[pd.bq]

Originally Posted by iqbaleno

bukan semata2 soal memihak, tp lebih ke soal kepentingan spt (meminjam) kata Luhut: suka tdk suka RRC adalah kekuatan dunia

tdk heran rata2 sekutu amrik mulai dari korsel, jepang hingga eropah menjalin kerjasama ekonomi yg erat dgn RRC

singapura yg notabene blok barat secara militer juga sama, belakangan malah mulai condong secara politik ke RRC dan menyerukan agar amrik suka tdk suka seharusnya menerima kebangkitan RRC sbg suatu kenyataan dan apa adanya tanpa mesti konflik

sbg catatan, singapura ialah investor terbesar di RRC (begitu juga di RI)

Beda dgn warga amerika yg ditolak masuk Uni Eropah, Rwanda adalah salah satu negara Afrika yg masuk dlm segelintir negara yg diizinkan masuk. Negri apa itu RWANDA hingga gitu istimewa?

Dulu negara miskin, pariah, perang saudara Hutu vs Tutsi hingga pembantaian massal. Berkat sentuhan Paul Kagame pake China way, sekarang Rwanda tampil beda dan dijuluki Singapura-nya Afrika karena: paling tdk korup di Afrika ( termasuk level dunia), keamanan dan kesejahteraan yg mencolok, pemerintah yg ramah kpd investor dan bisnis.

Ironisnya pemerintah Rwanda sangat otoriter spt Singapura. Lebih parah, menolak demokrasi Barat.
Rwanda memilih kestabilan dan pola Merit (spt China).

Keberhasilan Rwanda membuat Paul Kagame dilabel sbg Lee Kuan Yew versi Afrika. Bahkan ex-presiden amerika Bill Clinton pernah menyebut nya sbg: One of the greatest leader in modern history. Sebabnya krn Hutu & Tutsi yg dulu gontokan sekarang hidup damai. 56% anggota parlemen adalah perempuan. 25% anggaran negara di habiskan di edukasi. Walau tdk pinjam uang dari Bank Dunia, Rwanda adalah salah satu negara dgn pertumbuhan tinggi di dunia.

Militer Rwanda terang2an jiplak model China & tdk malu diajar langsung oleh militer China. Namun menilik dari kasus Rwanda, mulai timbul pertanyaan oleh pakar dunia, apakah China way merupakan better solution to poverty?