Originally Posted by econs
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Sumatera Utara harus memiliki pemimpin sekaliber Drs Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan, MM,
agar dapat mengejar ketertinggalannya dibanding provinsi lain di Indonesia. Amri-RE bukan saja putra terbaik yang memahami seluk-beluk persoalan Sumut, melainkan telah teruji dalam segudang tugas pemerintahan dan mampu memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Sumut.
“Harus muncul pemimpin yang dapat mengejar ketertinggalan Sumut dibanding provinsi lain. Figur pemimpin seperti itu ada pada Amri-RE. Karena itulah Partai Demokrat memutuskan mereka sebagai Cagub dan Cawagub Sumut 2013-2018,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Johnny Alen Marbun pada acara Pengukuhan Tim Pemenangan Amri RE Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan.
Acara pengukuhan yang dihadiri lebih dari 2.000 warga itu dilaksanakan di dua tempat, di Gunung Sitoli dan Teluk Dalam, Nias Selatan, Senin (5/2/2013). Hadir dalam acara itu, RE Nainggolan, Walikota Gunung Sitoli Martinus Lase, Bupati Nias Sochiatulo Laoli, dan Wakil Bupati Nias Selatan Hukuasa Ndruru.
Kunjungan RE ke Nias didampingi sejumlah pengurus inti Tim Pemenangan Amri-RE Sumut, antara lain Bahdin Nur Tanjung, Mindo Siagian, Nelson Parapat, JA Ferdinandus, dan Jadi Pane. Adapun Cagub Sumut Drs Amri Tambunan tidak dapat hadir karena sedang menemui massa pendukung di Rantau Parapat.
Johnny Alen mengatakan, kemenangan yang akan diraih Amri-RE pada Pilkada Sumut 7 Maret 2013 bukan merupakan kemenangan Partai Demokrat, melainkan kemenangan masyarakat Sumut. “Kemenangan Amri-RE pada 7 Maret nanti akan menjadi momentum kebangkitan Sumut. Di bawah kepemimpinan Amri-RE, Sumut optimis akan kembali menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia,” katanya.
Sedangkan bagi Kepulauan Nias, kemenangan Amri-RE akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata, budaya, kesenian, dan ekonomi masyarakat setempat. Itu terjadi karena RE Nainggolan sangat memahami persoalan pembangunan disana, mencintai masyarakat Nias, dan memiliki visi konkrit mengembangkan Kepulauan Nias sebagai pusat selancar internasional.
“Sekalipun sebagai calon orang nomor dua di Sumut, RE Nainggolan akan berbuat banyak untuk Nias dan Sumut. Apapun jabatannya,
RE Nainggolan selalu memberikan yang terbaik bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itu sudah ia buktikan mulai dari pegawai rendahan di Kantor Camat Pahae Jae, Bupati Tapanuli
Utara hingga Sekretaris Daerah Sumut ,” kata Johnny Alen.
Untuk itu, lanjut Johnny Alen, masyarakat Nias harus bijaksana dalam menetapkan pilihannya dengan memilih pemimpin yang berpengalaman, sudah teruji, dan dikenal luas masyarakat.
“Ada muncul nomor satu, yang seiman dengan mayoritas masyarakat Nias. Tapi, geografis Sumut saja tidak paham, sampai-sampai menyebut Bagan Siapi-api sebagai bagian dari Sumut. Apakah kita akan menggantungkan nasib Sumut yang sudah tertinggal ini kepada orang seperti itu?,” ujar Johnny Alen.
Sementara, RE Nainggolan mengatakan, yang paling utama bagi Nias adalah peningkatan ekonomi rakyat yang selanjutnya berpengaruh terhadap peningkatan PAD. Dengan bantuan dan dorongan dari Pemerintah Provinsi Sumut, Nias akan mampu membenahi infrastuktur secara bertahap sehingga layak menjadi tujuan wisata internasional.
“Yakinlah bahwa potensi Nias mampu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warganya. Mengapa tidak kita lakukan Festival Selancar Internasional di Nias padahal Nias memiliki ombak terbaik kedua di dunia,” ujar RE Nainggolan.
Untuk melakukan pembangunan di Nias, lanjut RE Nainggolan, hanya butuh niat yang tulus, kerja keras serta profesionalisme kerja.
“Lain dari itu, telah disediakan Tuhan buat kita, yaitu Nias yang indah dan kaya akan berbagai potensi,” kata RE Nainggolan.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Regional, saat ini Sumut berada pada urutan ke-17, jauh dibawah posisi Provinsi Kepulauan Riau dan Bangka Belitung yang masing-masing berada pada urutan ke-6 dan ke-7. Posisi Sumut yang tertinggal jauh juga tercermin dari Indeks Pembangunan Regional Dimensi Ekonomi, Sosial, Infrastuktur dan Pelayanan Publik, serta Lingkungan Hidup.
sumber : medan.tribunnews.com
|