: Jun 2017
Posts: 7,238
susukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legendsusukotak Super Legend

Default

Quote:
Originally Posted by yoo.jeongyeon.380 View Post
Karena tesnya kurang makanya berbagai spekulasi mulai dari 30.000 sampai 100.000. Cuma kalo perbandingan dengan negara tetangga (dengan karakteristik geografi dan sosial budaya yang gak jauh beda) ya wajar kalo kenanya sampai segitu. Bahkan jika PSBB longgar macam sekarang bisa melonjak lebih banyak tinggi.

Lagi-lagi pernyataan menyepelekan nyawa: "belum ada kematian massal", tapi di negara ini dari yang positif saja sudah ada 1.000an, yang ODP 3.000an yang meninggal. Ini bukan data dari Anies ya, ini data dari KawalCovid19. Kok nyepelein banget gitu, 4.000an nyawa terbuang kau anggap biasa. Okelah kalau penyebabnya natural, lah ini karena sejak awal pemerintah juga nyepelein dengan statement blunder: kita sudah kebal karena makan nasi kucing dan minum jamu.

Dan bukti nyata, hingga saat ini rate test kita setara negara-negara miskin di Afrika. Padahal sudah 2 bulan sejak kasus positif pertama di awal Maret tapi kok masih segini aja.

Covid-19 membuka semua kebobrokan negara kita, terutama mutu kesehatan yang sangat buruk dan masyarakat yang susah diatur.
You istiqomah banget ya
Tiap kali Dikeroyok buzzer amatir
Reply With Quote