Dari
sini ternyata diragukan apakah Bambang Noorsena itu Orthodox atau Protestan.
Kriteria "Gereja-gereja Orthodox" jelas: harus berakar dari Para Rasul. Sementara alirannya Mas Bambang ini gak jelas "akar"nya ke Para Rasul lewat mana.
Apalagi di forum itu disebutkan juga bahwa imam2 Orthodox, sama seperti imam2 Katolik, tidak boleh berkhotbah di ibadat gereja2 Protestan.
Maka ada yang mengatakan bahwa alirannya Bambang Noorsena ini sebenarnya Protestan juga, cuma agak "keislam-islaman". Bahkan bisa digolongkan sebagai sinkretisme Kristen dan Islam.
Tapi upaya Mas Bambang ini membuat saya mikir juga.
Di tengah2 masyarakat Indonesia yang memeluk Islam, kenapa tidak Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur (Maronit, Khaldea, Syria, dll) yang bermisi ke sini ya? Mereka seharusnya bisa mendekat ke masyarakat Muslim Indonesia karena umat Katolik Ritus Timur ini juga kebanyakan beribadat dengan bahasa Arab, menyanyi dengan lantunan irama & alat musik Arab, menyapa Tuhan dengan "Allah".
Tapi yang datang ratusan tahun silam justru misionaris2 Eropa yang ikut bersama penjajah. Ini makanya agama Katolik sulit diterima masyarakat negara ini, kecuali di NTT, pedalaman Kalimantan dan Papua bagian selatan.