View Single Post
Old 18th April 2017, 22:23
#30  
relusi
Registered Member
relusi is offline

Join Date: Apr 2017
Posts: 6
relusi is a new comer

Default PERNYATAAN-PERNYATAAN POLITIK ANIES BASWEDAN

 ANIES BASWEDAN DI KONVENSI DEMOKRAT
Indonesia Kita Semua
Republik ini merdeka bukan sekedar menggulung kolonialisme, Republik ini hadir menggelar kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Republik ini datang bukan dengan cita-cita, Republik ini datang bukan dengan harapan, tapi Republik ini datang dengan janji. Cita-cita merupakan sesuatu yang harus kita raih, bila kita berhasil meraihnya maka kita syukuri, tapi bila gagal maka kita revisi cita-cita itu. Republik ini berjanji dan janji tidak bisa direvisi, janji harus dilunasi pada setiap anak bangsa Indonesia. Republik ini berjanji: 1) Melindungi, 2) Mencerdaskan, 3) Mensejahterakan, dan 4) berjanji membuat setiap bagian dari kita menjadi Dunia. Janji ini bukan janji pemerintah, tapi janji bangsa Indonesia, karena itu saya merasa terpanggil untuk turun tangan ramai-ramai melunasi janji kemerdekaan kita.
Janji Melindungi
Republik ini tidak dirancang untuk melindungi minoritas, tidak dirancang untuk melindungi mayoritas, republik ini dirancang untuk melindungi setiap warga negara Indonesia secara tanpa syarat. Siapa pun, dimana pun, agama apapun, keyakinan apa pun, etnis apapun, bahasa apapun, memiliki hak yang sama untuk mendapat perlindungan di republik ini.
Janji mencerdaskan
Penduduk Indonesia saat ini berjumlah 240 juta, pada saat kita merdeka penduduk Indonesia berjumlah 73 juta yang 95 persennya adalah buta huruf.

Beberapa waktu ini kita dihantam dengan sunami korupsi, korupsi disegala level, tapi kita harus perhatikan korupsi adalah gejala penyakitnya adalah difisit integritas.

Karena itu pendidikan kita adalah membangun integritas, menghasilkan orang-orang jujur, orang berkarakter, yang bila diberi amanah maka dia akan mengubah amanah itu menjadi kesejahteraan.

Hukum
Bicara soal hukum di Indonesia maka saya akan konsentrasi pada mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada institusi penegak hukum.

Meneruskan pemberantasan korupsi. Negara ini negara hukum karenanya setiap warga negara harus taat kepada hukum.

Republik ini didirikan oleh setiap etnis ditempat itu, karena itu seorang Maluku yang jadi Indonesia tidak akan kehilangan kemalukuannya, seorang Bugis yang jadi Indonesia tidak akan kehilangan kebugisannya, orang Jawa yang menjadi Indonesia tidak akan kehilangan kejawaannya. Kita bisa tetap Maluku, tetap Bugis, tetap Jawa dan menajdi Indonesia. Republik ini didirikan untuk meraih keadilan sosial bagi setiap warga Negara Indonesia dan setiap warga Negara Indoensia memiliki kedudukan yang sama dihapan hukum. Untuk membangun Indonesia bukan mencari siapa asal darimana tapi kembangkan kompetensi, kemampuan diseluruh wilayah Indonesia maka kita akan mendapat kader-kader terbaik dari seluruh warga Indonesia.

Saat ini kita sudah tidak berbicara proporsi, sekarang kita memasuki era yang dilihat bukan latar belakang tapi latar belakang oleh karena itu kembangkan kompetensi. Kalau sya jadi Presiden saya akan pilih menteri nomor satu bersih, nomor dua kompeten.

Budaya kita tercermin dari pancasila, kata kunci pancasila adalah gotong royong, itu adalah budaya kitadan itu hanya bisa jalan ketika negara dan pemerintah hadir.

Cara mengatasi problem konflik yang merusak sistem sosial Indonesia
Ketika konflik terjadi poin penting yang terjadi adalah melihat ini sebagai peristiwa kekerasan antar warga negara. Hilangkan labe-label itu karena label labe itu memperrumit masalah. Kalau saya jadi presiden, saya akan sebut kekerasan itu sebagai kekerasan sekelompok warga negara kepada kelompok warga negara lainnya titik. Tidak disebutkan sebagai konflik agama, etnis dan keyakinan.

Membangun suasana yang toleran; ada dua jurusan; jurusan pertama, membangun kesadarannya, lewat rumah tangga, saya akan jalankan kampanye kesadaran hidup bhinneka di Indonesia sebagai bahan untuk orang tua dirumah untuk mendidik. Kedua, sekolah, sekolah harus menjadi institusi untuk mendidik tentang kebhinnekaan, kebhinnekaan di Indonesia bukan masalah, kebhinnekaan adalah fakta dan kita sudah beribu tahun hidup dalam suasana hidup yang bhinneka.
Penegakan Hukum; Sepanjang usia manusia selalu ada yang tidak toleran, selalu ada yang mau melakukan kekerasan, disitu pentinggnya penegakan hukum. Jika saya jadi Presiden, jika ada kekerasan, saya akan memerintahkan kepada aparat keamanan untuk langsung menangkap, memproses dan membawanya kepengadilan, tidak pandang bulu.

