View Single Post
Old 11th October 2008, 12:26
#8  
Perseverence
Mania Member
Perseverence is offline

Perseverence's Avatar

Join Date: Sep 2007
Posts: 2,008
Perseverence has becoma a maestroPerseverence has becoma a maestroPerseverence has becoma a maestroPerseverence has becoma a maestroPerseverence has becoma a maestroPerseverence has becoma a maestroPerseverence has becoma a maestroPerseverence has becoma a maestro

Default

Fakta #4 : Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas

Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakain sering terjadi dan semakin kuat.

Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat.
Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48 derajat Celcius. (Sebgai perbandingan, anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas "hanya" berkisar 30 - 37 derajat Celcius).
Suhu di St. George disuul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47 derajat Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40 derajat Celcius.
Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 53 derajat Celcius !

Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di beberapa negara bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga I. Serangan tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan ratusan ikan air tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan yang hebat, serta membunuh hewan-hewan ternak.

pad atahun 2003, daerah Eropa Selatan juga pernah mendapat serangan gelombang panas hebat yang mengakibatkan tidak kurang dari 35.000 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak dari Perancis (14.802 jiwa). Perancis merupakan negara dengan korban jiwa terbanyak karena tidak siapnya penduduk dan pemerintah setempat atas fenomena gelombang panas sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar mulai dari Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata di daerah Eropa.

Mungkin kita tidak mengalami gelombang-gelombang panas mahadahsyat seperti yang dialami oleh Eropa dan Amerika Serikat, tetapi melalui pengamatan dari apa yang kita rasakan sehari-harinya. Kita dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar kita. Cobalah perhatikan seberapa sering kita mendengar ataupun mungin mengucapkan sendiri kata-kata seperti : "Panas banget ya hari ini".

Apabila anda kebetulan bekerja di dalam ruangan ber-AC dari pagi hingga siang hari sehingga anda tidak sempat merasakan panasnya suhu belakangan ini, anda dapat menanyakannya kepada teman-teman ataupun orang di sekitar anda yang kebetulan bekerja di luar ruangan. Orang-orang yang sehari-harinya bekerja dengan menggunakan kendaraan terbuka di siang hari bolong (misalnya sales dengan sepeda motor) mungkin dapat menceritakan dengan lebih jelas betapa panasnya sinar matahari yang menyengat punggung mereka.
Reply With Quote