Quote:
Originally Posted by kumalraj
Golput itu juga pilihan. Menurut saya golput tidak masalah kalau memang tidak ada pilihan misalnya menganggap pilihannya sama baik atau sama buruk. Atau tidak tahu mana yang lebih baik.
Golput yang jadi masalah adalah kalau alasannya bukan tidak tahu yang mana yang harus dipilih tapi karena malas.
Contohnya kejadian di Amerika Serikat. Kalau golput yang malas itu pada ikut milih presiden, kemungkinan Trump tidak terpilih tapi karena banyak yang lebih suka Clinton tapi tidak ikut milih maka Trump yang terpilih. Akhirnya banyak yang nyesal tapi apakah mereka akan benar memilih nanti pilpres berikut atau tetap malas?
|
Kalau di Australia, WN nya diwajibkan untuk ikut pemilu. Kalau tidak hadir dan vote, maka setau saya dikenakan denda. Kalau di Indonesia, golput yang sama sekali gak hadir ke TPU gak ada sanksi apa-apa ya, Pak. Entah bagaimana dengan Pemilu di Amerika.. Apakah pemerintahnya juga memberikan sanksi untuk mereka yang malas memilih dan golput atau terserah-serah deh pada mau ngapain.
Kalau saya, alasan saat ini saya memilih sepertinya saya mau golput aja dikarenakan kayaknya semua sama saja. Pada akhirnya setelah berkuasa mementingkan kepentingan pribadi masing-masing, kepentingan partai dan golongan. Janji saat kampanye pada akhirnya hanya janji manis yang kosong. Lagian, saya juga prihatin sama wakil rakyat anggota DPR... Melihat nama-nama yang masuk banyak dari kalangan artis dan terlihat gak kompeten.. yang non artis ya podo wae.. Berita-berita miring membuat imej saya tentang mereka belum apa-apa udah kurang baik.. Jadi kesimpulannya, saya pesimis dengan segala sesuatu yang berbau politik di tanah air. Salah gak, Pak?