View Single Post
Old 18th April 2020, 17:26
#4533  
MrRyanbandung
Mania Member
MrRyanbandung is offline

Join Date: Mar 2012
Posts: 5,580
MrRyanbandung is a new comer

Default SURABAYA KITA: PROGRAMA II TETAP DIRESMIKAN 10 NOVEMBER 1991

PROGRAMA II TVRI Stasiun Surabaya (waktu itu) tetap akan diresmikan 10 November 1991 yang waktu itu akan datang. Bangunannya saat itu sudah selesai 100% dan peralatannya juga sudah terpasang. Demikian juga menara pemancarnya. "Jadi, komentar bahwa pengoperasian Programa II itu terkatung-katung, sama sekali tidak benar," kata kabiro humas Pemda Jatim, Drs. Susanto kepada Jawa Pos, 26 Oktober 1991.

Peresmian itu memang menunggu saat yang tepat sehingga tidak bisa dilakukan begitu bangunan selesai. Menurut Susanto, pembangunan gedungnya sendiri (saat itu) telah selesai dan diserahkan oleh pemborongnya, 31 Desember 1990, untuk tahap pertama. Sedangkan tahap kedua diserahkan 2 Maret 1991.

Peresmian tidak bisa dilakukan saat itu juga lantaran waktu itu masih dibangun menara untuk menempatkan pemancar. "Kini (Oktober 1991) alat itu sudah terpasang dan sudah siap diresmikan bersama dengan 'mess' TVRI oleh Bapak Menteri Penerangan (Harmoko)," tambah Susanto (waktu itu).

Sementara pemilihan tanggal 10 November 1991, hanya semata-mata hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya Surabaya. "Peresmian pada tanggal itu sudah direncanakan sejak lama. Khan tidak salah kalau peresmian proyek besar itu ditepatkan pada hari bersejarah. Jadi, tidak berarti mengulur waktu peresmian karena pekerjaan belum selesai," katanya.

Kepindahan Wayan Sudana dari PT Cipta Karya ke Gresik, kata Susanto, juga tak ada kaitannya dengan pembangunan Programa II. Cipta Karya adalah yang menangani proyek itu. Sebelum proyek itu diresmikan, Wayan dipindah sebagai kepala cabang dinas PU di Gresik. "Mutasi itu hanya semata-mata memenuhi jadwal yang telah ditentukan. Dia sudah saatnya dipromosikan. Jadi, tidak harus menunggu peresmian proyek Programa II," katanya.

Susanto menjelaskan, meski Wayan (saat itu) sudah menduduki pos baru di Gresik, tetapi ia (waktu itu) masih tetap memberikan perhatian terhadap pembangunan Programa II itu. Koordinasi terus dilaksanakan sampai peresmian dilakukan. "Jadi tidak benar juga bila dikatakan Pak Wayan meninggalkan proyek yang masih terkatung-katung," tegasnya (waktu itu).

Pembangunan Programa II, kata Susanto, berjalan sesuai bestek, baik kualitas maupun kuantitasnya. PT Cipta Karya menangani proyek besar itu setelah memenangkan tender. Penunjukan dia pun (saat itu) sudah melalui persetujuan Mendagri (Rudini) karena biaya yang digunakan melebihi Rp 1 milyar (Rp 1,2 milyar).

Dok. Jawa Pos, 27 Oktober 1991, dengan sedikit perubahan
Reply With Quote