Quote:
Originally Posted by luntzpandis
Harusnya pemerintah bikin pasukan khusus. Di bagi dalam tiga.
Pertama, mengutamakan manula. Rentan banget manula ini. Di Tokyo udah lockdown. Makin banyak korban meninggal kayak di sini.
Manula harusnya yg diutamakan di-quarantine.
Kedua, fokus ke balita-bayi.
Mereka juga rentan. Tapi karena mereka aktif, jadi ga kentara symptom-nya.
Ketiga, anak2 muda.
Kekebalan tubuh anak muda lebih bagus. Dan tetap bisa jalani aktivitas tanpa distancing. Karena itu tadi, manula ga berkeliaran di luar rumah.
Karena katanya kan anak muda kalau tertular, kadang ga ada gejala, tapi ketika menularkan ke orang tua, malah orang tua yg parah dan bisa mati, sedangkan si anak muda malah sehat. Sembuh sendiri.
Omong doang kayak gue gampang sih ya
Praktik susah.
|
Masalah yang soal anak muda itu adalah, biarpun tidak meninggal tapi kalau tertular ada resiko paru-parunya rusak. Jadi setelah sembuh, kapasitas paru-paru sudah berkurang jauh dari sebelumnya. Jadi seorang muda yang punya stamina kuat setelah sembuh bisa saja jadi pemuda yang lemah fisiknya.
Kemudian tidak semua yang berusia muda itu tidak meninggal. Tetap ada yang meninggal itu usianya muda. Kebanyakan memang ada penyakit kronis lain tapi ada juga orang usia muda yang meninggal tapi tidak diketahui ada penyakit kronis lain.