View Single Post
Old 5th August 2020, 20:25
#1  
mabok_perawan
Groupie Member
Malemabok_perawan is offline

mabok_perawan's Avatar

Join Date: Mar 2011
Location: Hutan Perawan
Posts: 14,239
mabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legendmabok_perawan Super Legend

Default 75 TH Indonesia Merdeka, Jokowi Presiden Gagal

Quote:
Pak Jokowi, Apa Kabar Pertumbuhan Ekonomi Meroket 7%?
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7%. Target tersebut tertuang dalam RPJMN 2015-2019 saat pemerintahan Jokowi didampingi Jusuf Kalla sebagai wakil presiden RI.

"Dengan berbagai kebijakan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat tajam sejak tahun 2016, menjadi 7,1% pada tahun 2017, dan terus meningkat pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebesar 7,5% dan 8,0%," demikian tertuang dalam RPJMN 2015-2019 seperti dikutip, Rabu (5/2/2020).

Sayangnya target itu meleset. Jangankan ekonomi tumbuh 7%, untuk keluar dari rata-rata 5% saja masih sulit sampai sekarang.

Target pertumbuhan ekonomi RI meleset lagi. Tahun 2019 ini pemerintah memprediksi ekonomi tumbuh 5,3%, nyatanya hanya bisa tumbuh 5,02% saja.

Apalagi, pertumbuhan ekonomi 2019 ini juga lebih rendah dibandingkan 2018 yang sebesar 5,17%.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,02% untuk the whole year," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
Baca juga:
Parah! Ekonomi Papua Tak Tumbuh, Malah Minus

Jika dirinci, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I sebesar 5,07%, kuartal II 5,05%, kuartal III 5,02%, dan kuartal IV 4,97%. Pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 2019 cenderung melemah.

Selama era Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat rata-rata pertumbuhan ekonomi hanya 5,04% per tahun.
Quote:
Ekonomi RI -5,32%, Lebih Parah dari Prediksi Sri Mulyani dan Airlangga
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2020 minus 5,32%. Realisasi ini lebih dalam dari angka prediksi yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 minus 3,4%. Pertumbuhan negatif tersebut disebabkan oleh adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menghambat berbagai kegiatan ekonomi.

"Kalau kita lihat di kuartal pertama Indonesia masih positif. Tapi memang di kuartal kedua dengan adanya PSBB, Indonesia diprediksi masuk di dalam jalur minus sekitar 3%," kata Airlangga dalam diskusi virtual HIPMI, Kamis (18/6).
Reply With Quote