 ANIES BASWEDAN SEBAGAI JURU BICARA TIM SUKSES JOKOWI-JK
Tidak terlalu sulit untuk mengambil pilihan ketika kita punya pilihan Prabowo dan Jokowi. Sudah 15 tahun ini terlalu banyak hal-hal yang mandeg kita perlu orang yang bisa melakukan terobosan membongkar yang sekarang berbelit-belit melakukan tindakan yang out side the box, dan itu hanya bisa dilakukan jika dia bukan bagian dari masalah, karena itu jangan cari orang bagian dari masala. Disini kita bisa lihat, pak jokowi is a clear choice,dia datang membawa kebaruan. Pertanyaan muncul, wakilnya orang lama?, dari sisi usia, Pak JK memang tua, tapi dia sangat energetik. Pak JK selama jadi wakil presiden Pak JK selalu diasosiasikan dengan terobosan.
Jd, ini menjadi kombinasi yang menarik yang satu baru kemudian di iringi dengan senior. Disisi lain ada Pak Prabowo, iya baru, bagian dari orede baru (peserta tertawa). Dia bagian dari orde baru, jadi disaat kita butuh kebaruan this is orde baru. Yang satunya adalah seseorang yang sudah 15 tahun memimpin (Hatta Rajasa), dan sebagian yang di kritik oleh Prabowo adalah yang dikerjakan oleh wakilnya. Peserta tertawa bocor,,, bocor,, bocor,, kemudian Anis melajutkan, kalau bocor saya punya komentar tersendiri nih, sy tuh terus terang kasian berbicara bocor ini, saya juga ketika mendengarkan ini masyaAllah, kasian betul. Kenapa saya kasian?, jadi anda harus memiliki comprehensif understanding tentang angka, mendengar misalnya ekonomi kita GDP 10.500, lalu ada yang bilang bocor 7000, terus ditambah lagi APBNnya Cuma 1800, terus bocor yang mana? (peserta tertawa). Ini menurut saya bahwa sebenarnya dibalik retorika itu, adakah pengetahuan yang mendalam.

Yang satu menawarkan kebaruan, yang satu justru bagian dari yang lama. Disini terdapat perbedaan, Pak Jokowi mengatakan manusia Indonesia jadi kunci. Pak Jokowi lebih banyak bicara soal manusia, Pak Prabowo lebih banyak bicara Sumber Daya Alam (SDA). Kalau kita memiliki retorik nasionalistik tapi yang dibicarakan hanya sumber daya alam (SDA), maka sebnarnya kita telah meneruskan cara berpikir kaum kolonial. Kenapa?, karena kaum kolonial datang ke Indonesia itu, sama sekali tidak memikirkan manusianya yang mereka fikirkan adalah extraction of resources. Anda lihat peta rel kereta api di jawa? Peta itu mencerminkan pusat-pusat eksploitasi sumber daya alam. Bicara style, Pak Jokowi itu hidupnya sangat sederhana, kalau ditanya apakah dia mampu hidup lebih dari seperti sekarang? Ohh iya.

Mendukung Jokowi anda tidak punya beban moral untuk menjelaskan kenapa Pak Jokowi. Karena itu biasanya pendukung Pak Jokowi biasanya tidak sembunyi-sembunyi. Ada pendukung yang gak berani terus terang, takut ditanya masa lalu, karena masalalu gak bisa dijawab.

Usia bangsa ini masih panjang, bukan tanggal 9, begitu banyak kampanye yang dilakukan merobek rasa kebangsaan kita. Tenun kita, tenun kebangsaan ini itu dirajuk dari etnis yang variasi, agama bervariasi, bahasa bervariasi, dan ini tidak boleh robek hanya karena urusan pilpres. Karena itu pendukung Jokowi-JK adalah orang-orang berkampanye dan menjaga suasana kebangsaan Indonesia.

 ANIES BASWEDAN BICARA PLURALISM
Rakyat Indonesia memilih pemimpin yang disukai, bahkan dimana-mana seperti itu, termasuk di AS, yang menyalonkan partai, nah partai ini harus mencalonkan orang yang baik sehingga siapapun yang disukai hasilnya positif, itu di Indonesia belum ada. Kenapa belum ada? Ada satu faktor yang tidak banyak dikelola yaitu pembiayaan dalam partai, pembiayaa dalam politik kita masih unregulated seakan-akan semua nabi, seakan-akan semua orang masuk politik itu altruistik, bahwa saya disana untuk republik, ya pidatonya begitu di dunia manapun pidatonya begitu, tapi dalam kenyataannya mereka punya interes masing-masing. Bila itu tidak kekelola terutama pada pembiayaan kita akan terjebak. Itulah sebabnya pada saat kampanye dananya banyak, begitu masuk dipemerintahan mereka harus membicarakan pengembalian, dan pengembalian ini mengorbankan dana yang harusnya untuk rakyat.

Kehidupan toleransi kita; Iya, pluralism ini harus dibangun dari rumah. Tapi lebih jauh negara harus hadir untuk melindungi kebhinnekaan. Kekerasan itu bukan persoalan toleransi perbadaan keyakinan, ini persoalan warga negara melanggar hukum yang didiamkan. Kita sering memperrumit masalah, dengan menganalisa peristiwa secara sosiologi-intereligius, membantu polisi tidak berani bertindak. Misalnya kita melihat masjid Ahmadia di rusak, lalu kita membicarakannya tentang sejarahnya ahmadia, hubungannya ahmadiah dengan sunni, lalu kita kaji kenapa hubungannya rusak. Padahal ada sekelompok warga negara melakukan kekerasan kepada sekelompok warga negara lain, ini yang harus ditangkap lalu di proses.

Dalam pembukaan undang-undang kita tidak ada sedikitpun kata mayoritas atau minoritas, karena memang republik ini didirikan bukan untuk melindungi mayoritas atau minoritas, yang harus dilindungi adalah setiap warga negara. Kita menyaksikan itu menjadi konflicated karena kita melihatnya sebagai umat agama tertentu, coba kita lihat sebagai warga negara, tuntutan kita tegakkan hukum.
Reply With Quote